BI Siapkan Kebutuhan Uang Tunai Untuk Pemilu-Idul Fitri 2024 Capai Rp 260 Triliun
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bank Indonesia (BI) menyatakan, akan
menyediakan kebutuhan uang tunai lebih dari Rp 260 triliun untuk memenuhi
hajatan besar Indonesia mulai dari Pemilu, Ramadhan hingga Idul Fitri di tahun 2024.
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono mengatakan, kebutuhan penarikan uang selama periode itu diperkirakan akan meningkat sebesar 35 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah itu juga lebih tinggi dibandingkan periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tentunya bulan Januari, Februari, Maret, April itu ada dua event yang besar. Ada Pemilu, maupun Ramadhan Idul Fitri. Kita akan menyiapkan uang yang melebihi dengan kejadian Nataru. Mungkin bisa akan lebih tinggi 35 persen dibandingkan tahun lalu. Jadi kalau kira-kira di atas Rp 260 triliun yang kita siapkan," kata Doni dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Hal itu melihat tingginya realisasi penarikan uang tunai selama Nataru 2023 yang mencapai Rp 130 Triliun. Jumlah itu di atas perkiraan BI dan realisasi periode yang sama tahun lalu.
"Jadi realisasi penarikan uang kartal selama Nataru itu luar biasa sampai Rp 130 triliun, meningkat sebesar 10,7 persen dari Nataru Tahun 2022 dan itu 104 persen lebih tinggi dari proyeksi kita. Jadi belum pernah terjadi tuh, biasanya selalu di bawah proyeksi kita," ujarnya.
Hal ini menggambarkan daya beli masyarakat tetap terjaga baik. Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Desember 2023 meningkat 7,33 persen (yoy) sehingga menjadi Rp 1.101,75 triliun.
Untuk nilai transaksi digital banking, pada 2023 tercatat Rp 58.478,24 triliun atau tumbuh sebesar 13,48 persen (yoy) dan diproyeksikan meningkat 9,11 persn (yoy) hingga mencapai Rp63.803,77 triliun pada 2024.
Sementara, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 43,45 persen (yoy) hingga mencapai Rp 835,84 triliun dan diproyeksikan meningkat 25,77 persen (yoy) hingga mencapai Rp 1.051,24 triliun pada 2024
Nominal transaksi QRIS juga tercatat tumbuh 130,01 persen (yoy) dan mencapai Rp 229,96 triliun, dengan jumlah pengguna 45,78 juta dan jumlah merchant 30,41 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
Sejalan dengan itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu
ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp 8.178,69 triliun atau turun 0,81
persen (yoy). (*)
Berita Lainnya
-
Wamendagri: Persiapan Pilkada di Lampung Sudah On The Track
Sabtu, 23 November 2024 -
Kunjungi Lampung, Wamendagri Bima Arya Wanti-wanti ASN dan Kades Tidak Terlibat Politik
Sabtu, 23 November 2024 -
Jelang Pencoblosan, Disdukcapil Tetap Buka Pelayanan Pada Hari Libur
Sabtu, 23 November 2024 -
Universitas Teknokrat Indonesia Hadirkan Tokoh Wanita Inspiratif Purnawama Wulan Sari
Jumat, 22 November 2024