• Minggu, 06 Juli 2025

Pemkot Metro Imbau Warga Kurangi Konsumsi Cabai Karena Mahal, Warga: Itu Bukan Solusi

Senin, 06 November 2023 - 15.58 WIB
98

Aktivitas penjualan cabai di hamparan pasar cendrawasih Kota Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Perdagangan (Disdag) mengimbau masyarakat bijak dan mengurangi menkonsumsi cabai. Hal tersebut menyusul naiknya harga cabai yang cenderung mahal.

Kepala Disdag Kota Metro, Elmanani, mengimbau agar masyarakat dapat mengurangi konsumsi cabai dan memanfaatkan cabai dengan bijaksana.

"Kita mengimbau kepada masyarakat ya pintar-pintar lah ya, kalau yang biasa memang makan cabai itu banyak, ya dikurangi lah," kata Elmanani, kepada awak media, Senin (6/11/2023).

Menyikapi mahalnya harga cabai, Kepala Disdag tersebut juga mengingatkan warga untuk tidak panik dan berbelanja cabai secara berlebihan.

"Kemudian tidak perlu panic buying, dengan segala produk apapun. Kenaikan ini karena situasi pasca el nino, hasil tanam cabai itu kering," ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa ketersediaan stok berbagai jenis cabai di Metro sedang sedikit. Meskipun begitu, ia menyampaikan bahwa harga pasaran dapat mengalami perubahan setiap hari.

"Untuk stok di Metro saat ini memang sedang tidak banyak seperti biasanya, makanya harga meningkat. Memang harga berubah setiap harinya," ucapnya.

Elmanani juga menyampaikan bahwa kini pihaknya telah berupaya melakukan pengendalian harga cabai di Bumi Sai Wawai.

"InsyaAllah Pemkot Metro selalu berupaya dengan melakukan operasi pasar, karena kami ingin membantu, selalu. Membantu masyarakat agar barang yang langka dan harganya tinggi bisa kita bantu," tandasnya.

Sebelumnya, Assisten II Setda Kota Metro, Yeri Ehwan menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Metro akan segera melakukan langkah cepat dalam menanggulangi naiknya harga cabai di Kota setempat. Kenaikan harga cabai mulai terjadi sejak Senin (30/10/2023) lalu.

Ia menerangkan bahwa upaya tersebut akan dilakukan dengan menggelar Operasi Pasar Bersubsidi. Kegiatan itu rencananya akan digelar bulan November ini. 

"Laporan kenaikan sudah kami terima sejak hari Senin kemarin. harga cabai mulai mengalami kenaikan, ini terutama cabai merah kriting," katanya.

Yeri mengungkapkan, kenaikan harga cabai pada tingkat pengecer di pasaran mencapai Rp80 Ribu per kilogram. "Kenaikan harga cabai tersebut dipicu lantaran hasil panen yang mengalami penurunan," ungkapnya.

Ia menduga, turunya produktivitas pertanian cabai disebabkan oleh faktor cuaca. Kenaikan tersebut mulai terjadi di pusat penghasil cabai di pulau Jawa.

"Dimana faktor cuaca cukup mempengaruhi produksi tanaman cabai itu. Kenaikan harga ini sudah mulai dari sentra produksinya di Pulau Jawa, terlebih untuk di Kota Metro banyak menjual cabai dari Pulau Jawa," terangnya.

Dirinya mengungkapkan, Pemkot bakal melakukan upaya untuk menekan kenaikan harga cabai tersebut dengan menggelar pasar murah.

"Untuk menekan naiknya harga cabai tersebut Pemkot Metro akan segera menggelar Pasar Bersubsidi. InsyaAllah November ini digelar operasi pasar," ucapnya.

Selain menggelar pasar murah, Pemkot melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro juga akan memberikan bantuan bibit cabai kepada petani.

"Langkah antisipasi kenaikan harga cabai juga telah dilakukan dengan memberikan bantuan bibit cabai. Pembagian bibit cabai sudah berjalan, dan akan diteruskan melalui DKP3," jelasnya.

Yeri juga mengungkapkan, pihaknya bakal mengantisipasi naiknya sejumlah bahan kebijakan pokok lainnya. Pihaknya melalui dinas terkait juga telah melakukan pemantauan harga secara rutin. 

"Pemantauan harga setiap hari dilakukan, baik pada tingkat agen dan pengecer. Kita dapat info bahwa harga sudah naik dari daerah penghasil. Selisih harga antara pedagang besar atau agen dan pengecer tidak terlalu besar," bebernya.

Ia berharap cuaca panas dan kekeringan ini akan segera berkahir. Kemudian juga hujan akan segera turun agar tanaman bisa tumbuh dengan baik. 

"Moga-moga cuaca segera membaik, curah hujan, kelembaban dan suhu udara kembali normal. Agar produksi cabai juga kembali normal dan membaik," tandasnya. 

Sementara itu, salah seorang pedagang makanan di Metro menyayangkan pernyataan Pemkot melalui Disdag untuk mengurangi konsumsi cabai. Ia berharap, Pemkot Metro dapat menghadirkan solusi lain atas mahalnya harga cabai.

"Cabai ini naik, tapi kami sebagai pedagang makanan kan tidak mungkin menaikan harga cabai begitu saja. Kami harap Pemerintah Kota Metro dapat memberikan solusi yang terbaik ya. Karena mengurangi konsumsi cabai menurut kami itu bukan solusi," kata Rama, salah seorang pedagang makanan di Metro.

Hal senada diungkapkan, Novita. Ibu rumah tangga asal Metro Timur itu juga mengeluhkan naiknya harga cabai yang tinggi berdampak pada ketidakmampuan daya beli.

"Yang pasti tidak perlu diminta mengurangi konsumsi cabai juga pasti akan dikurangi belinya mas, karena kalau harga tinggi seperti ini kan tidak mungkin beli cabai banyak-banyak. Kan pasti sesuai kebutuhan, dan bahkan itu juga pasti dikurangi," ujarnya.

"Jadi seharusnya Pemkot mencarikan solusinya, bukan malah meminta masyarakat untuk mengurangi konsumsinya. Karena tidak perlu diminta, dengan harga segitu masyarakat itu pasti mengurangi pembelian," pungkasnya.

Untuk diketahui, sepekan terakhir harga cabai di Kota Metro mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Di mana kenaikan harga bisa menjadi 3 kali lipat atau 300 persen dari harga normal. 

Ini seperti terjadi pada harga cabai caplak. Di mana sebelum mengalami kenaikan harga cabai jenis tersebut hanya mencapai Rp35 Ribu per kilogram. Namun kini harganya naik menjadi Rp105 Ribu perkilogram. 

Hal serupa juga terjadi pada harga cabai merah kriting dan cabai rawit. Di mana untuk harga cabai merah kriting sebelumnya mencapai Rp28 Ribu perkilogram kini naik menjadi Rp80 Ribu perkilogram.

Sementara untuk harga cabai rawit juga mengalami kenaikan, dari sebelumnya hanya berkisar Rp25 Ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp55 Ribu per kilogram. (*)