• Minggu, 17 Agustus 2025

Harga Cabai di Metro Naik, Disdag Sebut Kenaikan Secara Nasional

Senin, 19 Februari 2024 - 15.47 WIB
214

Salah seorang pedagang Cabai di hamparan pasar Kopindo Metro saat menjajakan dagangannya. Senin, (19/2/2024). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Harga sejumlah komoditas cabai di kota Metro mengalami, kenaikan yang signifikan. Kenaikan itu terjadi pada cabai jenis Japlak, merah keriting dan cabai rawit kecil.

Dinas Perdagangan (Disdag) kota Metro menyebut kenaikan harga sejumlah jenis cabai itu terjadi bukan hanya di wilayah Bumi Sai Wawai namun secara nasional. 

Dari pantauan Kupastuntas.co di hamparan pasar Kopindo Metro, kenaikan tiga jenis cabai itu terjadi sejak sepekan terakhir.

Yang mana cabai jenis Japlak yang sebelumnya Rp 40.000 perkilogram kini menjadi Rp 50.000 perkilogram. Sementara cabai rawit kecil dan cabai merah keriting kini berada pada kisaran harga Rp 80.000 perkilogram dan Rp 90.000 perkilogram.

Salah seorang pedagang Cabai, Ilham mengungkapkan, bahwa kenaikan cabai tersebut terjadi secara berjenjang. Harga cabai jenis Japlak naik sebesar Rp 10 Ribu perkilogram.

"Kalau yang naik dari Rp 40.000 ke Rp 50.000 ini sudah terjadi sejak 3 hari yang lalu. Tapi kalau harga cabai merah keriting itu Rp 90.000 sekarang dan cabai rawit itu Rp 80.000 perkilogram. Itu naiknya sudah seminggu ini," kata Ilham saat dikonfirmasi awak media, Senin (19/2/2024).

Meskipun mengalami kenaikan yang signifikan, namun Ilham mengaku, stok yang disediakan tetap habis dibeli konsumen.

"Kalau pembeli ya masih banyak karena ini kan salah satu kebutuhan ya, tapi memang karena harganya mahal jadi masyarakat yang beli itu mengurangi pembelinya. Yang biasanya beli sekilo ini beli setengah, malah ada yg belinya seperempat kilo saja," jelasnya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai di Metro memang sering terjadi. Ia menilai, naik turunnya harga cabai merupakan hal yang wajar.

"Kalau naik ini kan memang sering ya, apalagi cabai ini kan harganya selalu nail turun. Semua tergantung agen, kalau dari agen naik ya kita juga jualnya naik, tapi biasanya tidak lama. Naik turun terus harganya," jelasnya.

"Saya kurang tau juga naiknya kenapa, tapi mungkin naiknya dari Jawa sana. Ya mudah-mudahan cepat stabil lagi harganya," harapnya.

Sementara itu, Kepala Disdag kota Metro, Elmanani menilai, naik turunnya harga cabai merupakan hal yang biasa terjadi di pasaran.

"Jadi masalah harga cabai ini seperti biasa ya, tiba-tiba naik, tiba-tiba turun. Kan cabai ini tergantung musim, cuaca, dan lain sebagainya," kata Elmanani. 

Menurutnya, kenaikan harga cabai di Metro tersebut dampak dari naiknya harga cabai secara nasional. Kenaikan harga cabai itu sudah terjadi sejak menjelang hari raya Imlek.

"Harga naik ini bukan hanya Metro, yang menghadapinya hampir nasional, jadi permasalahan. Kenaikan harga cabai telah terjadi sejak menjelang hari raya imlek, hingga menjelang Pemilu beberapa waktu lalu," jelasnya.

"Untuk cabai merah keriting, kemarin sempat harganya turun Rp 40.000. Lalu beberapa hari menjelang Pemilu, terutama menjelang hari raya Imlek itu naik jadi Rp 80.000," sambungnya.

Elmanani menilai kenaikan harga cabai tersebut disebabkan olah berkurangnya stok cabai secara nasional. Ia memprediksi, harga cabai di pasaran akan kembali stabil beberapa hari kedepan.

"kita menanggapinya biasa, karena hari besar keagamaan. Apalagi karena ini kan baru musim tanam cabai, yang kemarin sudah habis," bebernya.

"Beberapa hari ke depan nanti Insyaallah aman. Kalo beberapa hari ke depan naik lagi itu fenomena biasa," lanjutnya.

Ia meminta, masyarakat untuk tidak panik buying terhadap kenaikan harga cabai tersebut. Dirinya menyarankan agar masyarakat dapat mengelola konsumsi cabai dengan baik.

"Masyarakat pintar-pintar, ketika harga murah cabai beli banyak. Diolah, dimasukin kulkas. Jadi ketika harga mahal khusus ibu-ibu tidak panic buying," pungkas Elmanani. (*)

Editor :