75 KK Dievakuasi, 35 Orang Masih Terjebak Banjir di Rajabasa Bandar Lampung

Sejumlah warga yang dievakuasi di posko pengungsian yang di pusatkan di Masjid. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 77 kepala keluarga (KK) yang berada di RT 06, Lingkungan 1, Kelurahan Rajabasa, Kota bandar Lampung sudah dievakuasi akibat banjir bandang yang terjadi karena hujan deras sejak Sabtu (24/2/2024) sore.
Ketua RT 06, Lingkungan 1, Kelurahan Rajabasa, Saroni Jakaria mengungkapkan, posko pengungsian untuk menampung warga yang terdampak banjir yaitu di pusatkan di Masjid.
"Ada 75 KK yang dievakuasi untuk di RT saya saja. Yaitu kita pusatkan posko pengungsian di Masjid," ujar Saroni.
Ia mengaku, meski telah banyak yang mengungsi, namun masih terdapat warga yang ada di rumahnya.
"Masih ada sekitar 35 orang terjebak banjir," ungkapnya.
Menurutnya, 65 persen warga sekitar telah pihaknya ungsikan di masjid.
"Di masjid ada anak-anak kost dan warga juga campur," kata dia.
Banjir mulai meluap dari maghrib dan hingga pukul 00.38 pagi belum surut, warga yang belum dievakuasi bahkan ada yang berada di atap rumah.
"Warga yang belum dievakuasi ini ada yang menunggu diatas genteng, dengan mereka menjebolkan asbes," katanya.
Sementara itu, bagi yang telah dievakuasi di Masjid mereka sudah mendapatkan bantuan dari swadaya masyarakat yang peduli terhadap korban banjir.
"Bantuan mulai dari pakaian, air minum dan makanan itu dari swadaya masyarakat. Kalau dari Pemda belum," terang Saroni.
"Mungkin karena di Bandar Lampung bukan hanya di daerah kita saja yang banjir," sambungnya.
Selain itu jelasnya, warga juga belum bisa pulang ke rumah masing-masing walaupun hanya untuk sekedar mengambil peralatan memasak.
"Peralatan memasak belum bisa digunakan karena bukan hanya peralatan rumah tangga seperti kompor dan lainnya, bahkan kendaraan ada yang ditinggal warga di rumah," jelasnya.
Ia menambahkan, banjir kali ini merupakan yang terparah, karena sebelumnya tidak sampai evakuasi warga.
"Banjir bandang ini baru kali ini, sebelumnya belum pernah. Biasanya banjir tapi banjir biasa saja," tandas Saroni. (*)
Berita Lainnya
-
DLH Segel Dua Lokasi Tambang Batu di Campang Raya Bandar Lampung
Senin, 05 Mei 2025 -
Tapioka Impor Ancam Usaha Lokal, HKTI Lampung Minta Proteksi untuk Petani dan Pengusaha
Senin, 05 Mei 2025 -
Program MBG di Bandar Lampung, Upaya Tekan Gizi Buruk dan Stunting
Senin, 05 Mei 2025 -
Berlaku Besok, Harga Singkong di Lampung Ditetapkan Rp 1.350 Potongan 30 Persen
Senin, 05 Mei 2025