Perkuat Kerjasama, Gubernur Lampung Kunjungi Vietnam

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, saat dimintai keterangan di Hotel Golden Tulip, Rabu (29/11/2023). Foto:Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama dengan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan kunjungan kerja ke negara Vietnam beberapa waktu yang lalu.
Arinal mengatakan, pihaknya sengaja mengunjungi beberapa wilayah di Vietnam mulai dari Vietnam Utara, Vietnam Selatan dan Vietnam Tengah.
"Jadi memang saya ke Vietnam itu sengaja untuk mengunjungi beberapa wilayah. Mulai dari Vietnam Utara, Vietnam Selatan dan Vietnam Tengah," kata Arinal, saat dimintai keterangan di Hotel Golden Tulip, Rabu (29/11/2023).
Ia mengatakan, kunjungannya ke negara naga biru tersebut untuk melihat beberapa komoditas yang telah berhasil dikembangkan dan selanjutnya bisa diterapkan di Lampung.
"Saya melihat beberapa komoditi yang memang mereka memiliki kemampuan yang tinggi. Dimana 20 tahun yang lalu mereka belajar ke Indonesia khusus Lampung dan bertemu dengan saya. Tapi saya kemarin ke sana untuk melihat keberhasilannya," sambungnya.
Arinal mengatakan, Vietnam memiliki banyak kelebihan pada sektor pertanian. Seperti produksi kopi terbesar nomor dua di dunia, produksi beras nomor dua di dunia dan produksi lobster nomor satu didunia.
"Kopi meraka nomor dua, beras mereka juga nomor dua. Komoditi perikanan juga seperti lobster nomor satu di dunia. Nah saya sengaja bertemu untuk mengajak bekerjasama mudah-mudahan mereka bersedia," paparnya.
Arinal mengatakan, salah satu kerjasama yang akan difokuskan ialah pengembangan lobster. Dimana produksi lobster yang ada di perairan Lampung juga dinilai cukup tinggi.
"Kita ingin mengambangkan lobster dan ini bukan pengembangan lobster di Vietnam tapi di Lampung untuk kebutuhan dalam negeri tapi akan kita legalkan untuk kebutuhan dunia," jelasnya.
Selain itu juga pihaknya akan melakukan kerjasama didalam pengembangan kopi. Dimana produktivitas kopi di Vietnam mencapai tujuh ton per hektar sementara di Lampung masih dibawa satu ton.
"Selain itu juga kita akan bekerjasama didalam mengembangkan kopi. Dimana kopi yang mereka dapat 7 ton per hektare sedangkan kita masih dibawah satu ton. Karena kita memang tanamnya didalam kawasan hutan," paparnya.
Menurut Arinal, petani yang ingin mendapatkan hasil produktivitas kopi dengan baik maka harus mengerti teknologi dan bisa menerapkannya.
"Seperti jenis robusta itu bisa ditanam sekitar 800 ketinggian, tapi dengan bibit yang didapat itu sudah dibawah 400 juga bisa, itu yang kita kerjasama kan," katanya.
"Dan mereka ada teknologi yang bagus produksi mereka tinggi ternyata ada pemotongan yang tunas nya tidak hanya satu batang tapi bisa tiga batang sehingga ranting nya lebih banyak dan produksi nya banyak," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Walikota Bandar Lampung Bakal Temui Pendemo, Paparkan Solusi Atasi Banjir
Senin, 28 April 2025 -
Warga Panjang Tolak Provokasi Atas Nama Korban Banjir
Senin, 28 April 2025 -
Ribuan Siswa Lampung Mengulang Kelas, MKKS Ajak Semua Pihak Peduli Pendidikan
Senin, 28 April 2025 -
GoZero% Goes to Medan, Telkom Gelar Aksi Jalan Santai Sambil Pilah Sampah Plastik
Senin, 28 April 2025