• Rabu, 30 April 2025

Selewengkan BBM Bersubsidi Pakai QR Code, 1.600 Kendaraan di Lampung Diblokir Pertamina

Jumat, 08 Desember 2023 - 10.25 WIB
263

Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Retail Lampung, Bagus Handoko. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT. Pertamina Patra Niaga wilayah Lampung telah memblokir sebanyak 1.600 kendaraan lantaran terindikasi menyalahgunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sales Area Manager Retail Lampung, Bagus Handoko mengatakan, jika kendaraan yang diblokir tersebut lantaran melakukan pengisian berulang dengan menggunakan QR Code milik orang lain dan juga penggandaan QR Code.

"Kita lakukan pemblokiran melalui sistem, jadi kita sudah bisa baca di sistem subsidi tepat. QR Code yang berpotensi melakukan pengisian BBM secara bolak balik," kata Bagus saat dimintai keterangan, Jum'at (8/12/2023).

Menurutnya, kendaraan yang melakukan pengisian BBM secara berulang tersebut terdeteksi dan dapat diidentifikasi oleh sistem sehingga dilakukan pemblokiran oleh Pertamina.

"Itu bukan penggunaan umum transportasi, karena kita bisa identifikasi misal konsumsi sekian dia ngisi disekitar Bandar Lampung, tapi tidak keluar Bandar Lampung maka sistem akan deteksi. Dan per November ini kita sudah ngeblok 1.600 QR," katanya.

Menurutnya kendaraan yang paling banyak di blokir oleh Pertamina dan tidak diperbolehkan mengisi BBM bersubsidi tersebut karena melakukan pengisian berulang dengan menggunakan QR milik orang lain atau melakukan penggandaan.

"Maka yang kami blokir ini ada yang mengisi bolak balik dengan menggunakan QR Code orang lain atau penggandaan QR sehinga tetap terdeteksi oleh sistem yang kami milki," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut ia mengatakan jika dengan adanya pemblokiran tersebut sedikit berdampak terhadap penurunan jumlah antrian kendaraan yang mengisi BBM di SPBU.

"Alhamdulillah atas upaya tersebut kami monitor dilapangan memang ada penurunan angka antrian. Dan komitmen kami menjelang Nataru nanti, kami tingkatkan penyaluran bio solar dan antrian akan kita minimalisir," jelasnya.

Bagus menjelaskan jika kebutuhan bio solar di Lampung dalam satu tahun sebanyak 760.000 KL. Dan sampai dengan bulan November yang sudah digunakan sebanyak 738.000 KL sudah 96 persen dari total kuota tahunan.

"Bio solar ini dibutuhkan orang banyak, akan kami salurkan namun secara pararel. Mengingat kenaikan konsumsi yang terjadi di November kemarin. Dan kedua kenaikan angka spekulan atau pelangsir," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut Bagus juga mengimbau kepada masyarakat Lampung untuk ikut serta berperan aktif melaporkan jika menemukan adanya dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi.

"Kami minta masyarakat aktif melapor, kami ada call center 135. Silahkan apabila menemukan potensi penyalahgunaan untuk dapat disampaikan kepada kami," katanya. (*)