• Jumat, 27 Desember 2024

Limbah Mirip Minyak Mentah Cemari Pantai Bandar Lampung, Nelayan Sulit Cari Ikan

Senin, 13 November 2023 - 08.17 WIB
260

Salah seorang warga saat menunjukkan limbah menyerupai minyak yang mencemari pantai Bandar Lampung. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Limbah berwarna kuning kemerahan mirip minyak mentah atau crude palm oil (CPO) mencemari Pantai Umbul Asam, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung.

Pantauan Kupastuntas.co di lokasi, terlihat jelas cairan limbah warna kuning kemerahan terombang-ambing terbawa arus ombak di pantai Umbul Asam, pada Jumat (10/11/2023). Belum diketahui dari mana asal limbah.  

Darmin, warga setempat mengatakan, limbah mirip minyak mentah ini sudah ada sejak dua hari terakhir. Keberadaan limbah sangat mengganggu karena berada di pinggir pantai.

"Belum tahu limbah minyak apa, tapi ada baunya. Banyak limbah minyaknya, hampir semua pinggir pantai ini kena semua," kata Darmin saat ditemui di lokasi, Jumat (10/11/2023).

Ia mengungkapkan, keberadaan limbah mengakibatkan nelayan semakin sulit mencari ikan serta kerang di laut. "Banyak ikan mati, ada bau juga. Kami jadi susah cari ikan di laut dan kerang di pinggir pantai karena baunya itu," ucapnya.

Darmin sempat mengambil sampel air laut yang terkena limbah lalu dimasukkan ke dalam botol air mineral kemasan sebagai barang bukti. Air sampel limbah itu terlihat jelas berwarna kuning kemerahan dan berbau minyak.

Warga lainnya, Asep juga mengeluhkan keberadaan limbah mirip minyak mentah tersebut karena menimbulkan bau menyengat dan mengakibatkan nelayan sulit mencari ikan.

"Baunya sangat menyengat dan membuat nelayan sulit mencari ikan. Mencari kerang di pinggiran pantai juga kini sulit setelah adanya limbah ini," ucapnya.

Asep mengaku belum mengetahui dari mana asal limbah tersebut. “Kalau asalnya limbahnya darimana belum tahu ya. Saya tahunya saat mau memancing kemarin, di pinggir pantai sudah berubah warna dan berbau,” ungkapnya.

Limbah mirip minyak mentah ini juga ditemukan di Pangkalan Kapal Puri Gading, Bandar Lampung. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik membenarkan adanya temuan limbah mirip dengan minyak mentah atau CPO.

"Iya Kamis (9/11/2023) kemarin sekitar pukul 10.50 WIB petugas melihat adanya tumpahan limbah itu," kata Umi, Jumat (10/11/2023). Umi mengatakan belum tahu asal usul limbah tersebut.

"Belum tahu asalnya, masih dalam tahap penyelidikan dan telah diambil sampel. Kita sama-sama menunggu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk meninjau dan memeriksa cemaran minyak di pesisir Pantai Umbul Asem. "Ya tim sudah turun, nanti saya tanyakan dengan tim hasilnya, hari Senin," kata Emilia, Minggu (12/11/2023). 

Sebelumnya diberitakan, pada bulan Agustus 2023 lalu, limbah berwarna hitam menyerupai aspal atau minyak mentah juga ditemukan di sepanjang bibir Pantai Kedu Warna, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel), Pesisir Barat dan Tanggamus. Limbah berwarna hitam pekat itu mengeluarkan bau menyengat seperti minyak tanah.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung mengumpulkan sebanyak 400 karung lebih limbah hitam menyerupai minyak mentah dan aspal dari ketiga kabupaten tersebut.

Limbah hitam dari Tanggamus terkumpul 311 karung, Pesisir Barat 100 karung, dan sisanya di Lampung Selatan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah memeriksa beberapa pihak yang terindikasi kuat membuang limbah hitam di perairan Provinsi Lampung. Namun, belum bisa mengumumkan hasil uji laboratorium terhadap limbah hitam yang mencemari pesisir laut Lampung beberapa waktu lalu.

Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, Rasio Ridho Sani mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman terhadap pihak yang terindikasi melakukan pembuangan limbah hitam di perairan Lampung tersebut.

"Terkait dengan tumpahan minyak di Lampung, kami sudah dalami dan kami sedang mendalami siapa pelakunya. Nanti akan kita sampaikan karena ini tidak mudah. Tapi sampai hari ini belum ada siapa pelakunya," kata Rasio, Selasa (17/10/2023).

Ia mengatakan, petugas KLHK  juga telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang terindikasi kuat membuang limbah hitam tersebut hingga menyebabkan pesisir Lampung menjadi tercemar.

"Kami sudah mendalami beberapa pihak yang terindikasi. Kami melakukan finger print karena kami sedang mendalami sumbernya dari mana. Karena banyak sumbernya yang berpotensi menumpahkan minyak," jelasnya.

Rasio mengungkapkan, akan melakukan tindakan tegas terhadap pihak yang dengan sengaja membuang limbah ke laut hingga menyebabkan tercemar dan membuat nelayan merugi.

"Untuk di Lampung kami masih mendalami minyak itu darimana asalnya. Tapi tindakan tegas jelas akan kami berikan. Karena kami punya fingerprint forensiknya dan sedang didalami satu per satu," imbuhnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 13 November 2023 dengan judul “Limbah Mirip Minyak Mentah Cemari Pantai Bandar Lampung