• Sabtu, 11 Januari 2025

Tingginya Harga Beras Menyesuaikan Biaya Perawatan Tanam Padi

Selasa, 27 Februari 2024 - 17.26 WIB
114

Pengusaha beras di Lampung Timur, sedang memproses pengeringan gabah dengan mesin pengeringan. Foto: Agus Susanto/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Belum adanya panen di Kabupaten Lampung Timur, beberapa pengusaha beras terpaksa mencari gabah di luar wilayah yakni Provinsi Sumatra Selatan, menjadi rujukan utama bagi pengusaha beras. Hal tersebut di akui oleh dua pengusaha beras kapasitas besar yakni, Eko dan Nuriyadi.

Saat dikonfirmasi pengusaha beras bernama Nuriyadi warga Desa Kariyatani, Kecamatan Labuhan Maringgai. selama empat bulan terakhir dirinya membeli gabah di wilayah Palembang, Sumatra Selatan.

"Karena di Lampung Timur dan Lampung Selatan belum musim panen, sehingga saya beli gabah di wilayah Palembang," kata Nuriyadi. Selasa (27/2/2024).

Nuryadi mengaku sekali belanja gabah sedikitnya 10 ton, dengan harga 6,4 ribu per kilo. Karena proses pengeringan gabah, Nuriyadi melakukan secara manual dengan memanfaatkan cuaca panas, sehingga Nuriyadi belanja gabah di Palembang setidaknya 5 hari sekali.

"Kalau saya punya mesin pengering mungkin bisa setiap hari belanja gabah, tapi karena proses pengeringannya manual, belanja lagi setelah gabah kering, sementara pengeringan manual butuh waktu 2 sampai 3 hari"terang Nuriyadi.

Setelah gabah dikeringkan dan di proses (di giling)  menjadi beras lalu Nuriyadi memasarkan beras miliknya seharga 14,5 ribu per kilonya. Sementara pasar yang dikuasai seputaran Lampung Timur dan Lampung Selatan.

"Kalau menurut saya sebagai pedagang harga beras saat ini tidak mahal, karena saya menjual menyesuaikan dengan pasaran harga gabah, sementara harga gabah tinggi karena biaya tanam juga tinggi"Jelas Nuriyadi.

Di tempat terpisah, Eko pedagang beras asal Desa Braja Indah, Kecamatan Braja Selebah. Mengaku setiap dua hari sekali dirinya membeli gabah di wilayah Palembang sedikitnya 22 ton, dengan harga 6,5 ribu per kilonya.

Eko berani membeli gabah dalam kapasitas besar selama dua hari sekali karena dirinya memiliki mesin pengering, ketika gabah tiba langsung di keringkan selama 24 jam dan langsung di proses menjadi beras.

Eko mengaku membeli gabah di wilayah palembang karena di Lampung Timur belum musim panen. Dan dirinya sudah memiliki kontrak pengiriman beras di wilayah Provinsi Pekan Baru, Riu dengan target pengiriman 20 ton beras setiap hari.

"Kalau gabah mudah di dapat, sehari 20 ton beras sanggup, karena sekarang gabah susah didapat tiga hari sekali 20 ton beras kami kirim ke Pekan Baru, Riau"Jelas Eko. 

Sementara itu, seorang petani padi di Wilayah Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur. Sutarman Saat ini tanaman padinya baru usia belum sampai 60 hari. Sutarman khawatir jika musim tanam nanti harga gabah di bawah 5 ribu per kilo maka petani tidak akan mendapat untung.

"Saat ini harga gabah tembus 6 sampai 7 ribu per kilo, itu wajar karena biaya pengolahan tanam seperti obat, pupuk dan lainnya juga mahal," kata Sutarman. (*)