• Sabtu, 27 Juli 2024

Perampok Bank Metro Madani Setahun Lalu Terungkap, Dua Tersangka Ditembak

Selasa, 05 Desember 2023 - 14.33 WIB
768

Nopian Iskandar dan Saprizal hanya bisa tertunduk lesu saat ditampilkan dalam konferensi pers Polres Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Setelah setahun melarikan diri, komplotan perampok kantor Pusat Bank Syariah Metro Madani akhirnya terungkap. Dua tersangka yang berhasil ditangkap terpaksa ditembak Polisi lantaran melawan saat akan diamankan.

Dalam konferensi Pers di Mapolres Metro, Kasat Reskrim Polres setempat, IPTU Rosali membeberkan upaya pengungkapan yang dilakukannya bersama Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308.

Dirinya menerangkan, terdapat empat orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Dari empat pelaku itu, dua diantaranya berhasil diamankan, sementara dua sisanya berhasil kabur.

Para tersangka merupakan komplotan perampok lintas Provinsi yang melancarkan aksinya secara random dan sadis. Para pelaku bahkan tidak segan melukai korbannya yang melawan.

Masing-masing tersangka yang diberikan tindakan tegas terukur berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan.

Mereka ialah ialah Nopian Iskandar (29) warga Dusun III Pembangunan, Desa Mendayun, Kecamatan Madang Suku Satu dan Saprizal (32) warga Desa Srikencana, Kecamatan Madang Suku Dua.

Sementara dua rekan pelaku lainnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Satreskrim Polres Metro. Masing-masing dari mereka ialah dipanggil dengan sebutan Heri dan Imam.

IPTU Rosali membeberkan bahwa dalam pengungkapan tersebut, petugas menemukan sejumlah barang bukti yang salah satu diantaranya ialah senjata api rakitan dengan sejumlah butir amunisi aktif.

"Kita amankan dengan upaya keras, kemudian kita temukan amunisi dari rumah beberapa pelaku yang melarikan diri pada saat kita lakukan penggerebekan di rumah para tersangka. Dari empat tersangka ini dua yang kita sudah amankan kemudian barang bukti juga sudah diamankan," kata dia dalam konferensi pers di Mapolres Metro, Selasa (5/12/2023).

Para tersangka tersebut melarikan diri setelah menjalankan aksinya pada Rabu (19/10/2022) di kantor pusat Bank Syariah Metro Madani di Jl. AH Nasution No. 74 Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur.

"Jadi para tersangka ini setelah melakukan aksinya di Metro mereka pulang ke kampungnya di Komering. Karena dimungkinkan di sana sangat aman dan tidak terjamah oleh aparat penegak hukum," ucapnya.

"Sehingga sangat sulit untuk masuk ke lokasi rumah para pelaku, namun malam itu kita mendapati para tersangka yang ada di sana kecuali dua yang melarikan diri dari rumahnya masing-masing," imbuhnya.

Kawanan rampok yang tertangkap itu mengaku merampok hanya untuk memenuhi hasratnya foya-foya hingga judi online slot.

"Untuk motifnya hanya untuk foya-foya, diantaranya ada salah satu tersangka yang melarikan diri, tersangka itu dari sore sampai malam bermain judi slot," ungkapnya.

Dalam aksinya, kawanan rampok tersebut mencuri uang tunai dan barang berharga senilai hampir Rp 25 Juta. Kasat juga mengungkapkan bahwa pelaku tidak berafiliasi dengan kelompok manapun.

"Kemudian untuk kerugian uang sekitar Rp 5 juta, namun untuk yang ada itu sekitar Rp 15 Juta sampai dengan Rp 20 Juta termasuk dengan handphone-handphone dari para korban yang diambil dan sudah tidak ditemukan kembali," terangnya.

"Sudah diterangkan oleh para pelaku bahwa hanya mereka berempat itu saja, dan penunjuk jalannya adalah saudara Saprizal," sambungnya.

Selain di Bank Syariah Metro Madani, komplotan ini juga sempat membobol lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Metro.

"Mereka ini memang sudah terbiasa melancarkan aksinya karena mereka ini merupakan pelaku perampokan Antar Provinsi. Jadi tidak hanya di Metro saja mungkin ada di provinsi lain dan juga pernah melakukan perampokan di toko emas di wilayah Sragen, Jawa Tengah," jelas Kasat.

