Mahfud MD: Penebangan Hutan di Indonesia Lebih Luas dari Korea Selatan
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 03, Mahfud MD. Foto: Youtube KPU
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pelaksanaan debat keempat calon wakil presiden (Cawapres) dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa digelar pada Minggu malam, (21/1/2024).
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD menyebutkan, aktivitas penebangan hutan atau deforestasi di Indonesia dalam satu dekade terakhir menyebabkan lahan gundul yang lebih luas 23 kali dari pulau Madura atau lebih luas dari negara Korea Selatan.
"Dalam 10 tahun terakhir, terjadi deforestasi 12,5 (juta) hektare hutan kita. Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura di mana saya tinggal," kata Mahfud.
Mahfud juga mencatat, ada lebih dari 2.500 aktivitas tambang ilegal di sejumlah daerah. Ia pun merespons jawaban cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming yang menyebut, solusinya cukup pencabutan izin usaha pertambangan (IUP).
BACA JUGA: Debat Keempat Cawapres 2024, Mahfud: Food Estate Gagal, Rugi Dong Kita
Mahfud mengingatkan Gibran, mencabut IUP tidak mudah. Karena, selama ini banyak dikuasai para mafia.
"Bilang, ya cabut saja IUP-nya. Nah, itu masalahnya. Mencabut IUP itu banyak mafianya. Banyak mafianya. Saya sudah mengirim tim ke lapangan, ditolak. Sudah putusan Mahkamah Agung. Itu begitu," ujarnya.
"Bahkan KPK seminggu lalu mengatakan untuk pertambangan di Indonesia itu banyak sekali yang ilegal dan itu di-backing oleh aparat-aparat dan pejabat. Itu masalahnya," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Wamentan Sudaryono: Riset Akademik Tegaskan Holdingisasi BUMN Kebijakan Tepat untuk Perkuat Pangan Nasional
Selasa, 16 Desember 2025 -
Wali Kota Lhokseumawe: Mentan Amran Tanggap dan Cepat Bantu Masyarakat Aceh
Selasa, 16 Desember 2025 -
Gapasdap: Keterbatasan Dermaga Bisa Picu Kemacetan Nataru di Lintasan Merak–Bakauheni
Selasa, 16 Desember 2025 -
DPRD Lampung Nilai Program Hutan Karbon Positif, Minta Lokasi di TNWK Dikaji Selektif
Senin, 15 Desember 2025









