• Selasa, 29 April 2025

DTPH Lambar Prioritaskan Bantuan Bagi Petani Terdampak Banjir di Suoh dan BNS

Senin, 04 Desember 2023 - 14.01 WIB
80

Puluhan hektar sawah milik warga Suoh dan BNS yang terendam banjir akibat luapan aliran sungai karena intensitas curah hujan yang terjadi diwilayah setempat sejak beberapa hari yang lalu, Senin (4/12/2023). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) memprioritaskan bantuan bagi para petani terdampak banjir di kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) apabila mengalami kerugian.

Hal tersebut disampaikan Kepala DTPH Lampung Barat Natadjudin Amran saat di hubungi Kupastuntas.co via sambungan selulernya, Senin (4/12/2023). Ia mengatakan peristiwa banjir di daerah setempat sudah terjadi berulang.

Nata sapaan akrabnya menyampaikan bahwa, saat ini pihaknya sudah menurunkan tim untuk menunjau dan melakukan pendataan terkait peristiwa banjir yang terjadi serta tingkat kerusakan lahan pertanian.

"Tim dilapangan lagi mendata, sampai saat ini laporan belum masuk termasuk tingkat kerusakannya," kata Nata.

Ia menambahkan, lokasi banjir tersebut merupakan titik lokasi banjir yang terjadi pada awal tahun lalu. Dimana faktor utama nya disebabkan karena meluapnya aliran sungai yang ada di sekitar lahan pertanian milik warga tersebut.

Namun berdasarkan laporan sementara yang disampaikan oleh anggotanya di lapangan, sawah yang tergenang banjir itu belum sempat ditanami padi oleh para petani karena saat ini sedang masa semai persiapan musim tanam.

"Jadi area persawahan yang tergenang banjir itu memang belum ada tanaman, mereka menunda masa tanam karena petani baru nyemai bibit sekitar 10-15 hari sehingga masih persiapan musim tanam," imbuhnya.

BACA JUGA : Aliran Sungai Meluap, Puluhan Hektar Sawah di Lambar Terendam Banjir

Nata menegaskan, pihaknya akan memprioritaskan bantuan bagi para petani yang mengalami kerugian dampak terjadinya bencana banjir tersebut. Ia menekankan langkah utama yang harus dilakukan adalah penanganan banjir.

"Masalah bantuan untuk sawah pasti kita prioritaskan untuk wilayah kecamatan Suoh dan BNS. Namun hal utama yang harus dilakukan adalah penanganan penyebab banjir sehingga kedepan tidak terjadi berulang," ujarnya.

Nata menjelaskan, permasalahan tersebut harus diatasi secara komprehensip oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengetahui apa solusi dan penyelesaian penyebab dari banjir yang kerap terjadi di wilayah setempat

"Misalnya perbaikan saluran, normalisasi sungai, perbaikan lingkungan dan hal lain yang perlu dilakukan, sehingga bencana banjir yang kerap terjadi bisa diatasi. Kalau pertanian dampaknya terhadap sawah pasti masyarakat yang mengalami kerugian," pungkasnya.

Eko warga Pekon (Desa) Sumber Agung, kecamatan Suoh, mengatakan banjir yang menggenangi puluhan hektar sawah milik warga setempat sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Intensitas hujan yang tinggi membuat aliran sungai meluap.

"Sudah sekitar satu minggu sawah disini terendam banjir karena memang intensitas hujan sudah mulai tinggi pasca peralihan musim dari kemarau ke penghujan saat ini," kata Eko kepada wartawan, Senin (4/12/2023).

Eko mengatakan bahwa, saat ini para petani tidak bisa berbuat banyak sebab beberapa petani yang sudah melakukan tanam padi harus menerima kenyataan bahwa benih padi yang telah ditanam diarea persawahan warga mulai rusak.

"Banyak benih padi yang mengalami busuk sehingga petani harus menunda musim tanam kali ini hingga kondisi banjir benar-benar bisa diatasi, karena dikhawatirkan berdampak terhadap hasil tanam nantinya," ujarnya. (*)

Editor :