• Minggu, 27 April 2025

Pertamina Temukan 400 SPBU Selewengkan BBM Bersubsidi, Blokir 260.000 Mobil di SPBU

Kamis, 23 November 2023 - 14.44 WIB
210

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Pertamina Patra Niaga menemukan ada 400 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menyelewengkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Selain itu, Pertamina juga telah memblokir 260 ribu mobil di SPBU karena tidak berhak mengisi BBM bersubsidi.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan pihaknya terus melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan BBM jenis Solar dan Pertalite. Misalnya, melalui peningkatan filtering/cleansing data dan signal exception serta improvement secara bertahap sistem Subsidi Tepat JBT Solar.

Dalam proses pengawasan penyaluran BBM bersubsidi bersama BPH Migas, pihaknya menemukan adanya 400 SPBU yang menyelewengkan BBM bersubsidi. Pertamina pun memberi hukuman berupa denda sebesar Rp14,8 miliar kepada SPBU-SPBU tersebut.

"Upaya pengawasan yang kami lakukan bersama dengan aparat keamanan itu dapat melakukan punishment atau stop supply kepada lebih dari 400 SPBU dengan nilai denda yang kita tagihkan ke SPBU Rp14,8 miliar," kata Riva, dalam rapat dengar pendapatan (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, dikutip Kamis (23/11/2023).

Ia pun mengklaim setidaknya terdapat penghematan hingga 300 ribu kiloliter (KL) untuk BBM jenis solar subsidi dari pencegahan penyelewengan tersebut. Sementara, dari hasil penindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi ini, terdapat 406 laporan dan 430 tersangka.

Riva mengungka[kan, PT Pertamina juga sudah memblokir 260 ribu kendaraan yang tidak berhak mengisi BBM bersubsidi.

Hal ini menyusul telah diwajibkannya pendaftaran bagi konsumen BBM bersubsidi pada program Subsidi Tepat MyPertamina.

Dia merinci, sebanyak 228 ribu kendaraan diblokir per 19 November 2023 lantaran nomor polisi konsumen JBT Solar Subsidi tidak terdaftar di Korlantas.

Sisanya, sebanyak 32 ribu kendaraan juga diblokir dikarenakan kendaraan tidak sesuai dengan data Korlantas, pelangsir, dan foto terindikasi suntingan.

"Kami dapat laporkan di angka sebelah kanan ini proses saat ini di mana ada pendaftar untuk masuk dalam ke sistem Pertamina dan diproses yang kita lakukan dapat kami sampaikan ada 228 ribu (kendaraan) yang kami blok karena tidak termasuk atau tidak terdapat di data Korlantas," ungkap Riva. 

Riva juga mengatakan pihaknya saat ini juga tengah melakukan pengecekan atau verifikasi ulang data kendaraan di Samsat.

"Ada 3 yang menjadi penyebab, pertama tidak sesuai data Korlantas, lalu ini diindikasikan sebagian pelangsir karena melakukan pengisian berulang-ulang, lalu sekali lagi foto indikasi edit yang dimasukkan data yang disampaikan terindikasi palsu, jadi ini yang kita lakukan," tambahnya.

Selain itu, Riva menyebutkan pihaknya berhasil menekan kuota BBM bersubsidi, terutama jenis solar subsidi. Pertamina berhasil menghemat sebesar 1,3 juta kilo liter (kl) untuk solar subsidi dan untuk pertalite mencapai 1,7 juta kl.

"Di mana untuk pengendalian JBT dan JBKP atau pertalite dan juga solar yaitu subsidi tepat dari solar ini menghasilkan penghematan ataupun pengurangan dari konsumsi sebesar 1,3 juta kl, sementara untuk Pertalite hingga saat ini berada di under daripada kuota di angka 1,7 kl," paparnya.

Kemudian, Pertamina mencatat populasi kendaraan berbahan bakar gasoil (diesel) sebanyak 9.964.575. Sedangkan untuk kendaraan berbahan bakar bensin sebanyak 120.089.760 untuk kendaraan roda dua, dan sebanyak 22.507.632 untuk kendaraan roda empat.

Adapun total pendaftar yang tercatat dalam Subsidi Tepat MyPertamina sebanyak 7.898.648 kendaraan, dengan rincian 6.114.262 untuk kendaraan yang mengonsumsi solar subsidi dan sebanyak 3.088.167 untuk kendaraan yang mengonsumsi pertalite. (*)