• Sabtu, 02 Agustus 2025

Mahasiswi UTI Silvia Marta Wijaya Berbagi Pengalaman Usai Kunjungi Rumah Batik saat Jalani Pertukaran Mahasiswa

Minggu, 19 November 2023 - 07.32 WIB
2.6k

Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia, Silvia Marta Wijaya. Foto: Dok.UTI

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Silvia Marta Wijaya hari ini berkesempatan mengunjungi Rumah Batik Jawa Timur.

Hal ini adalah bagian dari program yang ia jalani menjadi peserta pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) di Universitas Dr Soetomo, Surabaya, selama satu semester ke depan.


Marta, sapaan akrabnya bercerita, rumah batik ini memproduksi berbagai jenis motif batik.

Rumah Batik Jawa Timur memproduksi dua batik yakni tulis dan cap. Marta berujar, batik tulis di sini biasanya diproduksi selama dua hari.

Peminatnya bukan hanya lokal, melainkan konsumennya berasal dari mancanegara seperti Myanmar, Singapura, dan Malaysia.

Marta mengakui, ia sangat menyukai motif banget di tempat yang ini yang ia nilai keren. Apalagi para pekerja di sini ramah dan mau menceritakan soal batik.

Pengelola tempat ini memberikan langkah-langkah dalam membatik secara detail.

“Kami dijelaskan mulai dari membuat pola, mengukir pola pakai lilin atau biasa disebut klowong, habis itu mewarnai kain, dan lainnya,” kata Marta.

Marta dan teman-teman mahasiswa PMM lainnya juga berkesempatan membatik. Buat Marta, ia pengalaman perdana. Jadi wajar kalau ia masih kaku.

“Menurut aku ini asyik banget sih mengukir batik ini.  Sedikit susah karena memang baru pertama kali,” kata Marta.

Di sini juga banyak menyimpan koleksi kain batik dari zaman kuno yang berumur 100- 120 tahun.

Ia juga mendapat masukan dari pemilik usaha ini agar mau mengeksplorasi budaya Indonesia.

“Ketika kalian mengetahui budaya Indonesia, akan tumbuh rasa cinta kepada budaya Indonesia. Jangan sampai warga asing yang mendahului,” kata Syarif Usman, pemilik usaha, seperti yang dituturkan Marta.

Marta juga senang karena di sini menyediakan kain, kemeja, dress, baju-baju lain bermotif batik yang keren.

Di sini pengusahanya lebih banyak menjual kain. Harganya juga bervariasi.

“Mulai dari Rp200 ribuan, yang katun sampai Rp1,5 juta. Bahkan yang sutra mencapai Rp7,2 juta,” pungkasnya. (*)