• Senin, 05 Mei 2025

Pasca Banjir Bandang, Pemkot Kaji Ulang Talud di Sepanjang Sungai Bandar Lampung

Rabu, 28 Februari 2024 - 17.28 WIB
135

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, saat tinjau lokasi banjir. Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah kota (Pemkot) Bandar Lampung akan mengkaji kembali atau membenahi talud yang ada di sepanjang pinggiran sungai.

Pembenahan talud tersebut, pasca banjir bandang yang terjadinya beberapa hari lalu yang mengakibatkan sejumlah talud pun ikut jebol terbawa derasnya arus air.

"Pasca banjir bandang kemarin kita akan lebih fokus perbaiki drainase dan juga untuk mendata kembali talud nya," ujar Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, usai membuka forum perangkat daerah dalam penyusunan RKPD tahun 2025 di Aula Semergo, Rabu (28/2/2024).

Eva Dwiana mengaku, bangunan talud yang kemarin sudah baik saja masih terbawa arus, karena deras air hujan yang luar biasa.

"Nah ini (talud) harus kita kaji kembali, jangan lama-lama mengkajinya secepatnya. Harus ditingkatkan lagi daya volume taludnya," ungkap Eva.

Selain curah hujan yang tinggi, penyebab banjir yang kemarin kata Eva bahwa itu karena memang cuaca saat ini sedang ekstrim.

Hal itu jelasnya, sebelumnya BMKG telah menginfoasikan bahwa hampir seluruh daerah yang ada di Indonesia dalam kondisi cuacanya ekstrim.

"Maka upaya kita sudah luar biasa, banjir kemarin juga bukan hanya Bandar Lampung tapi daerah lainnya juga banjir," ungkapnya.

Oleh karenanya, saat ini pun pemkot Bandar Lampung terus melakukan evaluasi agar banjir yang kemarin tidak terjadi lagi. "Kita evaluasi terus," ucap dia.

Selan itu, Pemkot juga berencana menambah anggaran untuk memberikan bantuan bagi korban bencana banjir.

Menurutnya, bantuan tahap pertama sebesar Rp1,5 miliar tidak cukup, sehingga akan diberikan bantuan tahap kedua. Saat ini masih akan dilakukan pendataan yang dilakukan oleh kelurahan. 

"Kalau Rp1,5 miliar enggak cukup, kita akan keluarkan lagi. Kita ada dana antisipasi bencana. Penambahan anggaran ini masih kita lihat dulu, karena butuh banyak, bisa Rp1 sampai Rp1,5 miliar,” kata Eva Dwiana.

Eva juga meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di sungai.

"Mari kita jaga daerah kita dwngan cara jaga kebersihan terutama jangan buang sampah sembarangan. Sampah-sampah rumah tangga dikumpulkan nanti petugas yang akan mengambilnya," tandasnya. (*)