• Senin, 05 Mei 2025

Rumah Sekretaris PWNU Lampung Dilempar Bom Molotov, Sarhani: Saat Ini Keluarga Masih Trauma

Senin, 18 Desember 2023 - 07.43 WIB
221

Rumah Sekretaris PWNU Provinsi Lampung Hidir Ibrahim di Jalan Raden Gunawan 2 RT 09 Kelurahan Rajabasa Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, dilempar bom molotov. Foto: Martogi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rumah Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, Hidir Ibrahim, di Jalan Raden Gunawan 2 RT 09 Kelurahan Rajabasa Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, dilempar bom molotov.

Aksi pelemparan bom molotov di rumah tersebut terekam kamera pengawas (CCTV), pada Sabtu (16/12/2023) sekitar pukul 02.52 WIB. Dua pelaku dengan mengendarai sepeda motor melempar bom molotov tepat terkena lampu penerangan yang dipasang di pagar rumah.

Akibatnya lampu penerangan di pagar rumah terbakar dan sejumlah percikan api menyebar di halaman dalam dan luar pagar rumah tersebut.

Rita, warga setempat, mengatakan kejadian pelemparan bom molotov di rumah mantan anggota DPRD Provinsi Lampung asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini sempat membuat heboh warga sekitar dan banyak polisi yang berdatangan ke lokasi.

"Iya, kejadiannya sebelum shalat subuh, banyak polisi datang ke sini. Tapi pak Hidirnya lagi tidak ada di rumah, pergi ke Jakarta," kata Rita, Minggu (17/12/2023).

Ia mengungkapkan, pelaku diperkirakan berjumlah 2 orang dengan mengendarai sepeda motor.  "Kata pak RT pelaku diperkirakan dua orang boncengan naik motor dari arah Pramuka ke Hajimena. Terus langsung lempar molotov begitu lewat depan rumah pak Hidir," ucapnya.

Rita mengungkapkan, sebelum peristiwa bom molotov tersebut, rumah Hidir Ibrahim juga pernah diteror oleh pria dengan membawa sebilah pedang.

"Dulu pernah pas sebelum puasa, ada orang bawa pedang masuk ke halaman rumahnya. Spion sama kaca mobil itu dipecahin," imbuhnya.

Sementara itu, keluarga Sekretaris PWNU Lampung Hidir Ibrahim meminta polisi agar segera menangkap pelaku pelemparan bom molotov di rumahnya. Mengingat, usai kejadian tersebut keluarga mengalami trauma dan tidak berani keluar rumah.

Kuasa Hukum Hidir Ibrahim, Sarhani mengatakan, pihak keluarga berharap Polresta Bandar Lampung segera mengungkap dan menangkap pelaku pelemparan bom molotov tersebut.

"Saat ini keluarga masih trauma dan khawatir kalau terjadi lagi untuk kedua atau ketiga kalinya," kata Sarhani saat ditemui di rumah Hidir Ibrahim, Minggu (17/12/2023).

Pihaknya juga mengapresiasi Polresta Bandar Lampung yang telah menerima dan sigap menangani perkara tersebut. "Kami apresiasi Polresta Bandar Lampung yang telah menerima laporan kami dan langsung ke sini untuk olah TKP," ucapnya.

“Kami telah melapor ke Polresta Bandar Lampung dengan laporan polisi Nomor: LP/B/1851/XII/2023/SPKT/Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung tertanggal 17 Desember 2023 pukul 10.24 WIB terkait dugaan tindak pidana membahayakan keamanan umum sesuai UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187,” jelas Sarhani.

Sarhani menerangkan saat peristiwa berlangsung, keluarga sedang tidur di dalam rumah. "Terus bangun dan keluar lihat CCTV, ternyata ada yang melempar molotov," ucapnya.

Beruntung, bom molotov tidak terkena mobil yang sedang parkir di halaman rumah.  "Cuma kena lampu penerangan di tembok pagar dan apinya menjalar di pinggir saja," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Kedaton, Kompol Try Maradona menambahkan, peristiwa tersebut telah ditangani oleh Polresta Bandar Lampung."Tadi info dari RT setempat sudah buat laporan di Polresta Bandar Lampung. Anggota Bhabinkamtibmas dan Reskrim juga sudah ke lokasi buat memastikan," kata Try.

Ia mengatakan, saat ini polisi dari Polresta Bandar Lampung sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan saksi-saksi di rumah Sekretaris PWNU Lampung tersebut.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut. "Dalam lidik dan anggota sudah ke TKP," kata Dennis.

Sebelumnya, pada hari Jumat (22/9/2023) lalu sekitar pukul 03.33 WIB, Pondok Pesantren (Ponpes) Darul A'mal di Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, juga dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal (OTK). Sempat terjadi kobaran api, dan beruntung api cepat dipadamkan sehingga tidak sampai membesar.

Wakil Ketua Yayasan Ponpes Darul A'mal, Tamyizul Maksum mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Barat. "Sudah melaporkan kepada pihak kepolisian. Beruntung api cepat dipadamkan dan tidak sempat menjalar kemana-mana," katanya.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro, Rudi Hartono mengatakan, aksi pelemparan bom molotov ke Ponpes Darul A'mal terekam Closed Circuit Television (CCTV) yang dipasang di ponpes tersebut.

Rudi mengungkapkan, penyerangan Ponpes Darul A'mal menggunakan bom molotov itu terjadi pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 03.33 WIB lalu. Pihak Ponpes melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada Minggu (24/9/2023).

“Peneror melakukan aksi pelemparan benda yang diduga bom molotov ke bagian atap bangunan ponpes. Bom molotov yang meledak di atap bangunan mengakibatkan munculnya kobaran api. Beruntung api cepat dipadamkan sehingga tidak membesar,” kata Rudi, Senin (25/9/2023).

Pengurus Ponpes Darul A'mal melaporkan aksi teror OTK ke Polsek Metro Barat dengan laporan Nomor:STTPL/B/21/IX/2023/SPKT/Sek. Barat/Res. Metro/Polda Lpg tertanggal 24 September 2023.

Rudi mengecam keras tindakan kriminal yang diduga hendak membakar fasilitas Ponpes Darul A'mal menggunakan bom molotov oleh OTK tersebut.

"Semalam saya didatangi elemen dari Ansor dan lainnya, karena apapun bentuknya pondok pesantren itukan ada NU. Saya juga menyampaikan itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. Terlebih ini menyangkut fasilitas lembaga pendidikan pesantren yang didalamnya terdapat ribuan santri,” tegasnya.

Rudi mengimbau kepada seluruh pondok pesantren di Bumi Sai Wawai untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan ponpes.

Ia juga meminta seluruh komponen dan struktur NU terutama Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Banser hingga Pagar Nusa dapat berkoordinasi dan melakukan konsolidasi dalam rangka membackup pengamanan ponpes di Metro.

“PCNU Kota Metro juga mendesak pihak kepolisian agar dapat segera mengusut tuntas teror tersebut dalam waktu singkat. Karena tindak kriminal tersebut sangat membahayakan dan berpotensi merusak fasilitas pendidikan keagamaan serta keselamatan ribuan santri yang ada di dalamnya. Jika tidak segera diusut tuntas dikhawatirkan kejadian serupa bisa menimpa pesantren yang lain,” ungkapnya. Sayangnya, hingga kini polisi belum menangkap pelaku pelemparan bom molotov di Ponpes Darul A'mal tersebut. (*)


Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Senin 18 Desember 2023, dengan judul " Rumah Sekretaris PWNU Lampung Dilempar Bom Molotov, Sarhani: Saat Ini Keluarga Masih Trauma"



Editor :