Hingga April 2024, Jumlah Beras di Lampung Surplus 414,758 Ton

Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung Bani Ispriyanto saat high level meeting dan capacity building TPID di KPw Bank Indonesia Lampung, Rabu (21/2/2024). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung mencatat, bahwa ketersediaan beras di daerah setempat hingga bulan April mendatang mengalami surplus sebanyak 414,758 ton.
Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto mengatakan, jika ketersediaan beras di Lampung pada bulan Februari hingga April sebanyak 631.076 ton, sementara itu untuk kebutuhan sendiri mencapai 216.317 ton.
"Beras kita mengalami surplus, dimana untuk ketersediaan pada bulan Februari-April sebanyak 631.076 ton. Sementara untuk kebutuhannya 216.317 ton sehingga surplus 414,758 ton," kata Bani saat memberikan keterangan, Rabu (21/2/2024).
Pada kesempatan tersebut, Bani mengungkapkan, jika pada bulan Februari hingga April, sejumlah daerah akan mulai memasuki masa panen raya dengan jumlah produksi diperkirakan mencapai 580 ribu ton.
"Di bulan Februari, Maret dan April kita akan panen sebanyak 580 ribu ton. Sementara kebutuhan kita di tiga bulan hanya sekitar 200 ribu ton sehingga diperkirakan dibulan April kita masih punya surplus sekitar 300 ribu ton," ujarnya.
Bani menjelaskan, jika beberapa daerah yang akan memasuki masa panen pada bulan Februari hingga Maret ialah Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur.
"Kemudian ada juga panen yang terjadi di Kabupaten Lampung Tengah, Pesisir Barat, Pringsewu, Tulang Bawang dan Bandar Lampung. Ini siap untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Lampung," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga memaparkan, jika terdapat lahan sawah seluas 223 hektare di Kota Bandar Lampung yang segera memasuki musim panen pada akhir bulan Februari ini.
"Berdasarkan hasil pemantauan satu minggu yang lalu, di Kota Bandar Lampung tepatnya di Kecamatan Rajabasa, Desa Rajabasa Raya ada tanaman padi seluas 223 hektare dan itu akan panen di akhir Februari ini," terangnya.
Sehingga, ia memastikan jika dilihat dari sisi produksi maka dapat dipastikan bahwa beras di Provinsi Lampung dalam keadaan yang aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Jadi saya kira dari sisi produksi untuk keadaan beras kita dalam keadaan aman. Hanya saja beras kita harganya agak sedikit meningkat, kalau rata-rata di Lampung ini harga beras nya Rp 14.042 per kilogram," paparnya.
Sementara itu, untuk upaya pengendalian serta ketersediaan beras, pihaknya mengadakan gelar pangan murah komoditas pangan strategis dengan melibatkan peran pelaku usaha atau instansi terkait.
Melakukan koordinasi lintas sektor dengan para distributor untuk ketersediaan stok pangan strategis, melakukan pemantauan untuk mengetahui jumlah ketersediaan dan harga pangan strategis pada sentra produksi dan pasar tradisional.
"Kami juga melakukan percepatan tanam padi untuk masa tanam per Kabupaten/Kota. Memanfaatkan sumber air yang tersedia melalui pompanisasi, pipanisasi, waduk, embung, sumur dangkal, damparit dan longstorage," jelasnya.
Selain itu, memanfaatkan lahan rawa lebak, lahan tadah hujan, dan lahan kering untuk tanam padi memanfaatkan lahan pekerangan untuk pangan lokal. (*)
Berita Lainnya
-
Gubernur Mirza: Pabrik Singkong Tutup Meminta Waktu untuk Penyesuaian
Selasa, 06 Mei 2025 -
HKTI: Bantuan POC Harus Tepat Sasaran dan Berkualitas Sesuai Kebutuhan Petani
Selasa, 06 Mei 2025 -
27 Pabrik Singkong Tutup Usai Gubernur Lampung Tetapkan Harga Rp1.350
Selasa, 06 Mei 2025 -
Program MBG di Lampung Sudah Menjangkau 97.687 Siswa
Selasa, 06 Mei 2025