Petugas Pemilu Meninggal Bertambah Jadi 71 Orang
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Hasyim Asyari melaporkan jumlah petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia
mencapai 71 kasus pada 14-18 Februari 2024.
Dari total tersebut, penyumbang kasus kematian terbanyak
berasal dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebanyak 42
orang. Disusul dari anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) sebanyak 24 kasus,
KPPS desa dan keluarahan 4 kasus, dan PPK 1 kasus.
"Berdasarkan monitoring kami terhadap situasi para
penyelenggara pemilu pada 14 Februari-18 Februari 2024, dalam catatan kami yang
meninggal 71 orang," kata Hasyim dalam konferensi pers di kantor
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Hasyim menjelaskan, untuk laporan petugas Pemilu yang sakit
sebanyak 4.567 orang. Rinciannya, PPK 136 orang, PPS 696 orang, KPPS 3.371
orang, dan Linmas 364 orang
Hasyim juga mengatakan, anggota KPPS yang meninggal bakal
dapat santunan dari pemerintah. "Anggota KPPS yang meninggal bakal dapat
santunan, per 17 Februari 2024 yang dapat santunan 4 orang," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, hingga
17 Februari 2024 ada 57 petugas Pemilu 2024 meninggal dunia. Rinciannya, 29
anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 10 anggota perlindungan
masyarakat, 9 saksi, 6 petugas, dua panitia pemungutan suara, serta satu
anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Adapun berdasarkan usia, empat petugas berusia 17-20 tahun, tujuh
petugas berusia 21-30 tahun, delapan petugas berusia 31-40 tahun, 18 petugas
berusia 41-50 tahun, 15 petugas berusia 51-60 tahun, dan lima petugas berusia
di atas 60 tahun.
Penyakit jantung menjadi penyebab tertinggi kematian para
petugas itu, yaitu 13 kejadian. Ada pula kecelakaan yang berjumlah 8 kejadian,
gangguan pernapasan akut (ARDS), dan hipertensi masing-masing sebanyak satu
kejadian.
Kemenkes menyebut, jumlah petugas meninggal terbanyak
ditemukan di Jawa Barat dengan 13 orang meninggal, Jawa Timur 12 orang, Jawa
Tengah 11, dan DKI Jakarta sebanyak 6 petugas meninggal.
Sementara di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten,
Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, masing-masing ada dua petugas meninggal.
Lalu, di Riau, Sumatra Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,
masing-masing ada satu petugas meninggal.
Selain itu, sebanyak 8.381 petugas pemilu dirawat dengan
pasien terbanyak yaitu anggota KPPS 4.281 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS)
sebanyak 1.040 orang, dan petugas lainnya sebanyak 1.034 orang.
Kemudian saksi sebanyak 707 orang, anggota Linmas sebanyak
694, anggota Bawaslu sebanyak 381, dan Panitia Pemilihan Kecamatan sebanyak 244
orang.
Menurut rentang usia, pasien berumur 17-20 tahun sebanyak 531
orang, 21-30 tahun sebanyak 2.424, 31-40 tahun sebanyak 1.967 orang, 41-50
tahun 2.049 orang, 51-60 tahun sebanyak 1.161 orang, dan 60 tahun ke atas
sebanyak 249 orang.
Para pasien tersebut dirawat karena mengidap berbagai
penyakit antara lain penyakit pada kerongkongan, lambung dan usus 12 jari,
hipertensi, infeksi saluran pernafasan bagian atas akut, gangguan jaringan
lunak, radang paru-paru, infeksi usus, dan penyakit telinga bagian dalam.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti
Nadia Tarmizi mengatakan, sekitar 15 persen dari petugas KPPS berusia di atas
55 tahun.
"Masih ada sekitar 15 persen petugas yang berusia lebih
dari 55 tahun dikarenakan memang terbatasnya yang berkenan menjadi petugas.
Selain itu, masih ada yang memiliki penyakit komorbid, tetapi tidak terkontrol,"
kata Nadia. (*)
Berita Lainnya
-
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024 -
Pemerintah Antisipasi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Mundur dari Jadwal
Senin, 11 November 2024