• Rabu, 30 April 2025

Penyaluran Bio Solar di Lampung Tahun Ini Bakal Lebihi Kuota

Kamis, 07 Desember 2023 - 18.44 WIB
171

Sales Area Manager Retail Lampung Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko, saat dimintai keterangan, Kamis (7/12/2023). Foto: Siti/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT. Pertamina Patra Niaga mencacat, per 5 Desember kemarin stok bio solar di Lampung sebanyak 16.060 KL, stok pertalite sebanyak 13.233 KL dan stok LPG sebanyak 2.148 MT.

Sales Area Manager Retail Lampung, Bagus Handoko mengatakan, kalau untuk LPG cukup untuk lebih tiga hari, pertalite lebih dari 6 hari dan bio solar lebih dari 15 hari.

"Tapi sumber kita dari Merak sehingga secara jarak suplay ke Terminal Panjang cukup dekat," kata Bagus, saat dimintai keterangan, Kamis (7/12/2023).

Ia mengatakan, untuk bio solar pihaknya menyalurkan berdasarkan dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Bio solar ini kita salurkan berdasarkan kuota yang ditetapkan. Adapun kuota Lampung kita proyeksikan bahwa kuota Lampung sampai akhir tahun 2023 itu mengalami over sampai 5 persen," ungkapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung untuk mengajukan penambahan kuota.

"Kami juga sudah koordinasi dengan ESDM untuk mengajukan permintaan tambahan kuota ke BPH Migas. Dan ini on progres, memang saat ini di pusat lagi pembahasan terkait dengan permasalahan kuota ini secara nasional," kata dia.

Ia mengatakan jika dengan adanya potensi over sebesar 5 persen tersebut, maka pihaknya telah membuat simulasi penyaluran harian untuk kuota bio solar akan dipotong sebesar 40 persen.

"Atas potensi over lima persen tersebut kalau kita simulasi kan penyaluran hariannya maka kita harus memotong penyaluran diangka 40 persen. Atau kalau kita salurkan normal maka kuota kita akan habis pada tanggal 13 Desember nanti," jelasnya.

Namun lantaran bio solar sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat maka pihaknya tidak akan melakukan pembatasan tersebut sehingga masyarakat tetap bisa mendapatkan bio solar.

"Namun mengingat bio solar merupakan hajat hidup orang banyak tentu tidak kami lakukan pembatasan se ektrem itu maupun penghentian penyaluran kuota habis yakni 13 Desember," kata dia.

"Tetap kita salurkan, adapun pada November kita salurkan mengacu pada rata-rata penyaluran dua bulan sebelum nya yaitu September dan Oktober. Bahkan beberapa persen diatas bulan September dan Oktober," kata dia.

Pada kesempatan tersebut ia juga mengakui jika beberapa hari terakhir ini banyak terjadi antrian kendaraan yang akan mengisi bio solar. Pihaknya juga sudah melakukan analisa dilapangan.

"Tentu kita paham beberapa hari ini ada peningkatan antrian dilapangan. Kami coba menganalisis, ada dua hal yang menyebabkan potensi antrian tersebut terjadi. Pertama adanya kenaikan konsumsi dan kedua adanya gep harga bio solar dengan bio solar industri yang semakin tinggi," paparnya.

Sementara itu untuk persiapan natal dan tahun baru (nataru) pihaknya telah menyiapkan beberapa sarana dan prasarana tambahan sehingga masyarakat yang melakukan perjalanan tetap aman.

"Selain keamanan suplay BBM dan LPG ada SPBU siaga, outlet agen maupun LPG siaga. Kita juga Siapakan kios pertamina siaga, kita siapkan modular di rest area yang tidak ada SPBU nya yaitu di KM 20A dan 49B. Selain itu ada motoris untuk titik macet kemudian mobil tangki standby dan SPBU kantong," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengusulkan penambahan kuota solar sebesar 5 persen atau sebanyak 31.854 kilo liter (KL) ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Kabid Energi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Sopian Atiek menjelaskan, usulan penambahan tersebut guna menghadapi natal dan tahun baru (nataru).

"Pemprov sudah bersurat ke BPH Migas untuk penambahan kuota solar untuk persiapan hari besar, natal dan tahun baru sebesar 5 persen atau 31.854 KL," terangnya. (*)