• Sabtu, 27 Juli 2024

Sampaikan Penyesalan, Dua Perampok Bank Metro Madani Ingin Jumpai Korban

Rabu, 06 Desember 2023 - 11.35 WIB
365

Kedua tersangka perampokan Bank Syariah Metro Madani yang duduk diatas kursi roda dengan luka tembak pada bagian kaki. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Dua kawanan perampok sadis Bank Syariah Metro Madani yang ditangkap Polisi mengungkapkan penyesalannya. Kedua pelaku itu mengaku ingin berjumpa dengan korban yang merupakan pegawai kantor pusat Bank Syariah Metro Madani.

Keinginan kedua pelaku berjumpa dengan korban tersebut untuk menyampaikan permohonan maaf sebagai bentuk penyesalannya atas aksi kriminal yang dilakukan.

Hal itu diungkapkan tersangka Nopian Iskandar (29) warga Dusun III Pembangunan, Desa Mendayun, Kecamatan Madang Suku Satu, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan.

Dirinya mengaku insyaf dan ingin menyampaikan permohonan maafnya secara langsung kepada korban di Bank Syariah Metro Madani.

"Saya kapok, saya minta maaf atas perlakuan kami. Saya pengen berjumpa dengan korbannya, saya mau minta maaf. Kami cuma mencari uang di bank Metro Madani itu," kata dia kepada awak media, Rabu (6/12/2/2023).

Dirinya bercerita, saat itu rekannya terpaksa membacok korban bernama Seto Nuring Tyas (38) lantaran korban hendak berlari mencari pertolongan.

"Sebelum ke sana, kita cuma keliling-keliling saja bang. Terus pas masuk ke Bank itu, korbannya itu kemarin dibacok karena lari Bang," ucap tersangka Nopian Iskandar.

Saat perampokan tersebut, dirinya berperan menodongkan senjata api (Senpi) rakitan jenis revolver miliknya kepada korban.

Ia mengaku mendapatkan senpi rakitan tersebut dengan cara membeli dari seseorang di wilayah Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Senpi yang dibelinya seharga Rp 3,5 Juta berikut 10 butir amunisi aktif tersebut diakuinya belum pernah digunakan untuk menembak manusia.

"Senpinya itu saya beli Rp 3,5 Juta sama pelurunya. Itu saya beli di Sungai Ceper. Itu pelurunya dikasih 10, belum pernah dipakai buat nembak, baru buat nakut-nakutin orang saja," ungkapnya.

Dari hasil perampokan itu, tersangka Nopian Iskandar mengaku mendapat bagian sebesar Rp 850 Ribu. Yang mana, sebesar Rp 500 Ribu digunakannya untuk berjudi slot melalui aplikasi online.

"Sisa uangnya kemarin itu dibagi berempat, saya dapat bagian Rp 850 Ribu dari perampokan bank Metro Madani. Uangnya untuk main slot, tapi kalah. Kemarin habis ngerampok itu saya Depo Rp 500 Ribu untuk main slot, tapi kalah," terangnya.

Pria yang berperan mendampingi tersangka lainnya tersebut mengajak dua rekannya yang buron untuk segera menyerahkan diri.

"Saya baru pertama kali ketangkap dan baru pertama kali ini di Metro. Kawan-kawan yang belum ketangkap segera menyerahkan diri," pungkasnya.

Hal senada diutarakan tersangka Saprizal (32). Warga Desa Srikencana, Kecamatan Madang Suku Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan juga mengajak dua rekannya yang kabur untuk menyerahkan diri.

"Lebih baik teman-teman menyerahkan diri, karena kalau melawan ditembak kayak kami. Pasti binasa. Sebelumnya saya sudah pernah ditembak, di Jawa Tengah karena jambret toko emas," tandasnya.

Diketahui, tersangka Nopian Iskandar dan Saprizal berhasil ditangkap Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Satreskrim Polres Metro pada Senin (4/12/2023) sekitar pukul  04.00 WIB di kediamannya masing-masing.

Polisi juga terpaksa melakukan tindakan tegas terukur di bagian kedua kaki para tersangka lantaran melawan saat akan diamankan. Sementara dua rekan tersangka lainnya bernama Heri dan Imam kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Satreskrim Polres Metro.

Dalam penangkapan para pelaku perampokan Bank Syariah Metro Madani yang terjadi pada Rabu (19/10/2022) sekitar pukul 02.00 WIB silam tersebut, Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti.

Diantaranya ialah satu pucuk senpi rakitan jenis revolver warna silver berikut lima butir amunisi aktif, lalu satu bilah golok yang digunakan untuk membacok korban. Kemudian satu unit laptop milik Bank Syariah Metro Madani yang dalam keadaan rusak serta satu unit mobil merk Nissan Juke warna merah yang digunakan para perampok.

Dari catatan Kupastuntas.co, aksi barbar komplotan perampok itu dimulai dengan pada Oktober 2022 lalu. Kawanan rampok tersebut masuk ke dalam gedung kantor Pusat Bank Syariah Metro Madani melalui pintu samping dengan cara merusak gembok.

Setelah berhasil masuk, para pelaku mendobrak kamar mes karyawan dan menyekap tiga pegawai dengan cara diikat menggunakan tali rafia. Salah seorang karyawan yang memberontak dan berteriak rampok mendapat siksaan dari para pelaku.

Korban bernama Seto Nuring Tyas tersebut dipukul dan di bacok hingga tersungkur. Setelah tak berdaya, korban lalu ditutup kain oleh para pelaku.

Selanjutnya, sebagian pelaku masuk kedalam ruangan Bank Syariah Metro Madani dan mengambil uang beserta sejumlah barang berharga milik bank. Setelah berhasil, para pelaku langsung melarikan diri.

Kini kedua perampok berikut barang buktinya tersebut diamankan di Mapolres Metro. Ia terancam pasal 365 KUHP dengan hukuman maksimal 9 tahun penjara. (*)