• Minggu, 29 Juni 2025

Komnas PA Sentil Pemkot Bandar Lampung Seolah Membiarkan Anak Mengemis di Lampu Merah

Rabu, 31 Januari 2024 - 18.01 WIB
177

Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Provinsi Lampung, Arieyanto Wertha saat menyampaikan sambutan dalam acara Kongres l Komnas PA Kota Bandar Lampung 2024, di Sparklite Hotel, Rabu (31/1/2024). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Provinsi Lampung, Arieyanto Wertha menyindir Pemkot Bandar Lampung yang seolah membiarkan anak-anak mengemis di lampu merah dan jalanan kota setempat. lebih mirisnya lagi mereka mewarnai tubuhnya atau biasa disebut manusia silver. 

"Maka kita juga miris. Karena hal ini merupakan kewenangan dari pemerintah daerah," ujar Arieyanto Wertha, saat memberikan sambutan di Kongres l Komnas PA Kota Bandar Lampung 2024, di Sparklite Hotel, Rabu (31/1/2024).

Karena jelasnya, Komnas PA tidak ada kewenangan hanya saja pihaknya peduli dengan anak-anak jalanan yang meminta-minta.

"Anak jalanan atau silver yang meminta-minta di Lampu merah kok ini dibiarkan oleh pemerintah," katanya.

Menurutnya, akar permasalahan ini sudah pihaknya sampaikan pada pemkot Bandar Lampung bahwa anak-anak ini ada yang mengendalikan.

Karena terangnya, pernah didapati sekitar pukul 06:00 WIB pagi ada mobil pick up menuruni anak-anak dekat lampu merah sehingga diduga ada gembongnya.

Setelah ditelusuri ternyata anak-anak ini bawa kotak dan dibekali uang Rp15 ribu per orang untuk uang makan.

"Kemudian setelah sore, anak-anak ini jika dalam sehari mendapatkan Rp100 ribu maka ia diberikan hanya Rp25 ribu," ungkapnya.

"Jadi pemkot yang mempunyai dana melalui APBD ini harus dimaksimalkan untuk penanganan masalah ini," sambungnya.

Jika ingin kota ini menjadi layak anak, maka tuntaskan dulu masalah anak-anak ini. Ia juga mengakui, bahwa persoalan ini bukan hanya pemerintah, namun semua pihak untuk peduli terutama orang tua.

"Jadi kami sebenarnya miris. Maka kedepan kita harus ubah," ucapnya

Apalagi menurutnya, saat ini Kota Bandar Lampung menjadi seakan menyeramkan, dikarenakan banyak anak tawuran.

"Maka kita carikan solusi yang terbaik, tidak hanya aparat persoalan anak ini. Terutama orang tua karena anak ini juga akibat orang tua yang membebaskan anak dengan memberikan gadget," terangnya.

Sementara itu, Ketua Komnas PA Kota Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa menyampaikan, pihaknya selama ini telah mengkomunikasikan terkait anak-anak yang ada di jalanan itu. Dimana jelasnya, memang yang menertibkan Satpol PP.

"Kita selama ini mengkritisi bagaimana penanganan, dan walikota sudah berjanji akan melakukan penanganan dengan baik. Bentuk konkritnya seperti apa kita juga sedang menunggu dan menantikan," terang Apriliandi.

Ia juga menyampaikan, pihaknya menginginkan anak-anak yang ada di jalan tersebut mendapatkan hak-haknya yaitu terutama pendidikan yang layak.

"Setelah kita teliti, anak-anak itu memang ada 'bos' nya yang menyebar, mendanai dan yang menampung mereka selayaknya mereka ke sekolah," ungkapnya.

Sementara itu, Wakapolresta Kota Bandar Lampung, AKBP Erwin Irawan menyampaikan, selama ini koordinasi sudah berjalan baik dengan Komnas PA, terlebih permasalahan anak-anak terutama tawuran pelajar.

"Untuk kasus ini harus ditekan dan ditiadakan. Sehingga kita sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk meniadakan tawuran," ungkapnya.

Baru-baru ini kata Erwin, pihaknya juga telah menangkap anak yang mau tawuran. Mirisnya anak itu masih SMP yang didapatkan membawa senjata tajam.

"Tawuran ini sangat merugikan diri sendiri juga orang lain," ungkapnya.

Kemudian yang tidak kalah penting yakni terkait kasus narkotika sudah menyasar anak-anak. Hal itu lantaran sebagian besar di penjara narkoba itu adalah merupakan anak-anak.

"Maka tugas kita bersama untuk menekan kasus tersebut," terangnya.

Selanjutnya pencabulan anak, bulying dan kasus lainnya. Sehingga Polresta mengaku siap melakukan sosialisasi dan edukasi untuk menekan tindakan tersebut.

"Sehingga yang terjalin selama ini kita tingkatkan lagi, sehingga di Bandar lampung bersih dari tawuran pelajar, narkoba dan kasus lainnya," tutup AKBP Erwin. (*)