51 Kasus DBD Terjadi di Pesibar, Tiga Pasien Meninggal Dunia
Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Pemerintah Kabupaten Pesisir
Barat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat sejak awal tahun 2024 sebanyak
51 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Negeri Para Sai Batin dan Ulama
tersebut, tiga diantaranya meninggal dunia.
Plt Kepala Dinkes Pesisir Barat Suryadi mengatakan, jumlah
tersebut merupakan data yang dikeluarkan per 16 Februari, puluhan kasus DBD itu
tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di kabupaten setempat.
Untuk menekan sebaran kasus DBD pihaknya telah melakukan
berbagai upaya pencegahan diantaranya dengan melakukan gerakan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Pemantau Jentik (G1R1J).
"Agar kasus tidak semakin meluas kita terus gencarkan
PSN dan G1R1J, kita lakukan upaya tersebut bekerjasama lintas sektor dengan
pihak-pihak terkait," kata dia kepada wartawan saat di konfirmasi, Senin
(19/2/2024).
Selain itu kata Suryadi, pihaknya juga telah membagikan bubuk
abate ke rumah warga kemudian gotong royong membersihkan lingkungan tempat
tinggal masing-masing untuk memberantas tempat tinggal nyamuk penyebab DBD
tersebut.
"Hal itu penting dilakukan mencegah berkembangnya nyamuk
dengue yang telah memakan korban jiwa, terlebih hingga saat ini jumlah kasus
DBD terbanyak berada di Kecamatan Pesisir Tengah dari 11 Kecamatan yang
ada," kata dia.
Ia menambahkan beberapa wilayah yang terkonfirmasi kasus DBD
telah dilakukan fogging dengan radius 100 Meter, baik depan belakang kiri kanan
dari rumah yang terdapat jentik nyamuk, sehingga penyebarannya bisa ditekan.
"Kenapa harus radius 100 meter, karena jarak terbang nyamuk dengue 100 meter dan
waktu foggingnya pun disesuaikan dengan waktu nyamuk dengue aktif yakni
aktifitas nyamuk tertinggi pada pukul 06.00-09.00," jelasnya.
Selain di jam tersebut fogging dilakukan di jam 15.00-17.00
WIB waktu tersebut berdasarkan jam nyamuk dengue aktif. Sehingga proses fogging
yang dilakukan tepat sasaran untuk memberantas koloni nyamuk yang berkeliaran.
Pihaknya juga telah membuat Surat Edaran (SE) ditujukan ke
Camat, Puskesmas dan Rumah Sakit tentang kesiapsiagaan mengantisipasi
peningkatan kasus DBD di Pesisir Barat. Langkah antisipasi harus dilakukan dari
tingkat bawah.
"Isi surat edaran itu memerintahkan Camat dan Peratin
(Kepala Desa) agar menggerakkan masyarakat melakukan pencegahan perkembangan
jentik nyamuk dengan 3M plus, sehingga semua bergerak dari bawah,"
jelasnya.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu
menjaga kebersihan lingkungan dan menguras, menutup tempat penampungan air dan
mendaur ulang barang bekas untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk,"
pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Razia Sejumlah Toko dan Warung Jelang Tahun Baru di Pesibar, Polisi Amankan Puluhan Botol Miras
Sabtu, 28 Desember 2024 -
Harimau Sumatera Kembali Terekam Kamera Trap di Desa Rawas Pesibar, Masyarakat Diminta Waspada
Kamis, 26 Desember 2024 -
Berburu Satwa Dilindungi, Tiga Pria Asal Pesibar Terancam 5 Tahun Penjara
Rabu, 18 Desember 2024 -
Pasca Ternak Sapi Dimangsa, Tim Gabungan Pindahkan Kandang Jebakan Harimau ke Way Basoh untuk Intensifkan Pencarian
Rabu, 18 Desember 2024