FEB Unila Luluskan Wisudawan Terbaik Program Doktor Ekonomi
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Universitas Lampung (Unila) kembali menggelar Wisuda Periode ketiga
Tahun Akademik 2023/2024 untuk Program Doktor, Magister, Profesi, Sarjana, dan
Diploma Semester Genap di GSG Unila, Sabtu (20/1/2024).
Wisudawan terbaik
Universitas dan Fakultas diraih oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, ST, MM., yang merupakan
lulusan dari Program Doktoral Ilmu Ekonomi (PDIE) Unila yang terakditasi Unggul
(BAN PT) dan terakreditasi Internasional (Abest 21), Fakultas Ekonomi dan
Bisnis (FEB).
Marindo mendapatkan IPK
3,83 sehingga dinobatkan menjadi yang terbaik tingkat Fakultas dan Universitas.
Pencapaian ini tentu saja merupakan sesuatu yang membanggakan bagi PDIE FEB
Unila.
Marindo merupakan lulusan
Doktor ke 36 pada program PDIE. Sangat membanggakan sekali karena yang
bersangkutan berhasil mendapatkan dua predikat terbaik tingkat Fakultas dan
Universitas.
Selama masa menjalani
studinya, beliau ini merupakan salah satu mahasiswa yang aktif dalam kegiatan
akademik meskipun sehari-hari memiliki kesibukan sebagai ASN.
"Ini menjadi bukti
bahwa sebagai seorang ASN yang sibuk dan memiliki banyak aktifitas dalam
pekerjaannya jika konsisten dan berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan
akademiknya maka bukan hal yang mustahil untuk bisa lulus tepat waktu bahkan
menjadi yang terbaik,” kata Ketua PDIE Unila, Prof. Dr. Satria Bangsawan, SE,
M.Si didampingi Dekan FEB Unila, Prof Nairobi, SE, M.Si.
Sebelum prosesi pengukuhan
Marindo sebagai wisudawan terbaik, telah diselenggarakan Sidang Promosi Doktor
di Ruang Auditorium, Gedung G, lantai 2 Pascasarjana FEB UNILA, dihadiri oleh
sekitar 120 tamu undangan.
Prosesi sidang yang
dihadiri oleh sembilan penguji tersebut
berjalan lancar.
Marindo terlihat sangat
menguasai materi yang disampaikan dan
dapat menjawab semua pertanyaan dari semua penguji dengan lancar. Sehingga isi
dari disertasi yang berjudul Perilaku Kepatuhan Membayar Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) Tingkat Provinsi di Indonesia dapat tersampaikan dengan baik .
Penguji dari luar
Universitas Lampung yang hadir adalah Prof. Dr. Yasri, MS dari Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Negeri Padang
(UNP).
Tim penguji internal
terdiri dari Prof. Satria Bangsawan, S.E., M.Si, sebagai Ketua PDIE FEB Unila
sekaligus sebagai Co Promotor, Prof. Dr. Mahrinasari, MS, S.E., M.Sc, selaku
Promotor, Prof. Dr. Nairobi, S.E, M.Si yang juga merupakan Dekan FEB
Unila, Dr. Roslina, S.E., M.Si, serta
Dr. Ayi Ahadiat, SE, MBA, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang
Perencanaan, Kerjasama, dan Teknologi Informasi Universitas Lampung.
Marindo dalam
penelitiannya menerangkan, perpajakan memiliki peran yang sangat signifikan
dalam negara, terutama dalam penyelenggaraan pembangunan. Pajak merupakan
sumber penerimaan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk biaya
pembangunan.
"Kepatuhan pajak
menjadi subjek penting untuk perpajakan pribadi dan perusahaan di negara maju
dan berkembang. Kepatuhan pajak menekankan tanggung jawab wajib pajak untuk
melaporkan pendapatan dan menentukan kewajiban pajak,” jelasnya.
Ia menerangkan, Persepsi
Wajib Pajak tentang keadilan pajak sangat penting, karena individu akan lebih
bersedia untuk mematuhi pajak apabila mereka menganggap pajak itu adil.
Oleh karena itu, sikap
Wajib Pajak terhadap keadilan suatu sistem perpajakan dikenal sebagai salah
satu faktor efektif yang dapat meningkatkan kepatuhan.
Penelitian ini bertujuan
untuk menguraikan tentang sikap wajib pajak di Indonesia yang diduga
dipengaruhi oleh keadilan pajak dan kepercayaan pada pemerintah.
Selain itu, penelitian ini
memeriksa faktor patriotisme dan kebijakan pemutihan pajak yang diduga
memoderasi hubungan sikap wajib pajak terhadap niat kepatuhan pajak.
“Temuan menarik pada
penelitian saya ini yakni Pengaruh
kepercayaan pada pemerintah lebih tinggi daripada keadilan pajak terhadap sikap
wajib pajak pada Provinsi Jawa Timur, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan
Selatan, Papua, dan Maluku Utara," terangnya.
Lalu pengaruh keadilan
pajak lebih tinggi daripada kepercayaan pada pemerintah terhadap niat kepatuhan
pajak pada Provinsi Sumatera Utara, dan Lampung.
"Selanjutnya,
pengaruh kepercayaan pada pemerintah lebih tinggi daripada keadilan pajak
terhadap niat kepatuhan pajak pada Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Selatan,
Papua, dan Maluku Utara,” tambahnya.
Ia menerangkan, sikap
wajib pajak terhadap niat kepatuhan pajak dengan nilai tertinggi terletak pada
Provinsi Papua, sedangkan nilai terendah terletak pada Lampung dan Maluku
Utara.
Selain itu, dari dua
faktor yang diduga dapat memperkuat pengaruh sikap terhadap niat kepatuhan
pajak yaitu faktor patriotisme dan kebijakan pemutihan pajak.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada Provinsi Jawa Timur, Lampung dan Papua lebih tinggi diperkuat
oleh faktor kebijakan pemutihan pajak dibandingkan dengan patriotisme. Provinsi
Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Maluku Utara lebih tinggi diperkuat
oleh faktor patriotisme dibandingkan dengan kebijakan pemutihan pajak.
Menurutnya, penelitian
yang seperti ini sangat bermanfaat sekali. Hasil dari penelitian ini salah
satunya adalah pemerintah disarankan untuk terus melakukan evaluasi pelayanan
online melalui aplikasi SAMSAT untuk memudahkan wajib pajak melakukan
pembayaran.
"Pemerintah juga
harus meluaskan pelayanan online ke dalam website yang dapat mempermudah
pembayaran pajak secara online. Pemerintah harus terus berinovasi dalam
menghadirkan pelayanan online pada masyarakat sehingga meningkatkan pembayaran
pajak kendaraan bermotor,” pungkas Marindo. (*)
Berita Lainnya
-
Karya Salemba Empat Unila Gelar Penanaman Pohon Serentak di 40 Titik di Indonesia
Minggu, 15 September 2024 -
Universitas Malahayati Kukuhkan Erna Listyaningsih Jadi Guru Besar Ilmu Manajemen
Selasa, 27 Agustus 2024 -
FH Resmikan Hukum Online Corner sebagai Media Pembelajaran
Senin, 19 Agustus 2024 -
738 Mahasiswa Baru Pascasarjana Unila Ikuti PSAP Unila 2024/2025
Sabtu, 17 Agustus 2024