KONI Lampung Butuh Anggaran Rp100 Miliar untuk Hadapi PON Aceh - Sumut

Ketua Harian KONI Lampung, Amalsyah (tengah) saat diwawancarai awak media di Hotel Novotel, Senin (11/12/2023). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Provinsi Lampung membutuhkan dana hingga Rp100 miliar untuk melakukan
persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI tahun 2024 yang akan
digelar di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Harian KONI Lampung,
Amalsyah, saat dimintai keterangan usai bimbingan teknis tata kelola organisasi
dan anggaran KONI Lampung dengan pengprov cabang olahraga dan KONI
Kabupaten/Kota yang berlangsung di Hotel Novotel, Senin (11/12/2023).
"Karena yang lalu hanya Rp56 miliar, kedepan kita
harapkan sekitar 2 kali lipat untuk tahun 2024. Ya, lebih kurang Rp100 miliar
untuk 2024. Untuk kebutuhan menghadapi PON dan mempersiapkan menghadapi
PON," katanya.
Ia mengatakan jika berdasarkan hasil dari babak kualifikasi
yang sudah dilaksanakan, sampai dengan saat ini tercatat sudah ada sekitar 50
cabang olahraga (cabor) yang sudah dinyatakan lolos untuk mengikuti PON 2024
mendatang.
"Berdasarkan babak kualifikasi PON yang biasanya sekitar
24 cabor yang lolos, alhamdulillah sekarang sudah meningkat 2 kali menjadi 50
cabor. Termasuk juga atlet nya, pada PON Jabar 140 atlet, PON Papua 147 atlet.
Dan sampai hari ini sudah 360 atlet yang lolos PON," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengatakan jika jumlah cabor
dan atlet yang akan lolos PON diprediksi masih akan bertambah. Hal tersebut
lantaran cabor renang, atletik dan dayung masih akan melakukan babak
kualifikasi.
"Kita juga sampai saat ini masih menunggu dari cabor
renang dan atletik karena mereka pakai sistem kompetisi liga sirkuit dan juga
dari cabor dayung. Mungkin atlet nya bisa bertambah menjadi 370 an atlet,"
sambungnya.
Oleh karena itu ia menjelaskan jika dengan bertambah nya
jumlah atlet yang akan berlaga pada PON 2024 tersebut maka akan berdampak
terhadap peningkatan jumlah anggaran yang harus disiapkan oleh KONI Lampung.
"Pak Gubernur selaku ketua umum KONI juga menyampaikan
permasalahan anggaran. Dengan peningkatan atlet akan meningkatkan anggaran.
Tetapi tata kelola nya harus benar," kata dia.
Menurutnya berdasarkan arahan Ketua Umum KONI Lampung, Arinal
Djunaidi, bahwa kedepan nya pengelolaan anggaran akan diserahkan kepada
masing-masing cabang olahraga.
"Sesuai dengan kebijakan ketum bahwa pengelolaan
anggaran training center akan desentralisasi kita serahkan ke para cabor.
Sehingga cabor juga harus mampu untuk mengelola dan membuat pertanggung jawaban
sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.
"Sehingga dengan harapan tidak ada masalah lagi di
kemudian hari dan bisa menunjukkan prestasi untuk kebanggaan masyarakat
Lampung. Karena dalam pengelolaan anggaran khusus ke cabor maka cabor juga
harus memiliki kemampuan untuk mengelola dan membuat pertanggung jawaban,"
sambungnya.
Pada kesempatan tersebut ia mengatakan jika pihak nya bersama
dengan para ketua cabor akan berusaha semaksimal mungkin sehingga atlet Lampung
dapat menghasilkan yang terbaik pada PON 2024 mendatang.
"Sekarang PON nya juga 2 provinsi yaitu Sumut dan Aceh
yang selama ini setiap PON mereka rangking nya di bawah kita. Sehingga 2
provinsi ini yang sebelumnya tidak jadi saingan kita untuk menuju 5 besar maka
akan menjadi saingan kita," jelasnya.
Ia menjelaskan jika setidaknya terdapat tujuh provinsi yang
akan bersaing ketat dan berebut untuk dapat masuk kedalam 10 besar pada
pelaksanaan PON 2024 mendatang.
"Ada tujuh provinsi yang akan berebut masuk 10 besar
karena Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta ini sudah cost nya. Ditambah ada
Jogja, kalau kita ambil dari barat ada Papua ada NTB dan Bali. Naik ke atas ada
Sulawesi Selatan, ada Kalimantan Timur," katanya.
"Sekarang Banten juga sudah mulai tumbuh, selain itu
Sumut dan Aceh sebagai tuan rumah. Jadi paling tidak 15 provinsi tersebut
berebut untuk memperebutkan posisi terbaik di PON nanti," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Sebanyak 881 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Lampung
Kamis, 01 Mei 2025 -
Didukung Pemerintah Jerman, UBL Gaungkan Inovasi Perkotaan untuk SDGs Melalui Simposium Internasional dan Workshop MSP 2025
Kamis, 01 Mei 2025 -
Jenguk Bayi Terlantar, Bunda Eva Doakan Tumbuh Jadi Anak yang Kuat
Kamis, 01 Mei 2025 -
Ketua LP-KPK Lampung Audiensi ke Kantor Walikota Bandar Lampung, Minta Tanggapan Terkait Sampah dan Banjir
Kamis, 01 Mei 2025