• Senin, 30 September 2024

Forum Rektor Wilayah Barat: SMMPTN 2024 Harus Terus Diperbaiki

Jumat, 17 November 2023 - 06.12 WIB
38

Forum Rektor Badan Kerja Sama (BKS) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Wilayah Barat Indonesia saat menggelar rapat tahunan di kampus Institut Teknologi Sumatra (Itera) pada Jum'at, (17/11/2023). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung -  Forum Rektor Badan Kerja Sama (BKS) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Wilayah Barat Indonesia menggelar rapat tahunan di kampus Institut Teknologi Sumatra (Itera) pada Jum'at, (17/11/2023).

Ketua BKS PTN Barat Prof. Muryanto Amin mengatakan, rapat tahunan tersebut setidaknya membahas beberapa hal salah satunya evaluasi seleksi mandiri masuk Perguruan Tinggi Negeri di (SMMPTN) wilayah barat, bahwa harus ada komitmen perbaikan peningkatan kualitas.

"Kita rapat tahunan forum Rektor temanya 'kokohkan kebersaamaan menyongsong Indonesia emas 2045,' Itu sudah tidak lama lagi, oleh karena itu kita harus membenahi perguruan tinggi negeri," kata Rektor Universitas Sumatra Utara (USU) itu.

"Sekarang kita membahas program mengenai seleksi mahasiswa baru secara bersama di wilayah barat. Ada beberapa catatan yang harus diperbaiki. Kita juga menyampaikan laporan pengaktifan bidang ilmu, jadi akan ada pengabdian masyarakat secara bersama-sama," tambahnya.

Menurutnya, pada SMMPTN barat tahun 2023 telah diperbaiki secara menyuluruh, mengenai transparansi sistem komplain telah berjalan sebagaimana aturan. 

Hal itu tidak lepas dari adanya kasus korupsi di Universitas Lampung (Unila) pada tahun 2022 lalu. Menyambut SMMPTN barat tahun 2024 akan terus diperbaiki.

"Itu pembahasanya sampai 3 bulan dan berjalan secara aman. Tahun depan mungkin evaluasinya akan ditingkatkan kualitas soal. Karena SMMPTN barat ini ada daerah yang jauh terpencil," bebernya.

Mengenai pesoalan uang kuliah tunggal (UKT) yang dikeluhkan mahal oleh para mahasiswa di sejumlah PTN, ia mengatakan bahwa terdapat UKT terendah dari Rp500.000 hingga Rp1.000.000 bagi para mahasiswa yang dianggap kurang mampu.

"Terkadang masyarakat tidak tahu, ada formulir yang harus diisi oleh calon mahasiswa, jadi ada hitungan sendiri dalam komputer, kalau PBB tinggi ya UKT juga tinggi. Jadi UKT itu berdasarkan aturan yang ada," katanya.

"Jadi kalau mahasiswa yang merasa keberatan itu bisa diajukan tetapi akan di survey terlebih dahulu. Karena banyak kejadian yang mengaku susah tapi ternyata tidak," katanya lagi.

Sementara Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan, kampusnya tahun ini menjadi tuan rumah dalam pertemuan forum Rektor, ia berharap pembahasan yang dilakukan dapat memperkuat kebersamaan antar PTN wilayah barat dalam perbaikan kampus kedepan.

"Pada tahun ini Itera jadi tuan rumah dan kita memberikan jamuan agar bisa lebih akrab lagi, semoga apa yang kita berikan dapat mempererat silaturahmi," tukasnya. (*)