• Selasa, 01 Juli 2025

2 Pemuda Asal Lamteng Nekat 10 Kali Curi Motor Karena Kecanduan Judi Slot

Kamis, 11 Januari 2024 - 13.42 WIB
372

Kedua pelaku saat akan dihadikan dalam konferensi pers di Kapolres Metro. Foto: Arby/kupastuntas/co

Kupastuntas.co, Metro - Dua pelaku Curanmor yang berhasil diamankan Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Satreskrim mengungkapkan fakta mengejutkan terkait motivasinya mencuri hanya untuk memenuhi hasrat kecanduan judi online slot.

Kedua pelaku yang dibekuk tersebut masing-masing ialah Saga Febriansyah (18) dan Setya Darmawan alias Asep (20). Keduanya merupakan warga lingkungan X, Desa Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.

Salah satu anggota sindikat curanmor Yukum Jaya, Saga Febriansyah menceritakan, dirinya memiliki peran strategis dalam setiap aksi pencurian motor di Metro.

Ia bertugas sebagai driver kendaraan untuk melarikan melarikan diri. Tugas Saga tersebut dikenal oleh sindikat Yukum Jaya sebagai pilot.

"Sekali kami beraksi itu kadang kami 6 orang, semua punya peran masing-masing kalau saya yang pilotnya. Jadi sekali jalan itu ada 2 pilot sisanya yang metik," kata dia saat diwawancarai awak media, Kamis (11/1/2/2024).

Baca juga : Sepuluh Kali Curi Motor, Dua Pemuda Asal Lamteng Ditembak

Motor-motor tanpa surat menyurat itu dijual ke pasar gelap dengan cara Cash On Delivery (COD). Setiap kendaraan curian yang dijual, Saga mendapat bagian mulai dari Rp800 hingga Rp1 Juta.

Dirinya juga mengaku, uang yang didapat dari hasil penjualan motor curian digunakan sebagian besar anggotanya untuk deposit pada akun judi online slot.

"Motor-motor itu kita jual bodong, itu dibagi rata-rata dapat jatah 800 sampai 1 juta. Uangnya itu kebanyakan buat main slot, tapi kalah. Saya kapok. Kita paling sering beraksi di Metro, rata di seluruh daerah di Metro," imbuhnya.

Saga menceritakan, setiap kali akan melancarkan aksi pencurian, sindikat tersebut terlebih dahulu berkumpul untuk berdiskusi menentukan targetnya. Nantinya, motor hasil curiannya diserahkan kepada pemesan.

"Biasanya tuh cuma nongkrong-nongkrong doang, terus kita datang ke Metro dan mencari target. Sehabis metik langsung motor dibawa ke Yukum, di sana sudah ada yang nampung itu temennya dari temen. Jadi ada orang lain lagi yang menampung," jelasnya.

Dirinya berharap seluruh anggota sindikat tersebut dapat menemaninya di penjara dengan menyerahkan diri ke Polisi. Hal itu disampaikannya untuk mencegah tindakan tegas terukur yang dilakukan Polisi terhadap rekan-rekannya yang buron.

"Saya minta teman-teman saya cepatlah menyerahkan diri, kalau nggak mau ketangkap sama Tekab 308. Kalau tidak mau ditembak menyerahkan diri saja," pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro IPTU Rosali menerangkan modus operandi yang dilakukan sindikat curanmor Yukum Jaya di wilayah Metro.

"Jadi modus yang dilakukan para pelaku dengan memantau kos-kosan yang tidak di pagar, walaupun di pagar mereka ini beraksi punya ciri khas yang mana kunci gembok itu di letter T sehingga kuncinya bisa diambil," terangnya.

Tiap kali beraksi, komplotan itu dapat mencuri empat motor sekaligus di satu titik yang sama. Pelakunya berjumlah 6 hingga 9 orang.

"Jadi setiap kali mereka beraksi itu ada 3 sampai 4 motor yang diambil oleh komplotan ini. Jadi dalam satu tempat itu 3 sampai 4 motor yang diambil. Untuk jumlah pelakunya mereka ini beraksi mulai dari 6 orang sampai 9 orang sekali jalan," bebernya.

IPTU Rosali juga membeberkan seluruh identitas para pelaku yang buron kepada masyarakat. Ia berkomitmen untuk mengejar dan menangkap para DPO tersebut.

"Harapan kami dari satreskrim Polres Metro bersama Tekab 308 meminta DPO atas nama saudara Nedi, Zeki, Pulung, Chandra, Imam, Gangga dan Daus segera menyerahkan diri ke Polres Metro terkait dengan curanmor. Ini kami sampaikan supaya masyarakat tahu dengan nama-nama para pelaku tersebut, karena teman-temannya sudah kami amankan," paparnya.

"Kami tidak akan berhenti di sini untuk mengejar kalian yang belum menyerahkan diri, jadi segera untuk menyerahkan diri supaya dalam permasalahan ini cepat untuk diselesaikan dengan baik. Para tersangka yang DPO ini berasal dari wilayah Yukum Jaya, Lampung Tengah," sambungnya.

Pria yang dikenal sebagai Polisi Raja Hipnotis Lampung itu mengungkapkan bahwa Kecamatan Metro Timur menjadi wilayah paling rawan curanmor di Bumi Sai Wawai.

"Wilayah paling rawan curanmor di Kota Metro adalah di daerah kampus Kecamatan Metro Timur. Karena disana banyak sekali rumah kost dan banyak orang-orang dari luar Metro yang datang ngontrak di sana. Jadi khusus bagi masyarakat Metro Timur untuk lebih tinggi dalam meningkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban curanmor," jelasnya lagi.

"Kemudian kami imbau seluruh rumah kontrakan ataupun kos-kosan yang ada di kota Metro untuk dapat memasang pagar dan memberikan kunci dobel. Karena jika tidak seperti itu maka para pelaku bisa dapat dengan mudah masuk ke dalam kontrakan maupun kos-kosan dan melakukan pencurian," tandasnya. (*)

Editor :