9.521 Sekolah di Lampung Ikuti Program Satu Rekening Satu Pelajar

Kepala OJK Provinsi Lampung. Bambang Hermanto. Foto: Dok/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Provinsi Lampung mencacat, bahwa sampai triwulan ke III tahun 2023,
sebanyak 9.521 sekolah yang ada di Lampung telah mengikuti program satu
rekening satu pelajar (Kejar).
Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan, jika jumlah tersebut terus mengalami peningkatan. Dimana pada triwulan ke I sebanyak 8.422 sekolah, triwulan II sebanyak 9.133 dan triwulan III sebanyak 9.521 sekolah.
"Untuk jumlah rekening nya sendiri pada triwulan I sebanyak 77.190, triwulan ke II sebanyak 84.013 dan pada triwulan ke III meningkat lagi menjadi 91.333 rekening," kata Bambang saat dimintai keterangan, Minggu (17/12/2023).
Sementara itu, untuk jumlah nominal simpanannya sendiri pada triwulan I sebanyak Rp15.756.062.995, triwulan ke II sebanyak Rp12.057.339.370 dan pada triwulan ke III sebanyak Rp13.638.377.006.
"Target kita tentu kedepan nya harus harus ada peningkatan. Kita akan riview terlebih dahulu sejauh mana peningkatan nya. Karena kita ingin parameter nya dari jumlah sekolah dan juga jumlah siswa yang melakukan pembukaan rekening," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bambang menjelaskan, jika data siswa dan juga sekolah yang mengikuti program kejar belum terkumpul menjadi satu. Hal tersebut lantaran pendataan dilakukan oleh masing-masing TPAKD.
"Nanti di tahun 2024 kita akan coba kerjasama kan dengan Dinas Pendidikan dan juga Kementerian Agama untuk mengetahui seberapa banyak sekolah yang sudah dan yang belum," jelasnya.
"Kenapa kita lakukan dengan dua parameter ini, karena kita punya program besar nya yaitu satu rekening satu pelajar. Sehingga setiap pelajar itu harusnya mendapatkan satu rekening rekening," sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga berharap, agar pemerintah daerah juga ikut serta memberikan perhatian guna mendorong semua sekolah di Lampung dapat mengikuti program kejar.
"Kita harapkan ada perhatian dari pemerintah daerah untuk bisa ikut memastikan bahwa setiap sekolah itu bisa menyelenggarakan program kejar ini. Kita sudah ada koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama untuk menginstruksikan instansi yang ada didaerah," tuturnya.
Selain itu, Bambang juga menjelaskan, jika saat ini pihaknya tengah menyiapkan strategi agar program kejar juga dapat menyasar sekolah yang ada di daerah terpencil.
"Untuk sekolah yang jauh dari perbankan ini juga harus kita pikirkan. Karena kebanyakan sistem nya jemput bola. Jadi perbankan yang langsung mendatangi para sekolah," jelas Bambang.
Menurutnya, salah satu cara agar sekolah yang berada di daerah terpencil dapat mengikuti program kejar ialah dengan melibatkan langsung Agen Laku Pandai.
"Nanti kita lihat apakah dimungkinkan lewat Agen Laku Pandai. Karena Agen Laku Pandai memang lokasi nya ada ditengah masyarakat, ivent itu masyarakat yang ada di remote area," katanya.
Menurutnya, sejauh didaerah tersebut telah terserah jaringan internet maka tidak menutup kekemungkin sekolah yang berada di daerah terpencil juga dapat mengikuti program kejar.
"Asal didaerah tersebut sudah ada jaringan internet, maka teman-teman pelaksana bank Laku Pandai bisa membuka rekening. Itu paling lojik untuk menjangkau daerah terpencil," tutup Bambang. (*)
Berita Lainnya
-
PLN Mendapat Apresiasi atas Respons Cepat Pulihkan Kelistrikan di Layanan Publik Bali
Minggu, 04 Mei 2025 -
Pelantikan Pengurus Parsibona Provinsi Lampung Periode 2025-2028, Jansen Sitorus: Langkah Nyata Menuju Organisasi yang Mendunia
Minggu, 04 Mei 2025 -
APBN di Lampung Triwulan I 2025 Defisit Rp5,21 Triliun, Turun 9,55 Persen Secara Tahunan
Minggu, 04 Mei 2025 -
Asrian: Posisi Petani Singkong Lemah Karena Pasar Cenderung Terbatas
Minggu, 04 Mei 2025