• Rabu, 30 April 2025

Kenaikan Harga Cabai Merah di Lampung, Akibat Kemarau Panjang Dan Gagal Panen

Rabu, 06 Desember 2023 - 15.44 WIB
80

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, saat dimintai keterangan di Hotel Horison, Rabu (6/12/2023). Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Harga cabai merah di beberapa pasar tradisional yang ada di Bandar Lampung terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp90 ribu per kilogram nya.

Saat dimintai keterangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto mengatakan, jika produksi cabai merah di Lampung saat ini memang sedikit akibat dari dampak El Nino.

"Produkai cabai untuk saat ini sedikit, karena kan kemarin kemarau. Ada beberapa daerah yang gagal panen karena kemarau panjang dan ada pula yang menunda tanam sehingga akhirnya stok cabai kita agak berkurang," kata Bani saat dimintai keterangan, Rabu (6/12/2023).

Ia mengungkapkan, jika dengan berkurangnya jumlah produktivitas tersebut akhirnya menyebabkan harga cabai merah terus melambung dan dikeluhkan oleh para ibu rumah tangga.

"Karena stok cabai kita sedikit akhirnya harganya naik. Kan memang hukum ekonomi begitu kalau stok sedikit pasti harga naik. Jadi penyebabnya karena kemarau panjang ada beberapa wilayah yang gagal panen," ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengatakan jika berkurang nya produktivitas tersebut lantaran ada beberapa petani yang menunda menanam cabai lantaran masih musim kemarau sehingga tidak ada suplay air yang cukup.

"Dan kedua memang ada petani yang menunda tanam, selain itu musim hujan juga saat ini baru di awal Desember dan belum banyak juga hujan sehingga masih belum maksimal hujannya," katanya.

Menurutnya, untuk stok cabai merah diperkirakan akan kembali melimpah pada bulan April 2024 mendatang seiring dengan sudah banyaknya petani yang melakukan tanam.

"Sekarang karena sudah ada hujan meskipun belum terlalu sering mungkin petani sudah mulai tanam dan panen nya menunggu 3 hingga 4 bulan kemudian," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mendorong para petani untuk menanam cabai menggunakan mulsa sehingga lebih tahan terhadap hama yang sering terjadi di musim hujan.

"Sekarang sudah mulai tanam, memang kan budidaya kita pakai mulsa. Jadi pakai mulsa itu pengendalian hamanya lebih bagus dan cepat serta tahan terhadap kelembaban, air juga normal," tutupnya.

Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Pemprov Lampung, Rinva Yanti mengatakan, jika pihaknya masih mempertimbangkan untuk mendatangkan cabai merah dari luar daerah.

"Kami sebenarnya ada rencana untuk mendatangkan komoditi cabai dari luar. Tapi komoditi ini kan masuk ke yang tidak tahan lama, jadi saat ini masih kami pertimbangkan kembali," kata Rinva Yanti.

Menurutnya berdasarkan pemetaan ada beberapa daerah di Lampung yang dalam waktu dekat akan segera memasuki panen sehingga stok akan kembali tersedia.

"Berdasarkan pemetaan di lampung masih ada daerah atau wilayah yang akan panen cabai. Lagi kami petakan, itu daerahnya Lampung Selatan dan Pringsewu," tutup Rinva Yanti. (*)

Editor :