• Sabtu, 27 Juli 2024

Waspada! Harimau Sumatera Berkeliaran di Jalan Lintas Barat Bengkunat Pesibar

Minggu, 11 Februari 2024 - 15.15 WIB
182

potongan video Harimau Sumatera saat berkeliaran di Jalan Lintas Barat Bengkunat Pesibar, Lampung. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Seekor Harimau Sumatera berkeliaran di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Provinsi Lampung. Keberadaan hewan buas itu sempat terekam oleh warga yang sedang melintas di wilayah setempat.

Keberadaan seekor Harimau Sumatera yang sedang melintas di jalan kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Pesisir Barat sempat terekam seorang warga yang sedang mengendarai mobil, pada Jumat (9/2/2024) malam.

Saat itu ada kendaraan roda empat yang sedang melintas terpaksa terhenti karena sopir melihat ada seekor Harimau Sumatera yang sedang menyeberang jalan. Penumpang mobil sempat merekam kehadiran Harimau tersebut hingga videonya viral di media sosial. 

Perekam video menyebut Harimau berkeliaran di jalan TNBBS di wilayah Sedayu, Tanggamus. "Ini harimau Sumatera asli, riil di kawasan. Merinding saya, arah Krui. Hati-hati ya bagi yang melintas di Sedayu," kata perekam video tersebut.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pun ikut menanggapi viralnya video rekaman kehadiran Harimau Sumatera yang sedang melintas di jalan kawasan hutan TNBBS tersebut. 

"Lokasinya bukan di Sedayu, tapi di Jalan Lintas Barat Sanggi, Kecamatan Bengkunat Pemerihan, Pesisir Barat, Lampung," kata Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Bengkulu-Lampung, Joko Susilo, Sabtu (10/2/2024).

Joko mengatakan, saat ini BKSDA masih menunggu informasi lebih lanjut dan akan berkoordinasi dengan tim yang berada di lapangan untuk melakukan langkah-langkah mitigasi.

‘Kami masih menunggu informasi perkembangan dari tim di lapangan, kemudian selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk satwa harimau sumatera," ujarnya.

Namun, pihaknya memastikan bahwa korban warga diterkam Harimau di Kecamatan Suoh, Lampung Barat, yang terjadi pada Kamis (8/2/2024) lalu bukan oleh Harimau yang terpantau kamera warga itu. "Korban Harimau Sumatera yang terjadi di Suoh, bisa kami pastikan hewan yang berbeda," imbuhnya. 

Sekadar diketahui, TNBBS membentang dari ujung selatan barat Provinsi Lampung hingga selatan Provinsi Bengkulu. Taman nasional ini jadi habitat Rafflesia Arnoldi, Gajah Sumatera, Badak Sumatera, dan Harimau Sumatera serta flora-fauna hutan tropis lainnya.

Dikutip dari situs KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup, Minggu (11/2/2024), ada tren peningkatan populasi harimau Sumatera di TNBBS. Tahun 2014 berjumlah 28 individu, 2015  ada 32, 2016  ada 37, dan 2017 tambah lagi jadi 40.

Sebelumnya diberitakan, Gunarso warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon (Desa) Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Lampung Barat,  ditemukan meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan di sebuah lahan perkebunan. Diduga ia meninggal karena diserang Harimau.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/2/2024), saat itu korban pamit kepada keluarganya untuk pergi ke kebun miliknya yang berada di wilayah setempat pada pukul 09.00 WIB.

Namun, hingga sore korban tidak kembali ke rumah. Karena merasa khawatir pihak keluarga berinisiatif mencari korban di lahan perkebunan yang mereka garap. Mereka mencari korban hingga malam hari.

Setelah melakukan pencarian cukup lama, akhirnya keluarga menemukan korban meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan di semak-semak. Kaki kanan korban sudah tercabik-cabik dan kepala alami luka cabikan.

Melihat kondisi luka yang di alami korban, warga menduga korban menjadi korban terkaman hewan buas jenis Harimau atau Beruang. Namun, melihat jejak yang ada diduga kuat korban diserang Harimau karena melihat jejak kaki Harimau di lokasi.

Peratin (Kepala Desa) Sumber Agung, Joko Purnomo membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/2/2024) dan korban meninggal dunia karena diserang Harimau.

"Iya benar, ada jejak kaki (Harimau) dan ada jejak darah yang tercecer di sekitar lokasi sehingga warga menduga kuat korban menjadi korban serangan Harimau," kata Joko, Jumat (9/2/2024).

Joko menjelaskan, pasca kejadian, tim gabungan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Wilayah II Liwa, Resort Suoh, TNI Polri, WCS-IP, Satgs Satwa Liar, aparat pekon Sumber Agung, dan masyarakat langsung melakukan olah TKP.

Kepala TNBBS Resort Suoh, Sulki mengatakan, berdasarkan ciri-ciri luka yang dialami korban Gunarso (47) diduga kuat memang diserang Harimau Sumatera. Selain itu, juga ditemukan jejak Harimau tidak jauh dari lokasi.

Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan mitigasi konflik satwa, mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan konflik yang terjadi.

"Kita mengimbau masyarakat agar lebih waspada ketika melakukan aktivitas di hutan," pungkasnya. (*)