• Selasa, 31 Desember 2024

Survei BI: Penjualan Eceran Mengalami Pertumbuhan Positif

Rabu, 31 Januari 2024 - 16.33 WIB
84

Kantor BI Lampung. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Lampung mencatat bahwa Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) menunjukkan kinerja penjualan pada Desember 2023 mengalami pertumbuhan positif secara tahunan.

Deputi Direktur KPw Bank Indonesia Lampung, Irfan Farulian mengatakan, jika hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Desember 2023 sebesar 127,85 atau tumbuh sebesar 10,80 persen year on year (yoy).

"Angka ini sedikit mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan November 2023 yang sebesar 10,49 persen (yoy)," paparnya.

Sementara itu secara bulanan atau month to month (mtm) kinerja penjualan eceran pada bulan Desember 2023 tercatat tumbuh sebesar 6,62 persen (mtm), meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,13 persen (mtm).

"Meningkatnya kinerja penjualan eceran tahunan untuk di Bandar Lampung terutama didorong oleh peningkatan penjualan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh sebesar 26,76 persen (yoy)," jelasnya.

Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan 24,05 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama pada kelompok bahan bakar minyak.

"Sedangkan dari sisi ekspektasi harga 3 bulan dan 6 bulan yang akan datang, responden memperkirakan bahwa tekanan inflasi akan stabil pada Maret 2024 dan menurun pada Juni 2024," katanya.

Menurutnya Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada Maret 2024 sebesar 154,90, stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Pedagang eceran memprakirakan tekanan inflasi tertahan oleh pasokan berlebih serta distribusi yang lancar," kata dia.

Sementara itu, intensitas tekanan inflasi diperkirakan mereda pada Juni 2024 tercermin oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum Juni 2024 yang tercatat sebesar 176,47, lebih rendah dibandingkan dengan 184,31 pada Mei 2024.

Sementara itu Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, mengatakan jika pihaknya tetap fokus terhadap ketahanan pangan yang bermuara kepada ketahanan ekonomi, guna menjaga angka inflasi.

"Prioritas saya bagaimana menumbuhkan ekonomi kerakyatan, dan ternyata tidak salah saya mengambil rencana dan pelaksanaannya, bahwa pertumbuhan kita cukup bagus," ujarnya.

Menurut nya, dalam mewujudkan ketahanan pangan untuk bermuara kepada ketahanan ekonomi, tentunya diperlukan sinergitas.

"Membangun ini harus melibatkan semua pihak, kebijakan dari pemerintah, potensi-potensi, dan melibatkan pengusaha maupun masyarakat. Mudah-mudahan kedepan ini bisa kita pertahankan," ujarnya. (*)