• Jumat, 16 Mei 2025

Cairan Kuning Kemerahan Cemari Pesisir Pantai Teluk Lampung, Warga: Banyak Ikan Mati

Jumat, 10 November 2023 - 17.25 WIB
206

Warga saat menunjukkan sampel limbah yang dituangkan ke dalam botol kemasan. Foto: Martogi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Cairan berwarna kuning kemerahan mencemari pesisir Pantai Umbul Asam, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung, Jumat (10/11/2023).

Belum diketahui dari mana asal cairan yang mencemari pesisir pantai tersebut. Saat tim Kupastuntas.co mendatangi lokasi, terlihat jelas cairan limbah warna kuning kemerahan masih terombang-ambing di pinggir pantai.

Warga, Darmin mengatakan, limbah tersebut sudah ada sejak 2 hari lalu mencemari pinggir pantai. "Dari kemarin, belum tahu minyak apa bang, tapi ada baunya. Banyak minyak nya, pinggir pantai ini kena semua," ujarnya, saat ditemui di lokasi Jumat (10/11/2023).

Atas dampak cairan tersebut, Darmin mengaku menjadi kesulitan melaut dan mencari ikan serta kerang.

"Banyak ikan mati, ada bau juga. Kami jadi susah cari ikan di laut dan kerang di pinggir pantai karena baunya," ucapnya.

Dirinya pun sempat mengambil sampel limbah tersebut dan dituangkan ke dalam botol kemasan sebagai barang bukti.

"Ini saya ambil dan tuang ke dalam botol mineral, warnanya kuning kemerahan dan ada bau menyengat," katanya sembari menunjukkan limba yang sudah dituang ke dalam botol.

Senada, warga lainnya Asep juga mengeluhkan adanya limbah cairan berwarna kuning kemerahan tersebut. "Iya bang dari kemarin ini, limbah warna kuning kemerahan, ada bau menyengat," ucapnya.

Asep pun mengaku belum mengetahui dari mana asal limbah tersebut. Dirinya tahu ketika hendak memancing.

"Saya tahunya pas mau mancing kemarin bang, pinggir pantai udah berubah warna. Akhirnya tidak jadi mancing," jelasnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik membenarkan adanya temuan limbah tersebut.

"Iya Kamis 9 November 2023 sekitar pukul 10.50 WIB, petugas melihat adanya tumpahan limbah itu," ujarnya.

Ditanya asal usul limbah tersebut, pihaknya belum bisa menyampaikan lebih jauh. "Belum tahu asalnya, masih dalam tahap penyelidikan dan telah diambil sampel, kita sama-sama menunggu," pungkasnya. (*)