Mulai 1 Maret BPJS Kesehatan Jadi Syarat Urus SKCK

Ilustrasi. Foto: CNBC
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Mulai berlaku di 1 Maret 2024, kepesertaan BPJS Kesehatan
resmi menjadi syarat mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Kepala
Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menyebut regulasi ini ditetapkan
berdasarkan Peraturan Polisi nomor 6 Tahun 2023 tentang Penerbitan SKCK.
"Uji
coba akan dilaksanakan 1 Maret sampai 31 Mei 2024, setelahnya kami akan
melakukan evaluasi bersama jika diperlukan perbaikan," beber Rizzky
dilansir dari detikcom Senin (26/2/2024).
Rizzky menjelaskan kebijakan ini juga
menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2022 tentang Optimalisasi
Program JKN.
Disebutkan
30 kementerian atau lembaga termasuk Polri, mendukung terlaksananya
implementasi Program JKN dan memastikan kepesertaan JKN aktif bagi masyarakat
dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan
masing-masing.
"Untuk memastikan bahwa masyarakat dalam
hal ini khususnya pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
terlindungi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," kata Rizzky.
Bagaimana Jika Belum Daftar Peserta BPJS?
Bila pemohon SKCK belum terdaftar sebagai
peserta BPJS Kesehatan, proses pendaftaran dengan penerbitan SKCK bisa
dilakukan bersamaan. Adapun dokumen yang diperlukan meliputi:
a. Dokumen cetak bukti nomor Virtual Account
pendaftaran bagi pemohon yang belum terdaftar Program JKN;
b. Dokumen cetak bukti pembayaran lunas iuran
bulan berjalan bagi pemohon dengan status Non Aktif; atau
c. Dokumen cetak bukti telah mengikuti program
cicilan pembayaran tunggakan iuran JKN (Program REHAB) bagi pemohon dengan
status Non Aktif.
Berbeda jika pemohon sudah menjadi peserta BPJS,
tetapi kepesertaannya dinyatakan tidak aktif. Berikut persyaratannya:
a. Menunggak iuran, pemohon SKCK dapat melakukan
pengaktifan kepesertaan JKN dengan membayar tunggakan iuran melalui kanal
pembayaran iuran yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
b. Menunggak iuran dan belum mampu membayar,
pemohon SKCK dapat mendaftarkan diri dalam Program Rencana Pembayaran Bertahap
(REHAB) melalui aplikasi Mobile JKN atau Care Center 165 Program REHAB
memberikan keringanan dan kemudahan bagi peserta segmen Pekerja Bukan Penerima
Upah(PBPU)/mandiri yang memiliki tunggakan iuran untuk dapat melakukan
pembayaran iuran secara bertahap.
Uji coba implementasi BPJS sebagai syarat SKCK akan berlangsung terlebih
dulu di enam daerah seperti berikut:
- Polda Kepulauan Riau
- Polda Jawa Tengah
- Polda Kalimantan Timur
- Polda Sulawesi Selatan
- Polda Bali dan Polda Papua Barat. (*)
Berita Lainnya
-
Warga Tuntut Ganti Rugi Pasca Penggusuran di Sabah Balau dan Sukarame Baru
Rabu, 19 Februari 2025 -
Warga Keluhkan Keberadaan PKL di Trotoar Jalan Sultan Agung Way Halim
Rabu, 19 Februari 2025 -
Kuota LPG 3 Kg di Lampung Tahun 2025 Sebanyak 217.836 MT
Rabu, 19 Februari 2025 -
Divre IV Tanjungkarang Pastikan Keselamatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran 2025
Rabu, 19 Februari 2025
- Penulis : Sigit Pamungkas
- Editor : Sigit Pamungkas
Berita Lainnya
-
Rabu, 19 Februari 2025
Warga Tuntut Ganti Rugi Pasca Penggusuran di Sabah Balau dan Sukarame Baru
-
Rabu, 19 Februari 2025
Warga Keluhkan Keberadaan PKL di Trotoar Jalan Sultan Agung Way Halim
-
Rabu, 19 Februari 2025
Kuota LPG 3 Kg di Lampung Tahun 2025 Sebanyak 217.836 MT
-
Rabu, 19 Februari 2025
Divre IV Tanjungkarang Pastikan Keselamatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran 2025