• Sabtu, 27 Juli 2024

Donald Harris Sihotang Beberkan Gagasan Ganjar Dalam Agenda Seminar Kebangsaan LHKP PW Muhamadiyah Lampung

Sabtu, 09 Desember 2023 - 21.00 WIB
119

Donald Haris Sihotang saat beberkan gagasasn Capres Cawapres 03 di Hotel Nusantara Syari'ah Bandar Lampung, Sabtu, (9/12/2023). Foto: Yudi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Jurkam, Kompol dan Jubir Tim Pemenangan Daerah (TPD) Lampung Calon Presiden (Capres) Calon Wakil Presiden (Cawapres) 03 yakni Donald Harris Sihotang beberkan gagasan dari Capres yang diusungnya.

Hal itu disampaikan dalam agenda Seminar Kebangsaan dan Pembekalan Calegmu di Lembaga Hikmah Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Lampung di Hotel Nusantara Syari'ah Bandar Lampung, Sabtu, (9/12/2023).

Dalam pemaparannya, ia mengatakan, Indonesia masih menghadapi beberapa persoalan pokok, seperti kualitas sumber daya manusia. Struktur tenaga kerja Indonesia mayoritas atau 56,33 persen adalah lulusan SMP ke bawah, kemudian 31,34 persen lulusan SMA, dan hanya 12,32 persen lulusan perguruan tinggi.

"Dengan kondisi tersebut, ketidakadilan dalam mendapatkan pekerjaan yang berkualitas, pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap sumber daya serta berbagai konflik agraria menjadi pemicu terbesar menurunnya kohesivitas sosial," tuturnya.

Selain itu kata dia, masih merebaknya berbagai persoalan sosial seperti intoleransi dan radikalisme, di beberapa tempat telah memicu terorisme. Menurunnya kohesivitas sosial juga disebabkan oleh tekanan modernisasi yang meminggirkan rakyat dari lingkungan sosialnya sehingga berujung pada terjadinya berbagai konflik sosial.

"Struktur perekonomian nasional dan lingkungan. Meski persentase penduduk miskin terus berkurang hingga hanya 9,36 persen dari populasi pada Maret 2023. Namun, jebakan kemiskinan masih akan terus menjerat penduduk bila tidak memiliki kesempatan untuk mengubah hidupnya dengan pekerjaan yang layak dan berkualitas," ujarnya.

Di samping itu, struktur pembangunan nasional relatif masih terkonsentrasi di beberapa wilayah, sektor, dan kelompok. Krisis iklim juga menjadi persoalan yang dampaknya telah nyata dirasakan dan mengancam keselamatan, kesehatan masyarakat, meningkatkan risiko bencana alam, serta mempengaruhi produksi pertanian dan perikanan.

Selain itu, sistem politik dan tata pemerintahan negara yang bercorak korporatis dan hanya berbasis elektoral menyebabkan mahalnya biaya demokrasi.

Struktur tersebut juga telah menjauhkan rakyat sebagai pemilik kedaulatan dari sirkuit kekuasaan. Sementara itu, ego sektoral masih terus menjadi penghambat pembangunan nasional yang holistik.

"Ketidakadilan hukum. Budaya tertib hukum, kesetaraan dan keadilan di mata hukum, kepercayaan terhadap aparat penegak hukum, dan ketidakpastian proses hukum, bermuara pada ketidakpastian hukum. Hukum masih dirasakan tajam ke bawah dan tumpul ke atas, sehingga keadilan dalam hukum belum banyak dirasakan oleh masyarakat luas," bebernya.


Ke depan katanya, Indonesia harus mampu menyelesaikan berbagai tantangan yang muncul, yang diantaranya bonus demografi akan menjadi bencana demografi apabila tidak diikuti dengan peningkatan kualitas manusia Indonesia dan penguasaan sains dan teknologi.

Dengan jumlah penduduk tahun 2022 lebih dari 278 juta jiwa atau terbesar keempat di dunia dapat menjadi potensi sekaligus kekuatan besar bagi Indonesia untuk melompat menjadi negara maju.

Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dapat menjadi “kutukan sumber daya alam” jika tidak dikelola secara optimal. Potensi sumber daya alam seperti energi, mineral, pertanian, perkebunan, perikanan, serta keanekaragaman hayati adalah kunci bagi Indonesia dalam bersaing di dunia internasional dan menghadirkan kesejahteraan rakyat.

"VISI Ganjar-Mahfud menyadari pentingnya kesinambungan pemerintahan negara Republik Indonesia yang diawali oleh Presiden Soekarno sebagai pembuka gerbang kemerdekaan dan dilanjutkan hingga Presiden Joko Widodo yang meletakkan gerbang kemajuan Indonesia Raya," ungkapnya.

Dalam rangka melanjutkan kesinambungan tersebut, maka Ganjar-Mahfud mengusung visi sebagai "Menuju Indonesia Unggul Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari

INDONESIA UNGGUL

"Negara maritim merupakan kesadaran terhadap kekuatan dan posisi Indonesia yang akan membentuk paradigma baru, bahwa laut bukanlah pemisah, melainkan pemersatu. Laut adalah jalan masa depan sekaligus kekuatan ekonomi, konektivitas, diplomasi, serta pertahanan dan keamanan. Laut dapat dimanfaatkan, dijaga, dan dirawat secara berkelanjutan agar bermuara pada kedaulatan negara dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia," bebernya.

