Masyarakat Dilarang Berkebun, Tim Gabungan Pasang Kandang Jebakan Evakuasi Harimau Sumatera

Tim gabungan saat berdiskusi menentukan langkah evakuasi Harimau Sumatera di rumah Kepala Desa Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kamis (22/2/2024). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Tim gabungan dari anggota TNI
Polri, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Balai Besar Taman Nasional
Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), Mitra WCS, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat,
Kecamatan hingga Pekon (Desa) dan masyarakat membentuk tim evakuasi harimau
sumatera.
Hal itu dilakukan menindaklanjuti peristiwa yang menimpa warga
Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, yang tewas mengenaskan
karena serangan harimau sumatera. Pihaknya membentuk sejumlah tim melakukan
evakuasi terhadap hewan buas yang meresahkan warga itu.
Kapolres Lampung Barat AKBP Ryky Widya Muharam mengatakan
petugas gabungan telah melakukan rembuk terkait rencana evakuasi harimau
sumatera di rumah Peratin (Kepala Desa) Bumi Hantatai bernama Sahrudin,
terdapat beberapa langkah yang diambil upaya evakuasi harimau.
"Berdasarkan hasil pertemuan tersebut disepakati bahwa
pemerintah Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) segera membuat surat
himbauan ke masyarakat yang memiliki kebun di sekitar TNBBS jangan melakukan
aktivitas sementara waktu," kata dia kepada wartawan, Kamis (22/2/2024).
Kemudian pihak BKSDA, BBTNBBS dibantu Kodim 0422/LB dan jajaran
Polres Lampung Barat membentuk tim khusus untuk melakukan pemasangan kandang
jebakan yang dibawa oleh BKSDA seksi lll Lampung untuk menangkap dan evakuasi
harimau dari wilayah setempat.
Selain membentuk tim pemasangan, pihaknya juga membentuk tim
untuk memantau keberadaan harimau memastikan hewan buas tersebut bisa masuk
kandang jebakan yang telah dipasang agar evakuasi terhadap harimau bisa
berjalan maksimal.
"Kita juga telah membentuk tim pendukung guna memaksimalkan
keberhasilan evakuasi harimau yang telah menyerang warga tersebut, sehingga
kita berharap langkah yang telah kita buat bersama tim gabungan bisa membuahkan
hasil yang maksimal," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Desa Bumi Hantatai,
Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) bernama Sahri diduga tewas karena diserang
hewan buas saat sedang berada di kebun miliknya, peristiwa naas tersebut
terjadi pada Rabu (21/2/2024).
Kapolres Lampung Barat AKBP Ryky Widya Muharam melalui Kapolsek
Suoh Iptu Edward Panjaitan mengatakan berdasarkan keterangan keluarga,
kronologis kejadian saat korban pergi ke kebun miliknya untuk melakukan
aktivitas.
Namun hingga petang korban tak kunjung pulang, sehingga pada
Pukul 17.00 WIB, keluarga korban berinisiatif melakukan pencarian terhadap
korban. Saat melakukan pencarian hanya ditemukan tangki semprot milik korban
dalam kondisi rusak.
"Akhirnya keluarga korban langsung melapor ke kepala Dusun
Peninjauan dan kemudian melapor ke Aparat Pekon Bumi Hantatai dan Polsek
Suoh," kata dia kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).
Berdasarkan laporan tersebut Polsek Suoh langsung menuju lokasi
untuk mencari keberadaan korban, tim gabungan bersama masyarakat kemudian
langsung melakukan pencarian terhadap korban disekitar lokasi kejadian.
Kondisi cuaca hujan sempat menyulitkan pencarian korban,
sehingga pencarian sempat ditunda kemudian pencarian terhadap korban
dilanjutkan sekitar pukul 23:00 WIB setelah cuaca hujan reda.
Tim gabungan Polsek Suoh, Resor kehutanan, Satgas Sahabat Satwa
Lembah Suoh dan mitra WCS dibantu Warga dan keluarga korban menuju ke sekitar
kebun korban untuk melakukan pencarian lebih mendalam.
"Kemudian setelah dilakukan pencarian cukup lama Kamis
(22/2/2024) sekitar pukul 02.00 WIB korban ditemukan dengan kondisi meninggal
dunia 300 meter dari kebun korban dan organ tubuh sudah tidak utuh,"
jelasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Puskesmas BNS korban
meninggal dunia diduga karena terkaman binatang buas. saat ini korban sudah di
bawa kerumah duka keluarga sudah ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi
terhadap korban.
Sekedar diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun jenazah di
temukan dengan kondisi paha kanan sudah tidak ditemukan, dan bekas taring di
bagian leher dan di temukan Tapak harimau. (*)
Berita Lainnya
-
Usulan Tak Ditindaklanjuti, Warga Gotong Royong Bersihkan Semak di Ruas Pekon Balak-Suoh Lambar
Senin, 17 Maret 2025 -
Pasca Viral Diberitakan, Inspektorat Cek Proyek Bermasalah di Kubu Perahu Lambar
Senin, 17 Maret 2025 -
Program Beasiswa Kuliah Gratis Kembali Lahirkan Dokter Muda, Parosil Ajak Mengabdi untuk Masyarakat
Sabtu, 15 Maret 2025 -
Banyak Masyarakat Belum Tau Program Cek Kesehatan Gratis, Parosil Minta Puskesmas Optimalkan Sosialisasi
Jumat, 14 Maret 2025