• Selasa, 19 Agustus 2025

Waspada! Potensi Banjir di Kabupaten Way Kanan dan Tulangbawang Barat Kategori Tinggi

Senin, 15 Januari 2024 - 15.35 WIB
65

Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, mencatat terdapat dua kabupaten yang ada didaerah setempat memiliki potensi bencana banjir dengan kategori tinggi.

Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, jika berdasarkan Kawasan Rawan Bencana (KRB) dua daerah tersebut ialah Kabupaten Way Kanan dan Tulangbawang Barat.

"Berdasarkan KRB, potensi banjir tinggi ada di Kabupaten Way Kanan dan Tubaba. Sedangkan sisanya, yang ada di 13 kabupaten/kota yang lain potensi nya sedang," kata Rudy saat dimintai keterangan, Senin (15/1/2024).

Namun Rudy mengatakan jika semua kabupaten/kota di Lampung tetap harus mewaspadai adanya bencana alam hidrometeorologi. Mulai dari bencana banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung.

"Semua kabupaten dan kota kita kordinasikan dengan adanya acaman hidrometerologi. Jadi semua tetap harus waspada pada peralihan musim ini," paparnya.

Pada kesempatan tersebut ia menjelaskan jika pihak nya terus berupaya untuk meminimalisir adanya korban jiwa ketika terjadi bencana alam. Salah satunya ialah dengan melakukan mitigasi bencana.

"Sekolah jadi lokasi yang harus diperhatikan jika terjadi bencana. Karena ketika bencana datang khawatir nya anak-anak sedang belajar dalam ruangan. Sehingga mereka harus tahu sejak dini seperti apa penyelamatan pertama," jelasnya.

Ia menjelaskan jika mitigasi bencana merupakan salah satu langkah untuk melakukan penyelamatan sejak dini sehingga anak-anak dan guru tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.

"Bencana yang sering tidak terduga itu kan gempa bumi. Kita sudah mulai melakukan mitigasi di semua jenjang sekolah dan daerah yang menjadi prioritas adalah ketujuh daerah yang rawan tadi," katanya.

Sementara itu Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, meminta kepada BPBD provinsi memberikan pendampingan terhadap BPBD kabupaten/kota untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi bencana banjir dan tanah longsor.

"BPBD Provinsi harus menginformasikan peringatan dini daerah berpotensi banjir, banjir bandang dan longsor sampai level kabupaten," kata dia.

Selanjutnya memastikan upaya kesiapsiagaan di level masyarakat berjalan efektif, mengecek jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang aman dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

"Mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya yang ada di daerah berdasarkan rencana kontingensi yang telah disusun," jelasnya.

BPBD provinsi juga diminta meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan dinas terkait ditingkat kabupaten/kota.

Melaksanakan sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana menggunakan media elektronik atau media sosial serta berkoordinasi dengan lembaga/organisasi masyarakat dalam penyebarluasan informasi peringatan dini.

"Meningkatkan upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, vegetasi tumbuhan berakar kuat, membuat dinding penahan tebing dan lain lain," tutupnya. (*)