Diduga Karena DBD, Seorang Ibu di Pringsewu Meninggal Dunia
Kupastuntas.co, Pringsewu - Ny S (38) warga Pekon (desa) Yogjakarta, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu meninggal dunia, diduga karena terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
S meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu, Senin (1/1/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.
Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pringsewu,:dr Hadi mengatakan, pasien S yang meninggal dunia masih suspect DHF (diduga DBD).
"Jadi perlu kami sampaikan belum masuk kasus positif DBD tapi masih suspect," kata dokter Hadi, saat dikonfirmasi, Jumat (5/1/2024).
Kendati demikian lanjutnya, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Gadingrejo sudah melaksanakan penyelidikan epidemiologi (PE) dengan memantau jentik nyamuk di lingkungan sekitar rumah almarhumah serta melakukan penyemprotan atau fogging.
"Dinas Kesehatan juga telah mengedukasi masyarakat sekitar rumah untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan langkah 3M plus," ujarnya
Menurut dr.Hadi, awal tahun 2024 ini baru ada dua kasus positif DBD yakni satu pasien atas nama A di Kecamatan Pagelaran Utara, dan satu lagi pasien atas nama V di Kecamatan Gadingrejo.
"Tahun 2023 kemarin kasus DBD di Pringsewu ada 144 kasus dan tidak ada yang meninggal dunia," paparnya.
Kepala Pekon Yogjakarta Daryanto saat dikonfirmasi mengaku belum tahu secara pasti penyebab warganya meninggal dunia.
"Memang ada kabar itu (kena DBD) tapi sepengetahuan saya, sebelum meninggal dunia almarhumah sakit (sesak) nafas," ujar Daryanto.
Untuk diketahui, Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh manusia.
Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang juga menggigit pada malam hari.
Nyamuk Aedes aegypti lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas. (*)
Berita Lainnya
-
Usai Nyoblos, Cabup Fauzi: Jadikan Pringsewu Kabupaten Demokratis Cerdas dan Terbuka
Rabu, 27 November 2024 -
Sukses, UMKM Dapur Aura Binaan Koperindag Pringsewu Diharapkan Jadi Inspirasi UMKM Lain
Rabu, 27 November 2024 -
Pesan Menohok Kapolres Pringsewu kepada Pemilih Pilkada 2024
Selasa, 26 November 2024 -
Polres Pringsewu Terjunkan 196 Personel Jaga 628 TPS Pilkada Serentak
Senin, 25 November 2024