• Sabtu, 27 Juli 2024

4.530 Kasus TBC Ditemukan di Lampung Tengah Selama Januari-November 2023

Kamis, 30 November 2023 - 16.42 WIB
162

Dinas Kesehatan bersama Dinas PMK dan lembaga ILS saat melakukan sosialisasi dan penanganan TBC tahun 2024, Kamis (30/11/2023). Foto: Towo/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Selama Januari-November 2023, sebanyak 4.530 warga Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Provinsi Lampung terdektesi menderita Tuberkulosis (TBC).

Hal itu terungkap saat pihak Dinas Kesehatan bersama Dinas Pemerdayaan Masyarakat Kampung (PMK) dan lembaga Inisiatif lampung Sehat (ILS) melakukan sosialisasi dan penanganan TBC tahun 2024, Kamis (30/11/2023).

Kepala seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Lampung Tengah, Eko Witono mengatakan, angka penderita TBC capai 4.530 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2022 

"Penanganan TBC di Lampung Tengah ada 3.911 penderita selama tahun 2022, dan baru 23,11 persen yang kita tangani," kata Eko.

Ia mengakui juka jumlah penduduk di lampung Tengah cukup banyak yang memungkinkan orang mudah tertular TBC, sehingga penderitanya menjadi banyak.

Sementara Kepala Dinas Pemerdayaan Kampung Lampung Tengah, Fathul Arifin mengungkapkan, sesuai dengan peraturan pemerintah pusat bahwa dana desa wajib dianggarkan untuk penanganan TBC di kampung.

"Nantinya ini juga akan kita kuatkan dengan Perbub, sehingga tiap kepala kampung tidak ada kata tidak, harussudah adaanggaran TBC di Tahun 2024," ungkap Fathul.

Ia menambahkan, nantinya juga akan ada kerjasama dengan pihak dinas dan ISL, organisasi yang menangani TBC.

"Di setiap kampung juga akan ada kader, mereka membuat tim, sehingga benar-benar akan terdeteksi dengan jelas, angka pasti di kampung bila ditemukan kasus TBC," terangnya.

Sedangkan untuk insentif petugas lanjutnya, disesuikan dengan kampung dan tidak bisa dimatok, jadi diserahkan kepada petugas di kampung.

Inisiatif Lampung Sehat (ISL) Lampung Tengah, Suroto, mangaku jika anggotanya masih sedikit, sekitar 50 orang.

"Kader desa setiap kampung kita bentuk, supaya penanganan TBC ini akan lebih maksimal," ujarnya.

Sementara itu, Ketua koordinator organisasi pelaksana, dr.Yosi Harnos menambahkan, dalam 100 ribu penduduk ada 355 penderita estimasi yang dihitung tahun 2023.

Jumlah itu mengalami kanaikan dari tahun 2022, dimana dalam 100 pendudul terdapat 312 pemderita. Hal ini perlu penanganan serius.

"InsyaAllah tahun 2024 akan lebih baik dengan adanya kerjasama dengan Dinas PMK," pungkasnya. (*)