ADIL DAN LESTARI katanya, adalah muara dari langkah yang ditempuh seluruh elemen bangsa dalam membangun negeri. Rakyat hidupnya sejahtera, merasakan keadilan sosial terlaksana, dan hidup dalam alam Indonesia yang lestari. Sehingga tiap-tiap manusia Indonesia betul-betul merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi.

Ia menjelaksan beberapa point dari MISI paslon Ganjar-Mahfud sebagai adalah mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian.

"Satu Desa harusn1 Puskesmas, 1 Dokter/Nakes. Rakyat harus mudah mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Disertai dengan ketersediaan dokter, tenaga kesehatan, dan obat esensial, serta percepatan digitalisasi layanan kesehatan," ungkapnya.

Kemudian Ganjar-Mahfud akan mengadakan Layanan Konsul Keliling (KOLING) Tenaga kesehatan berkeliling dari pintu ke pintu rakyat untuk memberikan pelayanan dan pendataan status kesehatan, serta asistensi rujukan.

Kemudian, penguatan Kesehatan Mental Penyediaan nomor darurat 24 jam 7 hari seminggu bebas biaya dan membentuk lembaga komunikasi krisis untuk menangani masalah kesehatan mental secara responsif dan holistik, dengan membangun pos-pos konseling di semua kampus, layanan kesehatan jiwa di semua puskesmas, dan fasilitas layanan jiwa di seluruh rumah sakit umum.

Lalu Perluasan & Kemudahan Layanan Kesehatan Menetapkan standar waktu pelayanan pasien BPJS Kesehatan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan oleh dokter, hingga penebusan obat baik di posyandu, puskesmas, juga rumah sakit.

Lalu Pendidikan Berkualitas dan Merata. Wajib Belajar 12 Tahun Gratis.1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana Memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal 1 orang anaknya hingga sarjana untuk memutus rantai kemiskinan. Guru dan Dosen Sejahtera, Berkualitas, dan Kompeten Sejajar Negara Maju Pendapatan guru dan dosen harus meningkat dan harus sejahtera, melalui penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.

"Integrasi Pendidikan & Pelatihan Vokasi – Dunia Usaha menyambungkan kebutuhan dunia usaha dengan kurikulum pendidikan, pelatihan disertai dengan dukungan pemagangan yang nyata terhadap sekolah vokasi. Negara Hadir dan Perlindungan Sosial Adaptif. Tingkat Kemiskinan 2,5 persen dan Kemiskinan Ekstrem 0 persen,"  ujarnya..

Ganjar-Mahfud bertekad menjalankan amanat tersebut dengan target pengurangan kemiskinan yang jelas dan progresif dengan konvergensi program pusat dan daerah, serta optimalisasi dana non-APBN. PKH 15 Juta Keluarga Penerima Manfaat PKH akan ditingkatkan dari 10 juta penerima menjadi 15 juta penerima, sebagai komitmen untuk terus membantu rakyat.

Penggunaan NIK sebagai identitas tunggal yang mengintegrasikan seluruh pemberian jaminan sosial, bantuan, dan layanan dari pemerintah.

Penguatan Sistem SATU DATA INDONESIA

Sistem dan basis data yang aman, valid, dan akurat dengan pengelolaan data yang bisa berbagi pakai dan mendukung pertukaran data untuk pengambilan kebijakan pemerintah yang tepat sasaran.

"Dana Abadi Kesejahteraan Sosial Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, harus berkelanjutan. Sehingga dana abadi akan menjadi salah satu opsi kami untuk pembiayaan program-program kesejahteraan sosial, termasuk membantu warga difabel," katanya.

"Perempuan Maju dan Anak Sejahtera Dukungan penuh terhadap pilihan perempuan di seluruh bidang. Disertai memperkuat posisi  perempuan dalam relasi kerja dan menambah cuti melahirkan bagi ibu dan ayah dengan upah dan tunjangan tetap 100%. Jaminan kesetaraan kepada perempuan maupun laki-laki untuk menjalankan peran pengasuhan dalam keluarga," tambahnya.

Kemudian memberikan, pemahaman pentingnya berpihak pada korban serta dukungan anggaran yang  nyata kepada satgas anti kekerasan berbasis gender dan perundungan di seluruh lembaga.

Memperbanyak Tempat Penitipan Anak, Memperbanyak tempat penitipan anak yang berkualitas, sehingga orang tua tidak perlu khawatir tentang pengasuhan anak selama orangtua bekerja.

Lalu mempercepat Penguasaan Sains dan Teknologi Melalui Percepatan Riset dan Inovasi (R & I) Berdikari Riset dan Inovasi sebagai Fondasi Lipat Gandakan Anggaran Riset dan Inovasi, Meningkatkan investasi riset dan inovasi industri unggulan melalui peningkatan anggaran  riset dan inovasi (Gross Domestic Expenditure on Research and Development) mencapai 1 persen dari PDB pada tahun 2029, dengan mendorong sinergi pendanaan pemerintah dan swasta melalui efisiensi pagu anggaran dan penyederhanaan regulasi pendanaan filantropi maupun insentif pajak atau subsidi bagi swasta.

"Membangun Ekosistem Riset dan Inovasi Optimalisasi pemanfaatan hasil riset dan inovasi dalam negeri untuk penyusunan kebijakan dan industrialisasi," tutupnya. (*)

Editor :