DTPH Lambar Prioritaskan Bantuan Bagi Petani Terdampak Banjir di Suoh dan BNS

Puluhan hektar sawah milik warga Suoh dan BNS yang terendam banjir akibat luapan aliran sungai karena intensitas curah hujan yang terjadi diwilayah setempat sejak beberapa hari yang lalu, Senin (4/12/2023). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) memprioritaskan bantuan bagi para petani terdampak banjir di kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) apabila mengalami kerugian.
Hal tersebut disampaikan Kepala DTPH Lampung Barat
Natadjudin Amran saat di hubungi Kupastuntas.co via sambungan selulernya, Senin
(4/12/2023). Ia mengatakan peristiwa banjir di daerah setempat sudah terjadi
berulang.
Nata sapaan akrabnya menyampaikan bahwa, saat ini pihaknya
sudah menurunkan tim untuk menunjau dan melakukan pendataan terkait peristiwa
banjir yang terjadi serta tingkat kerusakan lahan pertanian.
"Tim dilapangan lagi mendata, sampai saat ini laporan
belum masuk termasuk tingkat kerusakannya," kata Nata.
Ia menambahkan, lokasi banjir tersebut merupakan titik
lokasi banjir yang terjadi pada awal tahun lalu. Dimana faktor utama nya
disebabkan karena meluapnya aliran sungai yang ada di sekitar lahan pertanian
milik warga tersebut.
Namun berdasarkan laporan sementara yang disampaikan oleh
anggotanya di lapangan, sawah yang tergenang banjir itu belum sempat ditanami
padi oleh para petani karena saat ini sedang masa semai persiapan musim tanam.
"Jadi area persawahan yang tergenang banjir itu memang
belum ada tanaman, mereka menunda masa tanam karena petani baru nyemai bibit
sekitar 10-15 hari sehingga masih persiapan musim tanam," imbuhnya.
BACA JUGA : Aliran Sungai Meluap, Puluhan Hektar Sawah di Lambar Terendam Banjir
Nata menegaskan, pihaknya akan memprioritaskan bantuan bagi
para petani yang mengalami kerugian dampak terjadinya bencana banjir tersebut.
Ia menekankan langkah utama yang harus dilakukan adalah penanganan banjir.
"Masalah bantuan untuk sawah pasti kita prioritaskan
untuk wilayah kecamatan Suoh dan BNS. Namun hal utama yang harus dilakukan
adalah penanganan penyebab banjir sehingga kedepan tidak terjadi
berulang," ujarnya.
Nata menjelaskan, permasalahan tersebut harus diatasi secara
komprehensip oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengetahui
apa solusi dan penyelesaian penyebab dari banjir yang kerap terjadi di wilayah
setempat
"Misalnya perbaikan saluran, normalisasi sungai, perbaikan lingkungan dan hal lain yang perlu dilakukan, sehingga bencana banjir yang kerap terjadi bisa diatasi. Kalau pertanian dampaknya terhadap sawah pasti masyarakat yang mengalami kerugian," pungkasnya.
Eko warga Pekon (Desa) Sumber Agung, kecamatan Suoh,
mengatakan banjir yang menggenangi puluhan hektar sawah milik warga setempat
sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Intensitas hujan yang tinggi membuat
aliran sungai meluap.
"Sudah sekitar satu minggu sawah disini terendam banjir
karena memang intensitas hujan sudah mulai tinggi pasca peralihan musim dari
kemarau ke penghujan saat ini," kata Eko kepada wartawan, Senin
(4/12/2023).
Eko mengatakan bahwa, saat ini para petani tidak bisa
berbuat banyak sebab beberapa petani yang sudah melakukan tanam padi harus
menerima kenyataan bahwa benih padi yang telah ditanam diarea persawahan warga
mulai rusak.
"Banyak benih padi yang mengalami busuk sehingga petani
harus menunda musim tanam kali ini hingga kondisi banjir benar-benar bisa
diatasi, karena dikhawatirkan berdampak terhadap hasil tanam nantinya,"
ujarnya. (*)
Berita Lainnya
-
1.914 Siswa di Lampung Mengulang Kelas, Thomas: Punishment Bagi Anak Malas Belajar
Selasa, 29 April 2025 -
Renovasi Stadion dan Kehadiran Bhayangkara FC Bangkitkan Gairah Baru Sepak Bola di Lampung
Senin, 28 April 2025 -
Dosen Teknik Sipil Universitas Teknokrat Indonesia Jadi Narasumber Pelatihan Tenaga Terampil SDA Dinas PUPR Lampung Selatan
Senin, 28 April 2025 -
RSUD Abdul Moeloek Siapkan Jalur Khusus dan Layanan Cepat untuk Calon Jemaah Haji 2025
Senin, 28 April 2025