Pemprov Lampung Usulkan Pendirian Dua SPBN Baru, Ini Lokasinya

Kabid Energi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Sopian Atiek. Foto: Dok/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung saat ini tengah mengusulkan pendirian dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang rencananya didirikan di Kabupaten Tulang Bawang dan Pesisir Barat.
Kabid Energi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Sopian Atiek menjelaskan, pendirian dua SPBN tersebut sebagai salah satu upaya agar nelayan tidak mengalami kesulitan mendapatkan solar.
"Usulan pendirian SPBN baru itu yang sedang proses ada di daerah Pesisir Barat dan Tulang Bawang di daerah Teladas. Ini harapannya nelayan bisa lebih mudah mendapatkan solar," kata Sopian, saat dimintai keterangan, Rabu (22/11/2023).
Namun, ia mengatakan jika pendirian SPBN di Tulang Bawang ada beberapa masalah yang dihadapi yakni kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai untuk dialui oleh kendaraan pertamina.
"Di Tulang Bawang di daerah Teladas ini ada problem yang menghambat yaitu infrastruktur jalan di sana yang gak mulus. Sehingga mobil pertamina nya takut jatuh. Jadi kita juga usulkan agar jalannya juga diperbaiki," sambungnya.
Menurut Sopian, jumlah SPBN di Lampung yang sudah beroperasi ada di empat titik. Diantaranya berada di Bandar Lampung di daerah Lempasing, Lampung Timur di daerah Labuhan Maringgai, Lampung Selatan di daerah Kalianda dan di Tanggamus di daerah Kota Agung.
"Sementara untuk di daerah lain yang belum memiliki SPBN maka nelayan bisa mengambil solar di SPBU namun harus mendapatkan surat rekomendasi dari dinas terkait," paparnya.
Sedangkan untuk SPBN yang ada di daerah Lempasing penyaluran nya sudah cukup tertib. Hal tersebut lantaran semua nelayan di daerah sekitar sudah terdaftar dan kuotanya sudah mencukupi.
"Kecuali kalau nelayan yang migrasi seperti nelayan dari luar daerah. Karena SPBN ini jika tidak terdaftar maka tidak bisa diberikan solar. Jadi harus terdaftar karena ada beberapa persyaratan nya dan sudah ada list penerima nya," paparnya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan untuk penyaluran solar di SPBN Bandar Lampung sudah cukup tertib terutama untuk nelayan yang sudah terdaftar.
"Jadi berdasarkan pengamatan kita di wilayah Bandar Lampung ini lebih tertib. Kalau yang sudah terdaftar jarang yang tidak mendapatkan solar, kecuali nelayan dari daerah di luar cakupan SPBN. Dan kuota yang paling besar di Bandar Lampung," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Lampung, Bayu Witara mengatakan, pihaknya berharap agar pemerintah bisa menambah SPBN baru yang berlokasi di titik-titik perkumpulan para nelayan serta daerah yang ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
"Sekarang ini bagaimana caranya menciptakan SPBN baru di spot nelayan mulai dari Mesuji hingga Pesisir Barat. Karena SPBN di Lampung itu masih jarang, seperti di Bandar Lampung hanya satu SPBN yang harus mengcover ribuan nelayan lokal dan migrasi," terangnya.
Saat ini SPBN yang ada di Lampung baru berkisar lima titik. Dimana jumlah tersebut tidak seimbang dengan jumlah kapal milik nelayan yang membutuhkan solar setiap harinya.
"SPBN yang ada di Lampung itu saat ini baru ada sekitar 5 titik. Itu tidak bertanding seimbang dengan jumlah kapal yang membutuhkan solar. Sehingga pemerintah harus peka terhadap kondisi lapangan dengan harus mendirikan SPBN baru," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025: PLN UID Lampung Ajak Masyarakat Kumpulkan Ribuan Botol Plastik Lewat Aksi Clean Up
Jumat, 13 Juni 2025 -
Kota Bandar Lampung Raih Predikat Sangat Inovatif dari Kemendagri, Puluhan OPD hingga Kelurahan Dapat Penghargaan
Jumat, 13 Juni 2025 -
PT KAI Tutup 19 Perlintasan Liar di Lampung, Warga Diminta Bijak
Jumat, 13 Juni 2025 -
Otak Pelaku Pembegal Bocah Hingga Terseret Motor 15 Meter Ditangkap di Tulang Bawang
Jumat, 13 Juni 2025