"Selain di bank Metro Madani ada satu TKP lagi yaitu di SMA Negeri 1 Kota Metro yang mana mereka ini masuk ke sekolahan dengan cara merusak dan mengacak-acak semua isi dari lemari di sekolahan tersebut namun tidak menemukan apa yang mereka cari seperti uang dan barang berharga lainnya," imbuhnya.

Kedua tersangka yang mendapat hadiah lubang peluru di kedua kakinya itu beraksi dengan menggunakan mobil hasil curian.

"Pada saat akan diamankan itu para tersangka ini melawan petugas, kemudian mereka berupaya mencari jalan untuk melarikan diri sehingga kami lakukan upaya tindakan tegas terukur," paparnya.

"Mobil ini adalah kendaraan yang digunakan oleh pelaku, kendaraan ini juga merupakan kendaraan hasil curian. Namun untuk TKP nya masih kita cari. Kita juga sudah menyampaikan dengan aparat sektor setempat agar para pelaku dapat segera menyerahkan diri ke Polres Metro. Namun tim Tekab 308 Polres Metro tetap melaksanakan pengajaran terkait dengan perkara perampokan ini," tandasnya.

Sebelumnya, peristiwa menghebohkan masyarakat terjadi di Kota Metro, kantor pusat Bank Syariah Metro Madani di Jl. AH Nasution No. 74 Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur disatroni kawanan perampok, Rabu (19/10/2022).

Pada waktu itu pukul 07.03 WIB, di tempat kejadian perkara (TKP) belum banyak pegawai yang hadir untuk ngantor. Dilokasi itu hanya terdapat seorang petugas keamanan Bank dan sejumlah personil Satreskrim Polres Metro yang sedang melakukan olah TKP.

Dilokasi kejadian juga terdapat bercak darah mulai dari kamar belakang hingga tembok bagian barat bangunan. Tak hanya itu, lokasi TKP tersebut juga kondisinya berantakan.

Pintu ruangan direktur jebol serta sejumlah perabotan yang ada didalamnya berantakan. Dari informasi yang dihimpun, perampokan Bank pembiayaan rakyat syariah tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Seorang pegawai Bank tersebut menjadi korban pembacokan oleh kawanan rampok. Kabar yang beredar, usai menyatroni bank tersebut pelaku yang diduga sebanyak 3 orang itu melarikan diri. Kawanan rampok itu mengambil satu unit Digital Video Recorder (DVR) Closed Circuit Television (CCTV) atau alat perekam CCTV yang dikhususkan untuk CCTV analog.

Selain itu, kawanan rampok tersebut juga mengambil 3 unit handphone merk Xiaomi milik pegawai setempat. Lalu para pelaku juga merusak satu unit laptop.

Dari keterangan korban Seto Nuring Tyas (37), para pelaku masuk kedalam gedung melalui pintu kanan kantor dengan cara mendobraknya. Pelaku juga berupaya untuk membuka brangkas namun gagal.

"Lebih kurang 3 orang masuk ke dalam gedung Bank Syariah Metro Madani melalui pintu samping sebelah kanan kantor dengan cara mendobrak pintu menggunakan kaki, setelah pelaku berhasil masuk, pelaku mencari posisi keberadaan brankas dan berupaya membuka paksa namun brankas tersebut tidak berhasil dibuka," ujarnya.

Seto Nuring Tyas menjelaskan bahwa ia sempat ditodong benda mirip senjata api. Dirinya menderita luka sabetan benda tajam dibagian lengan kanan atas, lengan kiri atas, dan tangan kiri bawah.

"Selanjutnya pelaku mendobrak pintu kamar karyawan dan melukai saya dengan cara membacok serta menodongkan benda mirip senjata api berjenis pistol," kata dia.

Sementara saksi Akhmad Misfani (29) mengungkapkan, aksi kawanan rampok tersebut membuat satu orang pegawai mengalami luka-luka. Lalu ia melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolres Metro.

"Para pelaku itu mengikat korban dengan tali plastik yang telah dibawa pelaku sebelumnya, melihat korban yang mengalami luka bacok tidak bergerak, pelaku menutupi tubuh korban dengan menggunakan kain sprei dan selanjutnya pelaku meninggalkan lokasi kejadian. Kemudian korban yang mengalami luka itu dibawa ke RSUD Ahmad Yani Metro serta saya melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Metro," tandasnya. (*)