• Senin, 05 Mei 2025

2.032 Hektar Lahan Puso di Lampung Bakal Terima Bantuan dari BNPB

Rabu, 28 Februari 2024 - 12.05 WIB
60

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lahan sawah seluas 2.032 hektar yang mengalami puso atau gagal panen akibat banjir pada musim tanam tahun 2023 kemarin akan menerima bantuan atau ganti rugi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, jika saat ini BNPB tengah melakukan verifikasi kepada para petani calon penerima bantuan tersebut.

"Update terakhir, kita mendapatkan verifikasi bahwa ada 2.032 hektar dan 2.341 petani yang terdampak dari puso yang sudah terverifikasi akan mendapatkan bantuan," katanya saat dimintai keterangan, Rabu (28/2/2024).

Ia mengatakan jika bantuan yang akan diterima oleh petani sebesar Rp8 juta per hektar. Bantuan tersebut berupa uang tunai yang langsung disalurkan kepada petani melalui bank himbara.

"Bantuan untuk petani puso tahun 2023 rencana akan di salurkan tahun ini. Pemerintah akan mengganti 8 juta per hektar. Bantuannya berupa uang tunai yang di salurkan melalui bank BUMN yang di tunjuk pusat," paparnya.

Pada kesempatan tersebut ia juga memaparkan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan BNPB terkait dengan waktu dimulainya penyaluran bantuan tersebut.

"Kita sudah koordinasi, katanya sabar karena masih menunggu proses selanjutnya. Selama ini bantuan tersebut masih terfokus di pulau Jawa. Kita berharap tidak lama lagi kita akan mendapatkan realisasi bantuan tersebut," jelasnya.

Rudy juga menjelaskan jika pada awal tahun 2024 ini sudah ada petani yang mengalami puso yaitu di Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang.

Pihaknya juga akan mengusulkan sawah yang mengalami puso tersebut untuk mendapatkan bantuan atau ganti rugi pada tahun 2024 ini.

"Awal tahun ini sudah banyak kabupaten yang terdampak banjir terutama di Mesuji dan Tulang Bawang yang memang hampir ratusan bahkan ribuan hektar. Itu akan kami usulkan pada usulan tahun 2024 ini," katanya.

Berdasarkan data BNPB tahun 2023, terdapat 136 kabupaten dan kota di 20 provinsi yang terdampak gagal panen akibat banjir.

Total lahan yang terdampak seluas 110.383,80 hektar dan 54.442,42 hektar diantaranya mengalami gagal panen atau puso.

Berdasarkan usulan dari pemerintah daerah terdampak, luas lahan yang perlu diberikan bantuan stimulan seluas 26.995,94 hektar dengan jumlah petani sebanyak 35.500 petani. 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, berharap agar bantuan tersebut dapat menjadi asa dan penambah semangat bagi masyarakat untuk turun kembali ke sawah di periode tanam pertama awal tahun ini.

Sebab awal tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk penanaman padi. Disamping itu, harga gabah juga tinggi sehingga hal itu dapat memberikan keuntungan lebih bagi para petani. (*)