• Rabu, 30 April 2025

Produksi Ikan Laut di Bandar Lampung Menurun Imbas Langkanya Solar

Minggu, 19 November 2023 - 19.28 WIB
174

Proses memuat ikan hasil nelayan meluat di Pulau Pasaran, Kota Bandar Lampung. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Minimnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, kini berimbas pada pengelolaan ikan laut yang ada di kota Bandar Lampung.

Hal itu lantaran, sejumlah nelayan mengurangi aktivitas melautnya. Sehingga ikan-ikan yang dihasilkan dari para nelayan pun berkurang.

"Kita pengelola ikan laut juga berdampak. Sebelumnya dalam satu hari bisa 3 ton namun sekarang hanya 1 ton ikan kering yang dapat dihasilkan," ujar Ketua Pengelolaan Ikan Laut di Pulau Pasaran, Kota Bandar Lampung, Toto, saat dikonfirmasi, Minggu (19/11/2023).

Menurutnya, kondisi tersebut sudah hampir 3 bulan ini dirasakan oleh para pengelola ikan di Pulau Pasaran.

"Karena faktor solar agak kurang otomatis aktivitas nelayan melaut juga berkurang. Jadi itu imbasnya pengolaan ikan juga berkurang hingga 30 persenan," ungkapnya.

Menurut Toto, selain para nelayan. Pengelola ikan laut di Pulau Pasaran juga mempunyai kapal angkut yang butuh solar juga.

Namun jika persyaratan atau izin kapalnya lengkap, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) akan mendapatkan solar.

"Kalau kita sendiri lengkap semua perizinan kapalnya, sehingga memperoleh solar nya pun lancar. Tapi memang ada sejumlah nelayan yang belum melengkapi, sehingga memperoleh solar untuk melaut agak sulit," ungkapnya.

Oleh karenanya ia berharap untuk pemerintah berperan aktif sosialisasikan pada nelayan dan pengolah untuk melengkapi surat-surat kapal.

"Karena kalau lengkap tidak masalah untuk dapat solar bersubsidi. Dan juga harapannya BBM ini kembali normal tidak dibatasi," harapnya.

Kelangkaan solar itu juga diakui oleh Imron, salah satu nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing, Bandar Lampung.

Ia mengakui kapal miliknya belum melengkapi surat yang diminta SPBU, sehingga solar bersubsidi sangat sulit didapatkannya.

"Kalau nggak ada surat enggak dapat solar. Dan untuk mengurus perizinan itu kan harus ada uang jutaan," ungkapnya.

Oleh karenanya untuk mensiasati agar tetap melaut, terkadang menitip pada teman yang izinnya lengkap.

"Kita beli solar subsidi nitip sama teman," tandasnya. (*)