Sudin Upayakan Bantuan Kementerian Untuk Peternak di Metro

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin saat memberikan sambutan dalam pembukaan Bimtek Manajemen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) yang digelar Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Keswan Kementerian Pertanian. Selasa (5/12/2023). Foto: Arby/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Sudin mengaku akan mengupayakan bantuan mesin pencacah pakan dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk diberikan kepada para peternak dan pembudidaya ikan di Bumi Sai Wawai.
Hal itu disampaikannya usai kegiatan bimbingan teknis
(Bimtek) Manajemen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) yang digelar
Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Keswan Kementerian Pertanian
(Kementan) di wisma Haji Al-Khoiriyah, Metro Pusat, Selasa (5/12/2023).
Menurutnya, mesin pencacahan dan pembuat pakan bagi ternak
serta pembudidaya ikan merupakan program yang bakal direalisasikan pada tahun
2024.
"Jadi gini, kalau kita bicara budidaya ikan, itu yang
paling mahal adalah pakannya. Pakan itu sampai 70 persen dari biaya atau ongkos
semua. Maka saya pun tahun depan ada rencana memberikan bantuan mesin pembuat
pakan kepada peternak ikan. Itu sudah di programkan untuk tahun 2024,"
kata dia kepada awak media.
"Kalau di peternakan, Kita kan sudah melewati suatu
masalah yang besar dari PMK kemudian LSD dan kemudian kalau di Gunung Kidul
namanya Antraks. Jadi penyakit-penyakit ini kan harus segera dihabiskan dan
diselesaikan," imbuhnya.
Dirinya menyebut, para peternak maupun pembudidaya ikan di
Metro dapat menggali informasi dan pengetahuan dalam bimtek tersebut.
"Maka saya tadi minta juga di dalam bimbingan teknis,
berikan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Karena selama ini kan tidak pernah ada
bimbingan teknis, hanya tahunya beternak begitu-begitu saja," ucapnya.
Dirinya bahkan berharap para kelompok peternak dapat
menajemen peliharaannya seperti perusahaan. Artinya, setiap ternak yang
dipelihara dapat ditargetkan peningkatan bobotnya.
"Kalau mau mengikuti perusahaan-perusahaan besar itu
maka selalu mempunyai target, misalnya satu hari berat bobot sapi naik 1,5
sampai 2 kilo setiap hari. Nah, kalau peternak rakyat itu kan tidak punya
target, hanya dikasih makan rumput saja dan ini yang menjadi masalah,"
jelasnya.
"Seperti El Nino saat ini mereka mau cari rumput di
mana, semuanya kering, maka saya bilang tolong disampaikan ke Pak Dirjen untuk
bisa membantu mesin pencacah untuk dibagikan kepada masyarakat peternak,"
sambungnya.
Pria yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut meminta seluruh kelompok
ternak di Metro dapat mengajukan usulan.
"Di Metro insya Allah kalau ada usulan, karena setiap
bantuan pemerintah itu wajib mengusulkan pakai proposal. Kalau tidak pakai
proposal tidak bisa, kemudian juga ada surat pengantar dari dinas,"
terangnya.
"Bantuan ini bukan untuk perorangan tapi untuk
kelompok, setelah ada baru nanti pengadaannya di pemerintah. Para peternak bisa
mengajukan proposal melalui Pak hadis, atau lewat anggota DPRD pak
Basuki," tambahnya.
Bantuan yang akan diberikan tahun 2024 mendatang bukan hanya
dari Kementan, melainkan dari sejumlah Kementrian yang dibidangi komisi IV DPR
RI.
"Bukan hanya Kementerian Pertanian termasuk juga
Perikanan dan kelautan dan termasuk juga kehutanan. Karena kalau selama ini kan
misalnya dikasih hand traktor oleh pemerintah, hanya panbelnya putus saja
mereka tidak mampu memperbaiki dan akibatnya digeletakin karena rusak,"
bebernya.
"Bahkan pemerintah pusat juga akan membantu menyediakan
satu unit mobil keliling, untuk menyambangi para pengguna alat mesin pertanian
bantuan pemerintah yang tidak berjalan dengan baik," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Pembibitan dan produksi
ternak, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementan, Sapto menjelaskan
bahwa bimtek merupakan instrumen penting sebelum penerimaan bantuan Alsintan.
"Yang paling itu selain fasilitasi peralatan dan
lain-lain itu adalah bagaimana menggunakan peralatan itu menjadi sesuatu yang
penting. Teknologi itu tidak akan berjalan dengan baik Kalau pelakunya atau
orangnya tidak bisa menggunakan alat-alat yang ada itu," paparnya.
"Terkait dengan teknis sebenarnya kita bisa melakukan
dalam berbagai cara ya, kita juga sebelumnya melakukan bimbingan teknis sebelum
bantuan itu datang. Kemudian kita juga memiliki badan penyuluhan yang mana
kader-kader di masing-masing lokasi melakukan bimbingan- bimbingan,"
tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan
Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno membeberkan bahwa pemerintah telah
secara maksimal memfasilitasi para peternak di Bumi Sai Wawai.
"Saya kira pemerintah ya sudah maksimal, cuman kan
Kalau mengikuti arus petani ya tidak mungkin. Kita hanya sebagai fasilitator
pembangunan pertanian tentu sudah mempersiapkan sebaik-baiknya dalam rangka
membantu peningkatan produksi peternakan," ucapnya.
"Sebenarnya yang dibutuhkan petani yang pertama adalah sarpras, lalu bahan baku pakan yang memang kadang tidak tersedia. Karena beberapa sumber pakan itu memang harus dicari maksimal. Maka Bimtek ini sangat penting karena ini sangat membantu peningkatan edukasi bagi para peternak dan petani," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pasca Aksi Boikot, Puluhan Truk Sampah Kembali Beroperasi di TPAS Karangrejo Metro
Selasa, 29 April 2025 -
Peringati Hari Kartini, Srikandi PLN Tunjukkan Aksi Tangguh dalam Simulasi Pemadam Kebakaran
Senin, 28 April 2025 -
Polisi Gelar Patroli Blue Light Cegah Kriminalitas dan Laka Lantas di Kota Metro
Minggu, 27 April 2025 -
Tanpa Pers yang Kuat, Metro Bisa Tersesat, Oleh: Arby Pratama
Minggu, 27 April 2025