Bandar Lampung Dapat Kuota Pupuk Subsidi Sebanyak 293 Ton

Eko Winarto, Manajer Penjualan Lampung I Pupuk Indonesia, saat memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa (30/1/2024). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kuota pupuk subsidi untuk Kota
Bandar Lampung mendapatkan sebanyak 293 ton. Dari jumlah pupuk itu, yang akan
mendapatkan sebanyak 50 kelompok tani yang didalamnya terdapat 755 petani.
"Untuk Bandar Lampung, subsidi pupuk Urea sebanyak 146 ton dan pupuk NPK 147 ton, totalnya 293 ton," kata Manajer Penjualan Lampung I Pupuk Indonesia, Eko Winarto, Selasa (30/1/2024).
Pupuk subsidi ini kata Eko, para petani dapat membelinya
melalui 2 kios yang berada di Rajabasa dan Tanjung Senang.
"Petani dapat membelinya dengan harga Rp2.250 untuk pupuk Urea per kilo. Sementara Rp2.300 perkilo untuk NPK," kata dia.
Di tahun ini jelasnya, ada perubahan mekanisme proses
penyaluran pupuk subsidi. Jadi pembelian menggunakan aplikasi ipubers yang
dilakukan oleh kios.
"Sementara petani hanya perlu menunjukkan KTP saja
untuk pembelian pupuk bersubsidi," ungkapnya.
Eko mengakui bahwa alokasi pupuk bersubsidi di Bandar
Lampung tidaklah terlalu banyak dibandingkan dengan kabupaten lain di Lampung. Pasalnya,
lahan pertanian di Bandar Lampung tidak terlalu luas.
"Karena kan Bandar Lampung wilayah perkotaan. Dan jenis
pupuk digunakan untuk tanaman padi," pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkot
Bandar Lampung, Erwin mengatakan, petani yang mendapatkan subsidi di Bandar
Lampung mencapai 755 orang.
"Petani yang mendapat pupuk subsidi itu jumlahnya ada
50 kelompok, terdiri dari 755 orang petani," ucapnya.
Erwin mengaku, mulai besok pupuk subsidi ini sudah dapat
dibeli oleh petani di Bandar Lampung.
"Mulai besok sudah berjalan, petani sudah bisa
mengambil pupuk untuk musim tanam di tahun ini, syaratnya hanya membawa
KTP," katanya.
Erwin menerangkan, untuk lahan pertanian paling luas di
Bandar Lampung berada di Kecamatan Rajabasa. Lantaran di wilayah itu ada
irigasi.
"Luas lahan sawah di Bandar Lampung ada 443,74 hektar
dan luas untuk jagung 210 hektar. Namun untuk sawah yang mengajukan ke sistem
Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) itu sebanyak 399,9
hektar, dan kalau jagung yang mengajukan RDKK 194,2 hektar," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
UIN Raden Intan Lampung Gelar FGD Penyusunan Pedoman Akademik 2025–2027
Kamis, 14 Agustus 2025 -
Wamenag: Semua Agama di Indonesia Ajarkan Harmoni dan Persatuan
Kamis, 14 Agustus 2025 -
Yanuar: Pemerintah Anggarkan 10,3 Miliar untuk Insentif Pendamping PKH
Kamis, 14 Agustus 2025 -
1.900 Honorer R4 Pemprov Lampung Tunggu Kepastian Regulasi dari Pemerintah Pusat
Kamis, 14 Agustus 2025