• Minggu, 29 September 2024

Serbuk Abate Diperjualbelikan di Metro, Dinkes: Abate Gratis Ambil di Puskesmas

Kamis, 02 November 2023 - 14.03 WIB
206

Serbuk Abate yang dijual ke warga, dan Kepala Dinkes Kota Metro, Eko Hendro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro meminta masyarakat untuk mewaspadai praktik penjualan abate dengan mengatasnamakan dinas di Kota setempat. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Metro telah menyediakan abate secara gratis.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Kota Metro, Eko Hendro saat dikonfirmasi awak media menanggapi aktivitas penjualan abate dilingkungan masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok orang wanita di Bumi Sai Wawai.

"Jadi kalau ada yang mengatasnamakan Dinas Kesehatan itu tidak bener, karena kita sudah mengedrop di semua Puskesmas abate itu," kata dia kepada awak media, Kamis (2/11/2023).

"Yang jelas Dinas Kesehatan sudah menyediakan di puskesmas, silakan masyarakat meminta abate itu gratis dan sudah disediakan," imbuhnya.

Eko Hendro bahkan meminta masyarakat untuk mewaspadai praktik penjualan abate dilingkungan warga tersebut.

"Masyarakat harus waspada, intinya pemerintah sudah menyediakan di puskesmas, kalau ada yang jual tidak usah percaya. Intinya kalau tidak ada yang beli kan mereka pergi sendiri," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah dengan cara mengambil langsung Abate ke Puskesmas terdekat.

"Jadi masyarakat bisa memilih dan memilah, karena pemerintah sudah ngasih kok kita repot-repot beli. Di himbau kepada masyarakat untuk pakai yang pemerintah sediakan, karena yang untuk beli itu kan uang rakyat juga itu. Silakan masyarakat mengambil di puskesmas, itu tersedia dan gratis," bebernya.

Meskipun begitu, dirinya juga tidak dapat melarang sekolompok orang menjual Abate di wilayah Bumi Sai Wawai.

"Kalau yang menjual itu kan hak mereka, tapi yang mengatasnamakan dinas itu tidak ada. Pemerintah sudah memfasilitasi masyarakat dengan menyediakan abate di setiap Puskesmas," pungkasnya.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, sejumlah masyarakat Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur menemukan aktivitas penjualan abate yang dilakukan sekelompok wanita di wilayahnya.

Para penjual itu menjajakan Abate dengan modus berkeliling dari rumah ke rumah. Mereka menjual Abate tersebut dengan harga Rp 10 Ribu perbungkusnya.

Salah seorang warga Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur menceritakan bahwa para penjual Abate itu menjajakan dagangannya dengan cara berkelompok.

"Waktu itu ada dua ibu-ibu pakai motor yang ke gang rumah kita ini, mereka datang mengetuk-ngetuk pintu rumah. Pas kita keluar, kita tanya karena ibu itu langsung memberikan bungkusan Abate," jelas Ari warga setempat.

"Dia langsung kasih ke kita tiga bungkus, terus kita disuruh bayar Rp 30 Ribu. Kita kira kan gratis, terus kita kembalikan, tapi ibu itu bilang sekarang mau musim hujan, jadi Abate ini untuk membunuh jentik nyamuk," sambungnya.

Kepada warga, para penjual Abate tersebut mengaku menjajakan dagangannya atas anjuran Dinas Kesehatan Kota Metro.

"Yang jual itu ngakunya sudah dapat izin dari dinas, dia juga bilangnya orang Batanghari. Jualan disini diarahkan oleh bosnya. Pas kita foto-foto produknya, orang-orang itu malah langsung pergi," tandasnya. (*)