2.032 Hektar Lahan Puso di Lampung Bakal Terima Bantuan dari BNPB

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto. Foto: Dok Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Lahan sawah seluas 2.032 hektar yang mengalami puso atau gagal panen
akibat banjir pada musim tanam tahun 2023 kemarin akan menerima bantuan atau
ganti rugi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto
mengatakan, jika saat ini BNPB tengah melakukan verifikasi kepada para petani
calon penerima bantuan tersebut.
"Update terakhir,
kita mendapatkan verifikasi bahwa ada 2.032 hektar dan 2.341 petani yang
terdampak dari puso yang sudah terverifikasi akan mendapatkan bantuan,"
katanya saat dimintai keterangan, Rabu (28/2/2024).
Ia mengatakan jika
bantuan yang akan diterima oleh petani sebesar Rp8 juta per hektar. Bantuan
tersebut berupa uang tunai yang langsung disalurkan kepada petani melalui bank
himbara.
"Bantuan untuk
petani puso tahun 2023 rencana akan di salurkan tahun ini. Pemerintah akan
mengganti 8 juta per hektar. Bantuannya berupa uang tunai yang di salurkan
melalui bank BUMN yang di tunjuk pusat," paparnya.
Pada kesempatan
tersebut ia juga memaparkan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan BNPB
terkait dengan waktu dimulainya penyaluran bantuan tersebut.
"Kita sudah
koordinasi, katanya sabar karena masih menunggu proses selanjutnya. Selama ini
bantuan tersebut masih terfokus di pulau Jawa. Kita berharap tidak lama lagi
kita akan mendapatkan realisasi bantuan tersebut," jelasnya.
Rudy juga menjelaskan jika
pada awal tahun 2024 ini sudah ada petani yang mengalami puso yaitu di
Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang.
Pihaknya juga akan
mengusulkan sawah yang mengalami puso tersebut untuk mendapatkan bantuan atau
ganti rugi pada tahun 2024 ini.
"Awal tahun ini
sudah banyak kabupaten yang terdampak banjir terutama di Mesuji dan Tulang
Bawang yang memang hampir ratusan bahkan ribuan hektar. Itu akan kami usulkan
pada usulan tahun 2024 ini," katanya.
Berdasarkan data BNPB
tahun 2023, terdapat 136 kabupaten dan kota di 20 provinsi yang terdampak gagal
panen akibat banjir.
Total lahan yang
terdampak seluas 110.383,80 hektar dan 54.442,42 hektar diantaranya mengalami
gagal panen atau puso.
Berdasarkan usulan
dari pemerintah daerah terdampak, luas lahan yang perlu diberikan bantuan
stimulan seluas 26.995,94 hektar dengan jumlah petani sebanyak 35.500
petani.
Kepala BNPB Letjen TNI
Suharyanto, berharap agar bantuan tersebut dapat menjadi asa dan penambah
semangat bagi masyarakat untuk turun kembali ke sawah di periode tanam pertama
awal tahun ini.
Sebab awal tahun ini
merupakan waktu yang tepat untuk penanaman padi. Disamping itu, harga gabah
juga tinggi sehingga hal itu dapat memberikan keuntungan lebih bagi para
petani. (*)
Berita Lainnya
-
Harga Singkong di Lampung Kini Hanya 1.100 per Kilogram, 5000 Petani Bakal Geruduk Kantor Gubernur
Senin, 05 Mei 2025 -
PLN Mendapat Apresiasi atas Respons Cepat Pulihkan Kelistrikan di Layanan Publik Bali
Minggu, 04 Mei 2025 -
Pelantikan Pengurus Parsibona Provinsi Lampung Periode 2025-2028, Jansen Sitorus: Langkah Nyata Menuju Organisasi yang Mendunia
Minggu, 04 Mei 2025 -
APBN di Lampung Triwulan I 2025 Defisit Rp5,21 Triliun, Turun 9,55 Persen Secara Tahunan
Minggu, 04 Mei 2025