• Jumat, 29 November 2024

53 Bencana Terjadi di Lambar Sepanjang 2023, Kerugian Capai Rp 2 Miliar

Rabu, 03 Januari 2024 - 16.33 WIB
126

Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo. Foto: Dok/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah kabupaten Lampung Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, terjadi sebanyak 53 bencana alam dan non alam sepanjang tahun 2023 dengan total kerugian mencapai Rp 2 Miliar.

Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, bencana alam dan non alam yang terjadi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di Lampung Barat.

Padang menjelaskan bencana alam yang terjadi meliputi tanah longsor, banjir, cuaca ekstrem, dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Namun yang paling mendominasi adalah bencana Karhutla karena bertepatan dengan peristiwa El-Nino.

Ia merincikan, peristiwa bencana alam mulai terjadi pada Januari 2023 sebanyak enam kasus yang tersebar di kecamatan Balik Bukit dua kasus, Lumbok Seminung, Way Tenong, Belalau dan Sekincau masing-masing satu kasus.

"Februari sembilan kasus, tersebar di kecamatan Balik Bukit lima kasus, Batu Brak dan Sekincau masing-masing satu kasus dan kecamatan Suoh sebanyak dua kasus," kata Padang kepada wartawan, Rabu (3/1/2023).

Kemudian, Maret terdapat tujuh kasus tersebar di kecamatan Balik Bukit tiga kasus, Kebun Tebu, Pagar Dewa, Lumbok Seminung dan Sukau masing-masing satu kasus. Kemudian April terjadi sebanyak lima kasus.

"Tesebar di kecamatan Balik Bukit sebanyak tiga kasus, Kebun Tebu dan Lumbok Seminung masing-masing satu kasus, kemudian di bulan Juli terdapat satu kasus bencana alam di kecamatan Balik Bukit," jelasnya.

Selanjutnya, Agustus terdapat dua kasus bencana di kecamatan Balik Bukit, kemudian September delapan kasus tersebar di kecamatan Balik Bukit tiga kasus, Suoh tiga kasus, Lumbok Seminung dan Belalau masing-masing satu kasus.

"Lalu bulan Oktober juga terdapat delapan kasus bencana yang tersebar di kecamatan Balik Bukit sebanyak tiga kasus, Lumbok Seminung, Batu Brak, Belalau satu kasus dan Sumber Jaya masing-masing dua kasus," lanjutnya.

Kemudian, bulan November terjadi lima kasus bencana di kecamatan Balik Bukit tiga kasus, Belalau dan Sukau masing-masing satu kasus. Kemudian Desember terjadi dua kasus, Batu Brak dan Sukau masing-masing satu kasus.

"Sehingga total terjadi 53 bencana alam dan non alam sepanjang tahun 2023. Rinciannya bencana tanah longsor tiga kasus, banjir tiga kasus, cuaca ekstrem 25 kasus, bencana non alam 7 kasus dan bencana Karhutla 15 kasus," ujarnya.

Dari jumlah tersebut, terdapat kerugian materil mencapai Rp 2 miliar akibat bencana non alam yang terjadi di kecamatan Lumbok Seminung akibat peristiwa Mantilehan yang mengakibatkan ratusan ikan ton ikan nila mati.

"Akibatnya 150 orang pembudidaya ikan terdampak dan mengakibatkan kerugian materi sebesar 2 miliar, sedangkan untuk bencana alam lain kita tidak memiliki data terkait kerugian materil yang ditimbulkan," kata Padang.

Namun secara keseluruhan kata Padang masyarakat yang terdampak puluhan bencana alam dan non alam tersebut sebanyak 978 orang, bahkan ada yang meninggal dunia sebanyak 3 orang. (*)

Editor :