Jelang Nataru, Stok Beras Bulog Lampung Sebanyak 36.465 Ton

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Bambang Prihatmoko. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perum Bulog Kantor Wilayah
(Kanwil) Lampung saat ini memiliki stok beras sebanyak 36.465 ton. Jumlah
tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang natal dan
tahun baru (Nataru).
"Stok beras ini aman jumlah nya untuk menghadapi kesiapan ketahanan pangan atau stok beras di Lampung sampai menjelang dan setelah Nataru 2024," ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Bambang Prihatmoko saat dimintai keterangan, Jum'at (8/12/2023).
Ia menjelaskan jika stok beras tersebut tersebar di beberapa gudang Bulog yang ada di Lampung. Diantaranya di Kacab Lampung Utara sebanyak 2.889,09 ton, KCP Menggala sebanyak 1.354,42 ton.
"Kemudian Kacab Lampung Tengah sebanyak 2.418,88 ton, KCP Lampung Selatan sebanyak 1.444,68 ton dan yang ada di kanwil Lampung sebanyak 28.959,27 ton," paparnya.
Pada kesempatan tersebut Bambang menjelaskan jika pihaknya sampai dengan saat ini masih terus menyalurkan beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) kepada masyarakat yang ada di Lampung.
"Sampai dengan saat ini total penyaluran beras SPHP sebanyak 26.358 ton dan mencapai 94,14 persen dari target yang sudah ditentukan yaitu sebanyak 28 ribu ton," sambungnya.
Menurut nya volume penyaluran beras SPHP mengalami kenaikan sepanjang bulan September hingga November 2023. Kenaikan volume SPHP di bulan November mencapai 127.05 persen jika dibandingkan dengan penyaluran dibulan September.
"Selain itu perkembangan jaringan SPHP di pasar Tradisional juga meningkat
sepanjang Juni hingga November. Kenaikan di November ini mencapai 378.87 persen jika dibandingkan dengan bulan Juni," paparnya.
Padakesempatan tersebut ia menjelaskan jika pada bulan November kemarin komoditas beras tidak lagi memiliki andil didalam kenaikan angka inflasi yang ada di Lampung.
"Alhamdulillah pada November ini beras tidak lagi memiliki andil didalam inflasi. Ini karena ada bantuan beras dari bulan September sampai November. Sehingga andil beras terhadap inflasi tidak lagi tinggi," paparnya.
Ia mengatakan jika bantuan pangan beras dengan alokasi 10 kilogram per bulan hingga tahap ke dua telah disalurkan sebanyak 24.474 ton atau 76,02 persen.
"Penyaluran bantuan pangan yang dilakukan Bulog serta penyaluran beras SPHP atau beras medium itu cukup efektif dalam menekan andil beras terhadap inflasi," katanya.
Menurut nya pada bulan November komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi ialah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras.
"Beras sebagai kontribusi inflasi terbesar (y-on-y), namun penyaluran bantuan pangan beras cukup efektif menekan laju kenaikan andil beras terhadap inflasi di Lampung. Di bulan November 2023, andil beras terhadap inflasi menurun," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Beri Tali Asih, Walikota Bandar Lampung Lepas 1.500 Calon Jamaah Haji
Rabu, 30 April 2025 -
Berikut Jadwal Lengkap Estimasi Keberangkatan Calon Jamaah Haji Lampung Tahun 2025
Rabu, 30 April 2025 -
Bersama Walikota Bandar Lampung, Aliansi Masyarakat Tegaskan Komitmen Atasi Tantangan Bencana
Rabu, 30 April 2025 -
Bulog Kanwil Lampung Serap 145.430 Ton Gabah Petani Hingga April 2025
Rabu, 30 April 2025