• Jumat, 29 November 2024

Irigasi di Buay Nyerupa Lambar Rusak Parah, Puluhan Hektar Sawah Warga Terancam Gagal Tanam

Rabu, 17 Januari 2024 - 16.00 WIB
156

Pj Bupati Lampung Barat, Nukman bersama staf jajaran dan aparat pemerintah Pekon (Desa) Buay Nyerupa kecamatan Sukau saat meninjau lokasi kerusakan irigasi, Rabu (17/1/2024). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Akibat diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir, saluran irigasi di Pekon (Desa) Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau amblas dan rusak parah, akibatnya 70 hektar sawah terancam gagal tanam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, peristiwa amblas tersebut terjadi beberapa pekan yang lalu. Namun hingga kini, belum ada penanganan yang dilakukan. Padahal irigasi tersebut, berfungsi mengairi sawah setempat.

Juru Tulis (Jurtul) Pekon Buay Nyerupa mengatakan, sebelum mengalami kerusakan yang cukup parah irigasi itu memang sudah mengalami kerusakan ringan, namun pasca hujan deras yang terjadi kerusakan makin parah.

"Sebelumnya irigasi ini memang sudah mengalami kerusakan ringan akibat guyuran hujan namun sekarang semakin parah," kata dia saat mendampingi Pj Bupati Lampung Barat, Nukman saat meninjau lokasi, Rabu (17/1/2024).

Ia berharap, agar kerusakan yang terjadi pada saluran irigasi tersebut segera dilakukan perbaikan sebab menurutnya irigasi tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sawah mereka dalam musim tanam padi.

"Saya mewakili masyarakat berharap ada perbaikan terhadap saluran irigasi ini, karena jika tidak segera diperbaiki terdapat 70 hektar persawahan ke depannya akan terancam tidak bisa bercocok tanam akibat mengalami kekeringan," pungkasnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Pj. Bupati Lampung Barat, Nukman mengatakan, akan menugaskan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan penanganan sementara.

"Nanti akan kita lakukan penanganan bersifat sementara terlebih dahulu, untuk pembangunan permanen ke depannya akan segera kita pelajari dan usulkan berapa alokasi yang dibutuhkan untuk perbaikan irigasi tersebut," kata Nukman.

Nukman menambahkan, penanganan sementara terhadap saluran irigasi yang menghubungkan puluhan hektar sawah itu dilakukan untuk mengantisipasi agar sawah masyarakat Buay Nyerupa tidak mengalami kekeringan dan tetap bisa tanam.

"Yang mesti kita pikirkan saat ini jangan sampai sawah-sawah masyarakat mengalami kekeringan sehingga tidak dapat menanam padi, sehingga bagaimana agar kita melakukan antisipasi awal mencegah hal itu terjadi," ujarnya.

Ia berharap, ke depannya dengan dilaksanakan perbaikan, kebutuhan air area persawahan di lokasi tersebut kembali normal. Sehingga tidak berpengaruh terhadap hasil produksi padi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu.

"Mudah-mudahan bisa kembali normal, dan sawah masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan air agar sawahnya tidak mengering serta maksimalnya hasil produksi padi," pungkasnya. (*)

Editor :