Kenaikan Harga Cabai Merah di Lampung, Akibat Kemarau Panjang Dan Gagal Panen

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, saat dimintai keterangan di Hotel Horison, Rabu (6/12/2023). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Harga cabai merah di beberapa pasar tradisional yang ada di Bandar Lampung terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp90 ribu per kilogram nya.
Saat dimintai keterangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto mengatakan,
jika produksi cabai merah di Lampung saat ini memang sedikit akibat dari dampak
El Nino.
"Produkai cabai untuk saat ini sedikit, karena kan
kemarin kemarau. Ada beberapa daerah yang gagal panen karena kemarau panjang
dan ada pula yang menunda tanam sehingga akhirnya stok cabai kita agak
berkurang," kata Bani saat dimintai keterangan, Rabu (6/12/2023).
Ia mengungkapkan, jika dengan berkurangnya jumlah
produktivitas tersebut akhirnya menyebabkan harga cabai merah terus melambung
dan dikeluhkan oleh para ibu rumah tangga.
"Karena stok cabai kita sedikit akhirnya harganya naik.
Kan memang hukum ekonomi begitu kalau stok sedikit pasti harga naik. Jadi
penyebabnya karena kemarau panjang ada beberapa wilayah yang gagal panen,"
ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan jika berkurang nya
produktivitas tersebut lantaran ada beberapa petani yang menunda menanam cabai
lantaran masih musim kemarau sehingga tidak ada suplay air yang cukup.
"Dan kedua memang ada petani yang menunda tanam, selain
itu musim hujan juga saat ini baru di awal Desember dan belum banyak juga hujan
sehingga masih belum maksimal hujannya," katanya.
Menurutnya, untuk stok cabai merah diperkirakan akan kembali
melimpah pada bulan April 2024 mendatang seiring dengan sudah banyaknya petani
yang melakukan tanam.
"Sekarang karena sudah ada hujan meskipun belum terlalu
sering mungkin petani sudah mulai tanam dan panen nya menunggu 3 hingga 4 bulan
kemudian," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mendorong para petani
untuk menanam cabai menggunakan mulsa sehingga lebih tahan terhadap hama yang
sering terjadi di musim hujan.
"Sekarang sudah mulai tanam, memang kan budidaya kita
pakai mulsa. Jadi pakai mulsa itu pengendalian hamanya lebih bagus dan cepat
serta tahan terhadap kelembaban, air juga normal," tutupnya.
Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Pemprov Lampung,
Rinva Yanti mengatakan, jika pihaknya masih mempertimbangkan untuk mendatangkan
cabai merah dari luar daerah.
"Kami sebenarnya ada rencana untuk mendatangkan
komoditi cabai dari luar. Tapi komoditi ini kan masuk ke yang tidak tahan lama,
jadi saat ini masih kami pertimbangkan kembali," kata Rinva Yanti.
Menurutnya berdasarkan pemetaan ada beberapa daerah di
Lampung yang dalam waktu dekat akan segera memasuki panen sehingga stok akan
kembali tersedia.
"Berdasarkan pemetaan di lampung masih ada daerah atau wilayah yang akan panen cabai. Lagi kami petakan, itu daerahnya Lampung Selatan dan Pringsewu," tutup Rinva Yanti. (*)
Berita Lainnya
-
RSUD Abdul Moeloek Gratiskan Layanan Mobil Jenazah untuk Peserta BPJS Kelas III
Selasa, 29 April 2025 -
Kupas Tuntas Grup Lepas Karyawan Terbaik Jadi PNS Kementerian Komdigi
Selasa, 29 April 2025 -
Sidang Korupsi Bendungan Margatiga, Tiga Saksi Mengaku Tidak Nikmati Uang Pencairan Jual Tanah
Selasa, 29 April 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Salurkan Bantuan untuk 15 Rumah Korban Puting Beliung di Kemiling
Selasa, 29 April 2025