• Kamis, 01 Mei 2025

Antisipasi Kenaikan Harga Sembako Jelang Nataru, Pemkot Metro Rancang Strategi Pasar Murah

Senin, 11 Desember 2023 - 15.51 WIB
111

Assisten II bidang perekonomian dan pembangunan Setda Kota Metro, Yeri Ehwan saat dikonfirmasi diruang kerjanya. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Guna mengantisipasi kenaikan harga sejumlah bahan pokok menjelang hari Natal dan tahun Baru (Nataru) 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro telah merancang strategi kegiatan pasar murah pada sejumlah titik di Bumi Sai Wawai.

Hal itu disampaikan Assisten II bidang perekonomian dan pembangunan Setda Kota Metro, Yeri Ehwan saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (11/12/2023).

Yeri Ehwan menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah antisipasi kenaikan sejumlah komoditas pangan menjelang Nataru.

"Sehingga kita perlu mengambil langkah-langkah karena biasanya menjelang akhir tahun itu akan terjadi kecenderungan peningkatan harga-harga. Terkait dengan perayaan natal maupun perayaan tahun baru," kata dia.

Pihaknya bakal melakukan pengecekan harga bahan pangan ke tingkat distributor hingga pengecer yang ada di Bumi Sai Wawai.

"Langkah antisipasi jangka pendek yang akan kita lakukan yang pertama kita akan menguatkan monitoring harga baik di tingkat pengecer maupun distributor," ungkapnya.

Dirinya juga berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan upaya penstabilan harga pasar. Tak hanya itu, Pemkot juga bakal mengontrol harga jual di tingkat pengecer hingga ketersediaan stok pangan dari agen.

"Pada tingkat pengecer kita ingin tahu kenaikan itu seperti apa, jangan sampai ada permainan harga termasuk mengambil margin keuntungan yang terlalu tinggi sehingga memberatkan masyarakat," ujarnya.

"Di tingkat distributor juga akan kita lakukan hal semacam itu, jangan ada kegiatan-kegiatan yang memang tidak wajar. Mudah-mudahan di Metro tidak ada, tapi kita akan tetap lakukan antisipasi agar tidak ada penimbunan dan lain-lain, kita akan pantau terus," imbuhnya.

Yeri mengatakan bahwa Pemkot akan menjalin kerjasama dengan seluruh distributor bahan pangan yang ada di Kota Metro untuk memaksimalkan kegiatan pasar murah.

"Kemudian langkah lainnya kita akan memperbanyak pasar murah atau operasi pasar bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Bulog maupun distributor dan pelaku-pelaku usaha. Hal itu supaya harga di pasaran bisa tetap terkendali," terangnya.

Selain itu, Yeri juga membeberkan data inflasi yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS). Yang mana inflasi di Kota Metro mengalami peningkatan.

"Rilis inflasi Kota Metro di bulan November 2023 sudah diterbitkan oleh BPS Kota Metro, tanggal 1 Desember yang lalu BPS sudah merilis inflasi Kota Metro, Provinsi maupun nasional," bebernya.

"Khusus untuk inflasi di Kota Metro mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya, jadi pada bulan November kita inflasi antar bulan itu kita 0,83 persen, Kemudian untuk inflasi tahunan di bulan November itu kita 3,73 persen," sambungnya.

Menurutnya, inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan sejumlah bahan pokok seperti komoditas cabai hingga rokok kretek.

"Kalau inflasi bulanan itu pemicunya antara lain yang relatif besar adalah kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, cabe hijau dan bawang merah serta satu lagi ialah ikan dencis. Inflasi tahunan itu yang memicu adalah harga beras, bawang merah, harga rokok kretek, kemudian bensin dan bawang," jelasnya.

"Itulah yang dominan inflasi tahunan, ini terjadi hampir di seluruh Indonesia, bahwa di bulan November kemarin terjadi peningkatan harga dibandingkan bulan sebelumnya termasuk tahun yang lalu. Harga cabai bawang dan beras ini yang dominan," tambahnya.

Pihaknya bakal meminta dukungan dari pemerintah provinsi melalui Dinas Perdagangan maupun badan ketahanan pangan Provinsi Lampung.

"Kemudian strategi kita selanjutnya adalah memaksimalkan informasi kepada masyarakat. Karena sesungguhnya stop ataupun ketersediaan bahan pokok itu sudah cukup aman jumlahnya. Sehingga kita berharap dengan informasi yang jelas kepada masyarakat bisa berbelanja dengan bijak dan tidak berbelanja berlebihan yang dapat berdampak pada kenaikan harga-harga," tandasnya.

Dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, satu jenis komoditas pangan di Metro mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dan itu terjadi pada Cabai Rawit.

Pada Minggu (10/12/2023) cabai rawit di pasar terbandrol dengan harga Rp 35 Ribu per kilogram kini pada Senin (11/12/2023) naik sebesar Rp 6 Ribu sehingga menjadi Rp 41 Ribu per kilogram.

Sementara pada komoditas cabai merah keriting dan bawang merah mengalami penurunan harga. Cabai merah keriting yang sebelumnya di bandrol harga Rp 82.500 kini turun Rp 7.500 dan menjadi Rp 75 Ribu perkilogram.

Untuk bawang merah juga turun harga hingga Rp 500 perkilogram. Dari sebelumnya seharga Rp 28.500 kini menjadi Rp 28 Ribu. (*)