Waspada! Potensi Banjir di Kabupaten Way Kanan dan Tulangbawang Barat Kategori Tinggi

Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto. Foto: Dok Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, mencatat
terdapat dua kabupaten yang ada didaerah setempat memiliki potensi bencana
banjir dengan kategori tinggi.
Kepala BPBD Provinsi
Lampung Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, jika berdasarkan Kawasan Rawan Bencana
(KRB) dua daerah tersebut ialah Kabupaten Way Kanan dan Tulangbawang Barat.
"Berdasarkan KRB,
potensi banjir tinggi ada di Kabupaten Way Kanan dan Tubaba. Sedangkan sisanya,
yang ada di 13 kabupaten/kota yang lain potensi nya sedang," kata Rudy
saat dimintai keterangan, Senin (15/1/2024).
Namun Rudy mengatakan
jika semua kabupaten/kota di Lampung tetap harus mewaspadai adanya bencana alam
hidrometeorologi. Mulai dari bencana banjir, tanah longsor hingga angin puting
beliung.
"Semua kabupaten
dan kota kita kordinasikan dengan adanya acaman hidrometerologi. Jadi semua
tetap harus waspada pada peralihan musim ini," paparnya.
Pada kesempatan
tersebut ia menjelaskan jika pihak nya terus berupaya untuk meminimalisir
adanya korban jiwa ketika terjadi bencana alam. Salah satunya ialah dengan
melakukan mitigasi bencana.
"Sekolah jadi
lokasi yang harus diperhatikan jika terjadi bencana. Karena ketika bencana
datang khawatir nya anak-anak sedang belajar dalam ruangan. Sehingga mereka
harus tahu sejak dini seperti apa penyelamatan pertama," jelasnya.
Ia menjelaskan jika
mitigasi bencana merupakan salah satu langkah untuk melakukan penyelamatan
sejak dini sehingga anak-anak dan guru tahu apa yang harus dilakukan ketika
terjadi bencana alam.
"Bencana yang
sering tidak terduga itu kan gempa bumi. Kita sudah mulai melakukan mitigasi di
semua jenjang sekolah dan daerah yang menjadi prioritas adalah ketujuh daerah
yang rawan tadi," katanya.
Sementara itu Deputi
Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, meminta kepada BPBD provinsi memberikan
pendampingan terhadap BPBD kabupaten/kota untuk menyiapkan langkah-langkah
antisipasi bencana banjir dan tanah longsor.
"BPBD Provinsi
harus menginformasikan peringatan dini daerah berpotensi banjir, banjir bandang
dan longsor sampai level kabupaten," kata dia.
Selanjutnya memastikan
upaya kesiapsiagaan di level masyarakat berjalan efektif, mengecek jalur
evakuasi dan tempat pengungsian yang aman dengan mempertimbangkan protokol
kesehatan.
"Mengidentifikasi
kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya yang ada di daerah berdasarkan rencana
kontingensi yang telah disusun," jelasnya.
BPBD provinsi juga
diminta meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan dinas terkait ditingkat
kabupaten/kota.
Melaksanakan
sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana menggunakan media elektronik
atau media sosial serta berkoordinasi dengan lembaga/organisasi masyarakat
dalam penyebarluasan informasi peringatan dini.
"Meningkatkan
upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, vegetasi
tumbuhan berakar kuat, membuat dinding penahan tebing dan lain lain,"
tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Ismet Roni: Belanja Pegawai Pemprov Lampung di APBD Perubahan 2025 Lewati Batas
Senin, 18 Agustus 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Serahkan Smart Roaster Berbasis IoT untuk UMKM Kopi Supri
Senin, 18 Agustus 2025 -
Lampu Tenaga Surya Mahasiswa Teknokrat Terangi Boulevard Masjid Agung Al-Hijrah Kota Baru Lampung
Senin, 18 Agustus 2025 -
Rektor UIN Raden Intan Lampung Dukung Gerakan Wakaf Pendidikan Islam
Senin, 18 Agustus 2025