• Sabtu, 26 April 2025

Lima Negara Ini Jadi Tujuan Utama Ekspor Kelapa Asal Lampung

Selasa, 05 Desember 2023 - 14.49 WIB
175

Kegiatan Pertemuan Tingkat Menteri Komunitas Kelapa Internasional (International Coconut Community/ICC) yang dilaksanakan di Hotel Santika Premiere, Selasa (5/12/2023). Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung berkesempatan menjadi tuan rumah sesi tahunan ke-59 Pertemuan Tingkat Menteri Komunitas Kelapa Internasional (International Coconut Community/ICC) yang dilaksanakan di Hotel Santika Premiere, Selasa (5/12/2023).

Acara yang akan berlangsung selama tiga hari yang dimulai dari tanggal 5 Desember 2023 hingga 7 Desember 2023 tersebut dibuka secara langsung oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, jika Lampung sebagai daerah yang bertumpu pada sektor agraris merupakan salah satu penyangga pangan nasional, terutama untuk beberapa komoditi pertanian dan perkebunan.

"Untuk itu Pemprov Lampung akan terus berupaya melakukan penguatan melalui Program Kartu Petani Berjaya, hilirisasi produk-produk unggulan, serta penguatan perdagangan dalam dan luar negeri," kata Arinal.

Menurutnya, kinerja perdagangan luar negeri pada bulan Januari hingga September 2023, nilai ekspor Lampung sebesar 3,4 miliar USD, dan menghasilkan surplus neraca perdagangan sebesar 1,93 miliar USD.

"Nilai neraca ini masih cukup baik mengingat tahun 2022 merupakan tahun dimana ekspor mencapai rekor tertingginya.  Ekspor Provinsi Lampung didominasi oleh produk hasil pertanian dan perkebunan. Seperti CPO, kopi robusta, nanas kaleng, karet dan produk kelapa," paparnya.

Pada kesempatan tersebut, Arinal mengatakan, jika kelapa merupakan salah satu komoditi andalan utama dari Provinsi Lampung. Saat ini total produksi kelapa di Provinsi Lampung mencapai 78.571 ton dengan luar area sebesar 89.673 hektare pada tahun 2022.

"Berbagai produk kelapa telah disalurkan ke pasar dalam negeri dan diekspor ke berbagai negara. Adapun negara tujuan ekspor produk kelapa secara utama adalah Amerika, China, Belanda, Jepang, dan Australia," katanya.

Variasi produk kelapa dari Provinsi Lampung yang telah diekspor diantaranya yaitu santan kelapa, karbon aktif, briket, sabut kelapa, kopra, nata de coco, minyak kelapa, kelapa utuh dan lidi nipah.

"Selain itu melalui UMKM di Lampung kelapa juga telah dimanfaatkan menjadi berbagai produk kerajinan diantaranya fashion dan home dekor," tuturnya.

Oleh karena itu, melalui Forum Pertemuan tingkat Menteri ICC ke-59 ini, ia berharap semua dapat bersinergi agar komoditi kelapa semakin berjaya, khususnya peningkatan produktivitas, memperkuat industri kelapa melalui diversifikasi dan hilirisasi produk kelapa yang dibutuhkan dunia.

"Saya berharap hasil pertemuan ini juga bisa diadaptasi untuk menjadi acuan Provinsi Lampung dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi peningkatan produktivitas tanaman kelapa, peningkatan daya saing produk olahan industri kelapa, penguatan pasar, serta program lainnya," harap Gubernur Arinal.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, jika pemerintah Indonesia mendorong sektor kelapa berkelanjutan bernilai tambah dan ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Jadi memang kita harus kembangkan industrinya, tapi harus memberikan nilai tambah tidak hanya di pabriknya, tetapi petaninya juga dapat bermanfaat," kata Zulkifli.

"Penempatan lokasi acara di Lampung juga sangat tepat, mengingat Lampung memiliki beragam industri dan produktivitas kelapa di Lampung juga cukup banyak," tutupnya. (*)

Editor :