• Jumat, 17 Mei 2024

Produksi Perikanan di Lampung Tahun 2023 Capai 343 Ribu Ton

Senin, 29 Januari 2024 - 13.07 WIB
81

Apel mingguan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, di Lapangan Korpri, Senin (29/01/2024). Foto: Siti/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Produksi perikanan di Provinsi Lampung pada tahun 2023 mencapai 343 ribu ton. Sementara untuk ekspor hasil perikanan sebesar 14,4 ribu ton dengan nilai Rp2,1 triliun rupiah.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Lampung yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Senen Mustakim, saat menjadi pembina apel mingguan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, yang digelar di Lapangan Korpri, Senin (29/01/2024).

Senen mengatakan, sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu penggerak perekonomian yang ada di Provinsi Lampung karena memiliki potensi sumberdaya yang besar.

"Data sementara untuk produksi perikanan tahun 2023 mencapai 343 ribu ton, dan volume ekspor hasil perikanan sebesar 14,4 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai Rp2,1 triliun rupiah," kata Senen.

Ia mengatakan, komoditas ekspor perikanan yang unggulan yaitu udang dan rajungan. Untuk rajungan mengalami peningkatan volume dibandingkan tahun 2022 menjadi 1.285 ton. Atau meningkat 26 persen dengan nilai sebesar Rp507 miliar.

"Saat ini pemerintah juga terus mendorong kebijakan transformasi ekonomi melalui penerapan ekonomi hijau dan ekonomi biru serta pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim," jelasnya.

Menurutnya, sejalan dengan kebijakan pusat, Pemerintah Provinsi Lampung juga berkomitmen dalam mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.

"Dalam perubahan RPJMD tahun 2019 2024, Pemprov memasukkan indikator Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai indikator kinerja utama daerah," jelasnya.

Selain itu, komitmen pimpinan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan ini perlu didukung oleh seluruh stakeholder terkait, tak terkecuali ASN dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

"Karena mengatasi persoalan lingkungan dan pesisir perlu upaya holistik, mulai dari hulu sampai hilir dan terintegrasi," imbuhnya.

Sementara itu, untuk mendukung upaya pemulihan dan menjaga ekosistem laut, pesisir dan perairan umum daratan, Pemprov Lampung sudah melakukan beberapa program dan kegiatan.

"Mulai dari pengembangan komoditas ikan air tawar lokal melalui kegiatan restocking ke perairan umum daratan sebanyak 3,75 juta ekor sampai dengan tahun 2023, bantuan benih, induk pakan serta fasilitasi pembangunan Balai Benih Ikan Air Tawar di Kabupaten Mesuji," jelasnya.

Selanjutnya ialah bantuan alat tangkap ramah lingkungan seperti bubu rajungan dan jaring serta mendukung program Pengelolaan Perikanan Rajungan Berkelanjutan.

"Untuk mendukung penerapan blue economy, Provinsi Lampung menargetkan 30 persen luas kawasan konservasi perairan," katanya.

Saat ini sudah terdapat 4 kawasan konservasi perairan di Provinsi Lampung yaitu Taman Perairan Teluk Kiluan, Tanggamus, Taman Perairan Ngambur, Pesisir Barat, Suaka Perikanan Perairan Way Kambas dan Taman Perairan di Pulau Batang - Segamat, Lampung Timur.

"Selain itu dibentuk juga penumbuhan kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pengawasan dan pelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung. Saat ini sudah terdapat 100 Pokmaswas yang aktif dan tersebar di 15 kabupaten/kota," terangnya.

Kemudian terdapat pula program bersih pantai melalui gerakan Bulan Cinta Laut. Pemanfaatan ruang laut dan pembangunan sektor kelautan dan perikanan melibatkan berbagai pihak.

"Sehingga diperlukan dukungan dan sinergi seluruh sektor terkait agar pembangunan lebih optimal dan berkelanjutan," pungkasnya. (*)