Limbah Mirip Minyak Mentah Cemari Pantai Bandar Lampung, Nelayan Sulit Cari Ikan
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Limbah
berwarna kuning kemerahan mirip minyak mentah atau crude palm oil (CPO)
mencemari Pantai Umbul Asam, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung
Timur, Bandar Lampung.
Pantauan Kupastuntas.co di lokasi, terlihat
jelas cairan limbah warna kuning kemerahan terombang-ambing terbawa arus ombak
di pantai Umbul Asam, pada Jumat (10/11/2023). Belum diketahui dari mana asal
limbah.
Darmin, warga setempat mengatakan, limbah
mirip minyak mentah ini sudah ada sejak dua hari terakhir. Keberadaan limbah
sangat mengganggu karena berada di pinggir pantai.
"Belum tahu limbah minyak apa, tapi ada
baunya. Banyak limbah minyaknya, hampir semua pinggir pantai ini kena
semua," kata Darmin saat ditemui di lokasi, Jumat (10/11/2023).
Ia mengungkapkan, keberadaan limbah mengakibatkan
nelayan semakin sulit mencari ikan serta kerang di laut. "Banyak ikan
mati, ada bau juga. Kami jadi susah cari ikan di laut dan kerang di pinggir
pantai karena baunya itu," ucapnya.
Darmin sempat mengambil sampel air laut yang
terkena limbah lalu dimasukkan ke dalam botol air mineral kemasan sebagai
barang bukti. Air sampel limbah itu terlihat jelas berwarna kuning kemerahan
dan berbau minyak.
Warga lainnya, Asep juga mengeluhkan
keberadaan limbah mirip minyak mentah tersebut karena menimbulkan bau menyengat
dan mengakibatkan nelayan sulit mencari ikan.
"Baunya sangat menyengat dan membuat
nelayan sulit mencari ikan. Mencari kerang di pinggiran pantai juga kini sulit
setelah adanya limbah ini," ucapnya.
Asep mengaku belum mengetahui dari mana asal limbah
tersebut. “Kalau asalnya limbahnya darimana belum tahu ya. Saya tahunya saat
mau memancing kemarin, di pinggir pantai sudah berubah warna dan berbau,”
ungkapnya.
Limbah mirip minyak mentah ini juga ditemukan di
Pangkalan Kapal Puri Gading, Bandar Lampung. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi
Fadilah Astutik membenarkan adanya temuan limbah mirip dengan minyak mentah atau CPO.
"Iya Kamis (9/11/2023) kemarin sekitar
pukul 10.50 WIB petugas melihat adanya tumpahan limbah itu," kata Umi,
Jumat (10/11/2023). Umi mengatakan belum tahu asal usul limbah tersebut.
"Belum tahu asalnya, masih dalam tahap
penyelidikan dan telah diambil sampel. Kita sama-sama menunggu," katanya.
Sementara itu, Kepala
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan,
pihaknya sudah menurunkan tim untuk meninjau dan memeriksa cemaran minyak di
pesisir Pantai Umbul Asem. "Ya tim sudah turun, nanti saya tanyakan dengan
tim hasilnya, hari Senin," kata Emilia, Minggu (12/11/2023).
Sebelumnya diberitakan, pada bulan Agustus
2023 lalu, limbah berwarna hitam menyerupai aspal atau minyak mentah juga
ditemukan di sepanjang bibir Pantai Kedu Warna, Kelurahan Way Urang, Kecamatan
Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel), Pesisir Barat dan Tanggamus. Limbah
berwarna hitam pekat itu mengeluarkan bau menyengat seperti minyak tanah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung
mengumpulkan sebanyak 400 karung lebih limbah hitam menyerupai minyak mentah
dan aspal dari ketiga kabupaten tersebut.
Limbah hitam dari Tanggamus terkumpul 311
karung, Pesisir Barat 100 karung, dan sisanya di Lampung
Selatan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah
memeriksa beberapa pihak yang terindikasi kuat membuang limbah hitam di
perairan Provinsi Lampung. Namun, belum bisa mengumumkan hasil uji laboratorium
terhadap limbah hitam yang mencemari pesisir laut Lampung beberapa waktu lalu.
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan
Hidup dan Kehutanan KLHK, Rasio Ridho Sani mengatakan, sampai saat ini pihaknya
masih terus melakukan pendalaman terhadap pihak yang terindikasi melakukan
pembuangan limbah hitam di perairan Lampung tersebut.
"Terkait dengan tumpahan minyak di
Lampung, kami sudah dalami dan kami sedang mendalami siapa pelakunya. Nanti
akan kita sampaikan karena ini tidak mudah. Tapi sampai hari ini belum ada
siapa pelakunya," kata Rasio, Selasa (17/10/2023).
Ia mengatakan, petugas KLHK juga telah
melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang terindikasi kuat membuang
limbah hitam tersebut hingga menyebabkan pesisir Lampung menjadi tercemar.
"Kami sudah mendalami beberapa pihak yang
terindikasi. Kami melakukan finger print karena kami sedang mendalami sumbernya
dari mana. Karena banyak sumbernya yang berpotensi menumpahkan minyak,"
jelasnya.
Rasio mengungkapkan, akan melakukan tindakan
tegas terhadap pihak yang dengan sengaja membuang limbah ke laut hingga
menyebabkan tercemar dan membuat nelayan merugi.
"Untuk di Lampung kami masih mendalami
minyak itu darimana asalnya. Tapi tindakan tegas jelas akan kami berikan.
Karena kami punya fingerprint forensiknya dan sedang didalami satu per
satu," imbuhnya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas
edisi Senin 13 November 2023 dengan judul “Limbah Mirip Minyak Mentah Cemari
Pantai Bandar Lampung”
Berita Lainnya
-
Pastikan Kesiapan Brigade Pangan, Bapeltan Lampung Monitoring dan Evaluasi Kesiapan Brigade Pangan di Lampung Tengah
Kamis, 26 Desember 2024 -
Sejumlah Pemotor Jatuh Gegara Solar Tumpah di Jalan Raden Imba Kesuma Bandar Lampung
Kamis, 26 Desember 2024 -
Volume Lalu Lintas di Jalan Tol Ruas Bakter Meningkat Hingga 38 Persen
Kamis, 26 Desember 2024 -
Kajian Rohani Masjid Asmaul Yusuf Universitas Teknokrat Indonesia: Momentum Hijrah Diri 2025
Kamis, 26 Desember 2024