• Kamis, 01 Mei 2025

Komika Aulia Rakhman Tersangka Penista Agama, Ini Kata FKUB Bandar Lampung

Minggu, 10 Desember 2023 - 18.41 WIB
224

Komika Aulia Rakhman (baju hitam tengah) saat menjalani proses pemeriksaan di Mapolda Lampung. Foto: Istimewa.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Komika Aulia Rakhman atau AR (33) ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penistaan agama oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung.

Komika AR diduga telah melakukan penodaan agama dengan menghina nama Nabi Muhammad SAW melalui materi stand up comedy-nya dalam acara "Desak Anies Baswedan" belum lama ini.

Atas hal itu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sangat menyayangan pernyataan yang mengandung sara itu seharusnya tak dilontarkan atau menjadi bahan candaan.

"Kita sangat menyayangkan pernyataan-pernyataan seperti itu," ujar Ketua FKUB kota Bandar Lampung, Purna Irawan saat dikonfirmasi, Minggu (10/12/2023).

Purna Irawan mengaku, bangga pada Aulia Rahman karena menjadi komika asal Lampung yang cukup dikenal.

"Kita bangga selama ini Aulia Rahman. Sebab, beliau adalah salah satu komika dan aset daerah kita dalam bidang seni," ungkapnya.

BACA JUGA : Diduga Hina Nabi Muhammad SAW, Polda Lampung Tetapkan Komika Aulia Rakhman Tersangka Penistaan Agama

"Hanya saja, beliau harus terus banyak belajar tentang sosial budaya dan keagamaan sehingga memahami mana yang pantas atau tidak pantas, boleh atau tidak untuk bahan materi melucu," jelas Purna Irawan.

Pihaknya juga berharap kepada masyarakat Kota Bandar Lampung profesi apapun agar tetap menjaga kondisivitas kerukunan umat beragama di Kota Tapis Berseri ini.

"Sehingga kerukunan umat beragama di Bandar Lampung selama ini terus terawat," ucapnya.

Namun hal itu memang butuh peran berbagai pihak, dan juga bekerja sama diantaranya Pemkot, FKUB, Muspida, Kemenag dan tokoh-tokoh serta organisasi keagamaan. 

"Terlebih memasuki tahun politik sekarang ini sangat dimungkinkan adanya penggunaan simbol-simbol keagamaan," terangnya.

Andai penggunaannya secara baik dan bertujuan baik, ia yakin akan menjadi bahasan diskusi yang baik juga ditengah-tengah masyarakat.

Namun apabila penggunaan atau penyinggungan simbol-simbol keagamaan itu dan menjurus pada unsur kebencian dan kepentingan sesaat. Maka dipastikan akan menimbulkan kegaduhan.

"Seperti halnya saudara Aulia yang menjadikan nama Muhammad sebagai lelucon tentu akan menimbulkan ketersinggungan pada umat muslim," jelasnya.

Dalam menyikapi hal ini, ia juga meminta kepada para tokoh-tokoh politik untuk tetap berpolitik santun dan mendidik.

Selanjutnya, kepada para tokoh agama, pihaknya mengajak untuk senantiasa mengedukasi jemaat atau umat secara arif dan bijaksana, sehingga timbul ketenangan ditengah-tengah masyarakat.

"Kita juga terima kasih kepada pihak kepolisian yang dengan cepat mengambil sikap penegakan hukum kepada yangbersangkutan, sehingga menjadi pelajaran bagi berbagai pihak," tandasnya. (*)

Editor :