• Minggu, 25 Mei 2025

BPBD: 71 Bencana Terjadi di Lampung Dengan Kerugian Rp 632 Juta

Rabu, 03 Januari 2024 - 12.50 WIB
182

Bencana banjir dan longsor di Lampung Barat Maret 2023 yang lalu. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat sepanjang Januari hingga November 2023 terdapat 71 laporan bencana yang terjadi di daerah setempat.

Sekretaris BPBD Provinsi  Lampung, Indra Utama mengatakan, jika dari jumlah 71 bencana yang terjadi tersebut untuk total kerugiannya sendiri mencapai Rp632 juta.

"Sepanjang Januari hingga November 2023 kami menerima laporan ada 71 bencana. Dimana yang paling mendominasi adalah angin kencang, angin puting beliung, banjir, tanah longsor, dan kebakaran lahan," katanya saat dimintai keterangan, Rabu (3/1/2024).

Ia mengatakan jika pada tahun 2023 kemarin pihak nya menerima laporan adanya kebakaran lahan sebanyak 29 laporan. Dimana untuk laporan terkait kebakaran lahan paling banyak terjadi pada bulan September.

"Ini salah satunya dipengaruhi oleh adanya fenomena El Nino. Dimana untuk kebakaran lahan pada September terjadi di Mesuji, Pesawaran, Pesisir Barat, Way Kanan, Lampung Barat dan Lampung Timur," jelasnya.

Sementara itu untuk bencana alam berupa angin kencang ada 13 laporan. Dimana daerah yang paling mendominasi adalah Kabupaten Mesuji Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Barat, Tulang Bawang, Lampung Tengah dan Tulangbawang Barat.

"Selanjutnya untuk bencana banjir ada 12 laporan yang terjadi di Tanggamus, Lampung Selatan, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, dan Pesisir Barat," paparnya.

Kemudian untuk angin puting beliung terdapat 10 laporan yang terjadi di Kabupaten Tulang Bawang, Tanggamus, Lampung Timur, dan Lampung Selatan. Sementara tanah longsor ada 8 laporan yang terjadi di Tanggamus, Way Kanan, dan Lampung Selatan.

Sementara kru Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, menjelaskan jika upaya yang dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa ketika terjadi bencana ialah dengan mitigasi bencana.

"Seluruh wilayah yang ada di Lampung berpotensi terjadi bencana mulai dari banjir dan tanah longsor," kata dia.

Rudy menjelaskan jika lokasi mitigasi bencana yang menjadi prioritas ialah di lingkungan sekolah. Hal tersebut mengingat bencana yang bisa datang sewaktu-waktu dan sekolah menjadi tempat yang paling rawan.

"Sekolah jadi lokasi yang harus diperhatikan jika terjadi bencana. Karena ketika bencana datang khawatir nya anak-anak sedang belajar dalam ruangan. Sehingga mereka harus tahu sejak dini seperti apa penyelamatan pertama," jelasnya.

Ia menjelaskan jika mitigasi bencana merupakan salah satu langkah untuk melakukan penyelamatan sejak dini sehingga anak-anak dan guru tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.

"Bencana yang sering tidak terduga itu kan gempa bumi. Kita sudah mulai melakukan mitigasi di semua jenjang sekolah dan daerah yang menjadi prioritas adalah ketujuh daerah yang rawan tadi," katanya. (*)